42

1.6K 83 0
                                    

Tandai typo
Happy reading
.
.
.
.
.

Pagi ini tepatnya pukul 7, Naya sudah berada dibandara ditemani oleh bapak dan adiknya tidak lupa dengan Nisa yang ikut mengantarnya juga

Naya sempat menelfon Nisa kemarin meminta tolong kembali untuk mengantarnya ke bandara, dan tentu saja respon temannya itu kaget

Pasalnya Naya berkata akan seminggu disini tapi kenapa baru sehari dia sudah mau pergi lagi?. Tapi Naya memberikan alasan ada hal penting yang harus ia kerjakan

Jadilah Naya kembali berada dibandara hari ini, duduk di bangku tunggu disamping bapaknya dengan memeluk erat bapaknya dari samping, rasanya Naya tak rela kembali meninggalkan bapaknya tapi mau bagaimana lagi,ia harus melakukannya

Pesawatnya akan take off pukul 8 nanti seperti saat ia berangkat dari Jakarta dulu,semoga saja tak delay lagi

"Pak jangki lupa sama yang kubilang nah, tinggalki dulu dirumahnya Inda sampaiku bilang baik-baik mi semua" Naya kembali mengingatkan bapaknya

"Bah tenang Mako saja, yang penting baik-baik ko disana " bapaknya berucap sambil mengelus kepalanya

Naya beralih melihat ke arah adiknya yang ada di sambing bapaknya juga

"Kau juga kalau ada apa-apa langsung ko kabarika jangko tunda-tundai"

Alya hanya mengangguk mengiyakan,ia akan mengingat itu selalu

Setelah itu mereka kembali terdiam, tak lama Nisa datang membawa 3 gelas minuman hangat yang dibelinya

"Om minum dulu" ucap Nisa memberikan satu gelas ke arah bapak Naya,baru habis itu memberikan sisanya kepada Naya dan adiknya

Nisa mengambil duduk disamping temannya itu sambil menyesap sedikit minumannya

"Baruka mau ajakko pergi mandi-mandi besok,pergi duluan Mako" Nisa berucap sembari melihat ke Naya

Naya terkekeh " hehehe sorry, nantipi kalo libur semester pulangka "

Nisa hanya mendengus sebal mengiyakan saja ucapan Naya

Tak terasa sudah hampir pukul 8, pengumuman bahwa pesawat yang akan Naya tumpangi akan berangkat terdengar

Mendengar itu Naya langsung membereskan barang-barangnya memastikan tidak ada yang ketinggalan,berjalan menuju pintu masuk ke bandara Naya berbalik ke arah bapaknya

Memeluk bapaknya dengan erat

"Pergima dulu nah pak,jaga kesehatan Ki janganki sering-sering merokok" Naya berucap sambil mengusap-usap punggu bapaknya itu,ia juga sedikit mengingatkan agar bapak ya itu agar tak terlalu sering merokok

Melepas pelukannya dan beralih memeluk adiknya yang dibalas pelukan tak kalah erat oleh adiknya itu

"Pergima dulu nah, baik-baik ko"

"Hmm, sebentarnu Weh pergi jako kurasa numpang tidur dirumah" ujar Alya dengan nada bercanda, Naya terkekeh mendengarnya

"Biarmi supaya nanti kangenko lagi sama saya" balas Naya

Alya hanya mendengus mendengarnya,tapi tak dipungkiri kalau nanti pasti dia akan rindu dengan kakaknya ini, dan sebenarnya juga ada perasaan tidak rela membiarkan Naya pulang lebih cepat

Naya beralih memeluk Nisa,setelah itu berjalan masuk melambaikan tangan nya. Entah kenapa dia menjadi emosional melihat bapak dan adiknya

Matanya menjadi berkaca-kaca seolah-olah ia tak akan melihat bapak dan adiknya lagi. Mencoba menghilangkan perasaan tak enak di dadanya,Naya mengambil nafas dalam-dalam setelah itu kembali melambaikan tangannya dengan senyum lebar

Being a Sister ✔️[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang