53

1.6K 111 7
                                    

Tandai typo
Janlup votmen yah
Happy reading
.
.
.
.
.
Keesokan harinya sepulang dari kuliah Naya memilih buat ngaso gak jelas dikamarnya,sedari tadi yang ia lakukan hanya guling-guling gak jelas sambil nonton mukbang dikamarnya

Melempar ponselnya ke samping dia melihat ke langit-langit kamarnya

Oh! Diakan beli lukisan gitu di mall kemarin pas sama Kevin, dia berjalan ke meja belajarnya melihat sebuah lukisan dengan ukuran sedang yang tinggal diwarnai saja,mengambilnya dan berjalan keluar dari kamarnya menuju ke kamar Arthur

Naya ingat janjinya buat ngelukis bareng sama Arthur jadi kemarin dia beli ini buat lunasin janjinya itu,walaupun ini kesannya mereka bukan ngelukis bareng tapi ngewarnain bareng tapi gak papa Arthur pasti suka kok yakin dia

Saat perjalanan ke kamar Arthur dia bertemu dengan Travis dan Justin yang tampak baru ingin berangkat kuliah, sepertinya mereka ada kelas siang hari ini,keduanya mencegatnya

"Mau kemana bawa kanvas gede begitu?" Tanya Travis

"Mau kekamar bang Arthur" jawab Naya

"Ngapain?" Tanya Justin tak masuk akal

"Ngepet!" Jawab Naya dengan kesal

"Ya mau ngekukislah,kamu pikir orang bawa kanvas kek gini mau ngapain? Ngulen semen?" Lanjut Naya dengan judes, ya maklumlah hari ini dia lagi Datang bulan hari pertama jadi maklumlah dia mode galak begini

"Ikut dong"ucap Travis

"Aku juga" Justin tak mau ketinggalan

Tapi Naya menggeleng menggerakkan jarinya ke kanan kiri

"Gak boleh aku mau main sama bang Arthur aja hari ini,lagi pula kalian kan mau kuliah sana gih telat tau rasa" ucap Naya yang menghasilkan tatapan melas dari keduanya,tapi Naya tak terpengaruh

"Udah gak usah natap aku kayak gitu gak mempan,sana gih syuh-syuh" usir Naya sambil menggerakkan tangannya seperti mengusir ayam

Dengan cemberut Travis dan Justin dengan pasrah mengangguk

"Besok kita main deh bertiga"kata Naya ,kasian juga ngeliat muka keduanya kek anak kucing minta dipungut

Keduanya langsung memasang wajah berbinar dan dengan semangat mereka beranjak dari sana tak lupa meninggalkan satu kecupan di masing-masing pipi Naya

Naya hanya mendengus geli melihatnya

"Dasar" gumamnya

Setelah itu dia kembali melanjutkan langkahnya menuju ke kamar Arthur,sampai di depan kamar Arthur dia pun mengetuknya

Tok! Tok! Tok!

"Abang ini aku" ucapnya sambil terus mengetuk pintu kamar Arthur

Gak lama pintu kamar terbuka dari dalam menampilkan Arthur yang tersenyum menatapnya,Naya balas tersenyum lebar sambil mengangkat kanvas berisi gambar yang dibawanya beserta peralatan mewarnainya yang memang sudah ada sepaket dengan kanvasnya

"Ayok ngelukis bareng!" Ucapnya dengan semangat

Arthur tersenyum kecil dan mengangguk mengiyakan dia pun mengajak Naya untuk masuk ke dalam kamarnya,dia sempat menawarkan kepada Naya mau di kamarnya atau di studio nya tapi Naya memilih buat dikamarnya saja

Jadilah mereka saat ini duduk melantai yang dilapisi karpet berbulu,berhadapan langsung dengan balkon kamar Arthur,lukisan yang dibeli Naya di letakkan di atas meja beserta dengan kuas dan cat nya

Membuka plastik kanvasnya terlebih dahulu ,Naya melihat gambar yang ada di kanvas itu sudah di beri angka sama seperti cat yang diberikan juga sudah diberi angka jadi mereka hanya tinggal mengikuti angkanya saja

Being a Sister ✔️[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang