Chapter 8

2.5K 263 29
                                    


∆∆∆

Dor

Dor

Dor

Bunyi letusan tembakan terdengar bersahutan di sebuah dermaga, Wang Yibo menembaki orang orang klan bayangan yang telah berani mencuri persediaan persenjataannya.

Dor!

Yibo melepaskan satu tembakan lagi dan mengenai tepat kepala musuhnya.

Pria itu langsung ambruk ke tanah dengan kepala berlubang serta mengeluarkan darah yang banyak dan kental.

Y

ibo melangkah mendekati persediaan persenjataannya dan memeriksa benda benda tersebut.

Tak menyadari jika salah satu musuhnya perlahan bangun dan mengarahkan pistol di tangannya kearah Wang Yibo.

Namun belum sempat pria itu menembaki Wang Yibo, dirinya telah di tembak mati oleh seseorang.

Dor!

Brukk

Tembakan itu mengenai tepat belakang kepalanya hingga tembus ke matanya, membuat pria itu meninggal seketika.

Wang Yibo berbalik dan menemukan jika pria itu sudah meninggal, ia menoleh kiri dan kanan mencari orang yang menembaki musuhnya itu. Namun ternyata orang tersebut sudah pergi dari tempat itu.

Yibo menoleh ke bawah dan menemukan sebuah peluru ammo berkaliber 2,5 mm di kakinya, ia yakin itu adalah peluru yang di gunakan oleh orang tadi.

Yibo memungut benda tersebut dan mengamati setiap sisinya, ia tahu jenis peluru ini, peluru itu di rancang dengan kecepatan khusus, dengan ujung nya yang runcing peluru ini bisa membunuh musuhnya dalam seperkian detik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yibo memungut benda tersebut dan mengamati setiap sisinya, ia tahu jenis peluru ini, peluru itu di rancang dengan kecepatan khusus, dengan ujung nya yang runcing peluru ini bisa membunuh musuhnya dalam seperkian detik.

Namun kalau untuk menebus sisi tubuh lain seseorang ini pertama kalinya Wang Yibo melihat sejenis ini, dan ia yakin peluru itu  pasti sudah di ubah dan rancang sedemikian rupa.

Dan pastinya orang itu bukanlah orang sembarangan, karena bisa mengubah dan merakit peluru tersebut hingga kecepatannya jauh lebih cepat dari peluru sebelumnya.

Yibo mengantongi peluru tersebut lalu beranjak pergi dari tempat tersebut.

Sementara itu, Xiao Zhan yang baru saja menyelesaikan acara mandinya.

Ia melangkah menuju tempat tidur dan menatap figura gambar ketiga orang yang begitu di sayanginya.

"Ayah, ibu, nenek, Zhan rindu kalian" ucap pemuda itu mengusap gambar tersebut lembut.

Kemudian ia berbaring di tempat tidur miliknya dan mulai memejamkan kedua matanya.

****

Mansion Wang...

LAUNDRY LOVE  •||•  YIZHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang