Chapter 28

1.5K 144 28
                                    


∆∆∆

Ting... Tong...

Ting... Tong...

Ting... Tong...

Seorang pria dengan setelan yang bisa terbilang cukup berantakan dan lusuh namun sayangnya terlihat tampan, memencet bel dengan tidak sabaran.

"Ya, sebentar!" Terdengar sahutan dari dalam.

Membuat jantung pria itu berdetak tak karuan, ia sudah lama merindukan sosok pria manis yang membuatnya uring uringan selama hampir tiga minggu ini.

Dia, Wang Yibo, setelah mendapatkan alamat Xiao Zhan, pria itu segera menyusul sang kekasih ke Korea, namun na'as saat dirinya memesan taksi, taksi yang ia tumpangi tiba-tiba di rampok.

Ia mencoba melawan setelah berhasil melumpuhkan para perampok itu, Wang Yibo meminta sopir tadi kembali melajukan mobilnya menuju alamat kediaman Xiao Zhan. Tanpa mempedulikan pakaian dan tampangnya yang terlihat cukup berantakan serta rambut acak-acakan mirip seperti gembel.

(Kira kira beginilah visualisasi bapak kita guys)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira kira beginilah visualisasi bapak kita guys)


Ceklek~

Pintu terbuka seorang pria berparas tampan dan manis saat bersamaan, keluar dari balik pintu dan menatap Wang Yibo bingung.

Ia menilai penampilan Yibo dari atas sampai ke bawah lalu balik lagi ke atas. Mirip seperti pengemis. Pikirnya.

Tanpa berkata apa pun, pria itu merogoh saku celana nya dan menemukan uang pecahan sepuluh Yuan lalu memberikannya pada Yibo.

"Ambillah. Di sini tidak menerima pengemis!" serunya kembali menutup pintu.

Ck ck, kasiannya nasib mu pak jauh2 datang dari Beijing ke Kore, malah di anggap pengemis (╥﹏╥)

Sementara itu, Yibo dibuat terkejut saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut pria itu. Enak saja dia sudah setampan ini malah di anggap pengemis.

Ting... Tong...

Ting... Tong...

Ting... Tong...

Wang Yibo kembali memencet bel, tak berselang lama pintu tersebut kembali terbuka memperlihatkan sosok pria tadi.

"Apa masih kurang?" tanya nya "Sebentar!" ucapnya kembali hendak menutup pintu, namun Yibo menahannya.

"Siapa kau? Dimana Xiao Zhan?!" serunya dingin.

Pria itu kembali berbalik dan menatap Yibo tajam.

"Anda yang siapa? Ada perlu apa dengan Zhanie?" tanyanya tanpa sadar menyebut nama Xiao Zhan 'Zhanie'.

Ya, Xiao Zhan memiliki nama panggilan tersendiri bagi orang-orang terdekatnya.

Telinga Wang Yibo terasa panas saat mendengar kesayangannya di panggil dengan nama lain. Saat hendak berucap tiba-tiba terdengar suara seseorang yang sangat familiar di telinganya.

"Sayang, siapa yang datang?" tanya nya mendekati sang kekasih dan menyembulkan kepalanya dari belakang pria manis itu.

"Oh, kau! Pfft... Apa kau habis di rampok?" tanya nya tepat sasaran.

Wang Yibo menatap pria itu tajam, tapi ia juga sedikit penasaran mengapa pria yang ia anggap sebagai saingannya itu memanggil pria di depannya ini 'sayang'.

Apa mereka sepasang kekasih? Lalu bagaimana dengan Xiao Xiao? Pikirnya.

Yibo segera menepis pikiran itu. Bukankah itu jauh lebih baik, dengan begitu ia bisa memiliki Xiao Zhan seutuhnya.

Wang Yibo tersenyum senang dalam hati "Di mana Xiao Zhan?" tanya nya lagi.

"Zhanie, dia---

"Hyung, kau mengenal pria ini?" ucapan Seoham terpotong oleh pertanyaan dari Jaechan.

Park Seoham mengangguk "Hmm, Dia orang yang di ceritakan oleh A-Cheng"

Alis Wang Yibo bertaut saat mendengar nama itu, entah mengapa ia merasa sangat familiar dengan nama itu.

"Zhanie sudah kembali ke Beijing sejak dua hari yang lalu" Seoham memberitahu Wang Yibo.

"Apa? Tapi aku tidak melihatnya di kediamannya?!" seru Yibo cukup terkejut.

Pria itu tiap hari mengunjungi kediaman Xiao Zhan namun ia tak melihat keberadaan pemuda manis itu.

Hanya para pegawainya saja yang berlalu lalang keluar masuk ke kediaman itu.

"Entahlah, mungkin dia sibuk. Tidak seperti dirimu yang selalu mengunjunginya setiap hari dan menyelinap masuk di malam hari" sindirnya.

Wang Yibo tak menjawab, ia lantas pergi meninggalkan kediaman itu. Tujuannya hanya satu yaitu kembali ke Beijing.

Park Seoham berdecak kesal karena Yibo pergi begitu saja tanpa mengucapkan 'terima kasih' padanya.

"Ck,, benar benar tak punya sopan santun pada yang lebih tua" gerutunya.

Lalu membawa kekasihnya kembali masuk dan menutup pintu.

***

XZ Company, Beijing...

Xiao Zhan tampak di sibukkan dengan tumpukan kertas dan juga komputer di depannya.

Setelah kembali dari Korea, pemuda itu belum beristirahat sedikitpun. Ia terus bekerja dan bekerja baik di kantor maupun di mansionnya.

Hah...

Helaan nafas terdengar dari bibir pemuda itu. Kacamata bening yang semula bertengger di hidung mancung nya kini di lepas.

Xiao Zhan bersandar di kursi kebesarannya, memejamkan matanya sejenak sambil memijit pangkal hidungnya demi mengurangi rasa lelahnya yang seharian menatap layar komputernya tanpa henti.

Beberapa saat kemudian, Xiao Zhan kembali membuka matanya lalu beranjak dari posisinya melangkah ke arah jendela dalam ruangan nya.

Menatap kerlap kerlip lampu malam dari bangunan-bangunan menjulang tinggi di depannya dengan tatapan datar.

Hari sudah semakin larut, namun Xiao Zhan masih saja berkutat dengan pekerjaannya. Ia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, ternyata sudah pukul 01.00 dini hari.

Para karyawannya sudah lama kembali ke kediaman mereka, mungkin saat ini ada yang sudah menyelam alam mimpinya.

Xiao Zhan berbalik dan menatap dan menatap tumpukan kertas yang tersisa setengah itu dengan tatapan datarnya.

"Ayo, kita selesaikan semuanya malam ini. Agar bisa tidur seharian besok" batinnya menyemangati dirinya sendiri.

Lalu kembali berkutat dengan tumpukan kertas kertas itu.

Dua chapter lagi end ya...

_____________

T
B
C

LAUNDRY LOVE  •||•  YIZHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang