∆∆∆"Li Qin" ucap Seoham setelah berbalik.
"Katakan, apa pria itu yang di maksud A-cheng?" tanya nya.
Wanita itu mengangguk "Hm,, Laoban sangat polos dan Tuan Wang itu sangat mesum, selalu mendekati Laoban dan bertindak mesum padanya" jelas Li Qin membuka salah satu pintu kamar yang terletak di sebelah kamar Xiao Zhan lalu mempersilahkan pria itu masuk.
Park Seoham mengangguk mengerti "Tidak heran Zhuo Cheng tidak menyukainya. Lalu bagaimana dengan kekasihku dimana pria gila kerja itu menyembunyikannya?" tanyanya dan sukses mendapatkan tatapan tajam dari wanita itu.
"Apa kau pikir Tuan Zhan menculik kekasihmu?" ucap Li Qin.
"Ya. Kalau tidak lalu apa?" tanya Seoham.
"Tuan Zhan hanya meminjam kekasihmu. Lagipula kau sudah terlalu lama menganggur dan selalu bepergian ke berbagai negara. Entah apa tujuan mu" sahutnya santai.
"Apa? Yakk... Aku diam bukan berarti aku menganggur!" serunya tak terima.
"Hah... Zhanie benar-benar ingin membuatku mati muda" ucapnya sambil menghela nafas.
Alis Li Qin terangkat saat mendengar ucapan pria yang sedang berbaring di tempat tidur itu.
"Itu jauh lebih bagus. Agar Jaechan tidak bekerja untuk menghidupimu!" serunya.
"Yakk... Hah... Sudahlah, aku lelah. Aku kemari bukan hanya untuk menemui kekasihku. Tapi juga untuk peragaan busana yang akan dilakukan minggu depan" jelasnya.
"Hah... Zhanie benar-benar membuatku lelah. Bahkan dia tidak mau menghadiri acara itu. Pergilah aku ingin istirahat" ucapnya.
Li Qin pun beranjak keluar dari kamar tersebut. Alisnya bertaut saat mendengar ucapan Seoham.
"Apa hubungannya dengan Laoban?" batinnya.
"Aku tau perancang dia yang bertanggung jawab atas Xiao Beauty, bahkan aku juga peminat nomor satu Brand pakaiannya" gumamnya.
"Ngomong ngomong soal Xiao Beauty, mereka meluncurkan produk baru bertema musim semi ya. Semalam aku hanya melihat sekilas" gumamnya lagi melangkah turun ke lantai bawah kediaman Xiao Zhan.
Sementara itu, Wang Yibo mengikuti kemana pun Xiao Zhan melangkah, mengekor seperti anak bebek yang takut kehilangan induknya.
"Bunny, siapa pria itu? Apa dia kekasihmu? Ada berapa banyak pria yang mengaku sebagai kekasihmu?" Wang Yibo masih mengikuti Xiao Zhan dengan rentetan pertanyaan.
Namun pemuda itu enggan untuk menjawab dan lebih memfokuskan dirinya ke pekerjaannya.
"Kembalilah Yibo. Aku sangat sibuk tidak ada waktu untuk melayani mu" ucap Xiao Zhan.
"Tidak. Jika aku pergi pria itu pasti akan mencari kesempatan untuk mendekatimu lagi. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kau milikku bunny" ucap Yibo menjelaskan kepemilikannya.
Xiao Zhan seketika menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Yibo dengan tatapan bingung.
"Milikmu? Tidak. Aku milik mama dan Babaku" jawab Xiao Zhan polos.
kemudian berbalik pergi meninggalkan Wang Yibo yang mematung setelah mendengar Jawaban polos dari pria bergigi kelinci itu.
"Benar-benar polos" batinnya, mengelengkan kepalanya pelan.
Lalu kembali melangkah mengikuti Xiao Zhan. Hingga membuat pemuda itu jengah karena terus menerus di ikuti kemanapun ia melangkah.
***
Waktu berlalu begitu cepat, hari menjelang sore, Xiao Zhan melakukan tugas terakhirnya yaitu mengantarkan pakaian-pakaian tersebut kembali ke pemiliknya.
Dari kejauhan, sebuah mobil sport hitam terlihat mengikuti Xiao Zhan sejak tadi.
"Jadi ini yang kau lakukan. Pantas saja sangat sulit menemukan mu!" serunya.
"Lakukan!" serunya lagi.
Dari kejauhan beberapa anak buahnya berhasil menangkap Xiao Zhan.
Pria itu menyeringai puas. "Saatnya menjadikanmu milikku manis" ucapnya lalu melesat pergi dari tempat itu. Di ikuti oleh mobil yang menculik Xiao Zhan tadi.
Sekitar tiga puluh menit, mobil sport itu tiba di sebuah gedung atau lebih tepatnya markas Wen.
Pria yang di duga putra keluarga Wen aka Wan Chao, melangkah turun dari mobil dan meminta bawahannya membawa Xiao Zhan masuk.
Xiao Zhan yang tak sadarkan itu di seret masuk ke ruangan yang di duga itu ruangan milik Wen Chao dan meletakkannya di ranjang tempat tidur yang terdapat di ruangan tersebut.
Wen Chao menatap wajah Xiao Zhan dengan penuh damba. Sejujurnya ia telah jatuh hati sejak pertama kali pertemuannya dengan pria manis itu, saat acara pesta ulang tahunnya.
Ia berniat membuat Xiao Zhan menjadi miliknya seutuhnya. Tak hanya wajah, ia juga tergiur dengan kekayaan yang di miliki oleh pemuda itu dan berniat menguasai seluruh kekayaannya.
"Xiao Zhan, kau benar-benar membuatku gila, tak hanya wajahmu namun juga kekayaanmu membuatku gila!" serunya pelan mengusap wajah Xiao Zhan lembut.
Perlahan mata yang semula tertutup itu terbuka menampilkan iris mata coklat sebening rusa.
"Kau sudah bangun, manis?" ucapnya dengan suara serak.
Xiao Zhan seketika menoleh kesamping dan bersitatap langsung dengan Wen Chao yang berada sangat dekat dengannya.
Seketika Xiao Zhan menjauhkan wajahnya dan menatap pria itu dingin.
"Siapa kau? Apa maumu?" tanya.
Wen Chao menyunggingkan senyum miring dan beralih duduk di sebelah Xiao Zhan, merangkul pinggang pemuda itu.
Xiao Zhan berusaha melepaskan diri dari rangkulan pria di sebelahnya itu sambil menatap pria itu tajam dan dingin.
Pukul 22.00
Xiao Zhan kembali ke kediamannya dengan pakaian yang terlihat berantakan serta noda darah terdapat di wajah dan pakaiannya.
"Hyung!" serunya.
________
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUNDRY LOVE •||• YIZHAN
FanfictionWang Yibo, pemimpin mafia paling di segani dan di takuti dalam dunia bawah. Karena suatu hal, Wang Yibo terpaksa harus menyelinap masuk ke kediaman Xiao Zhan ( Laundry Love ), tanpa sengaja melihat suatu hal yang tak pernah ia duga sebelumnya. Pen...