Chapter 18

2.2K 198 30
                                    


∆∆∆

Xiao Zhan terbangun dan menatap sekeliling yang tampak asing baginya.

Ia mencoba mengingat-ngingat apa yang terjadi padanya. Ia ingat tadi dirinya sedang mengantarkan pakaian para pelanggannya. Lalu dari belakang seseorang membekap mulutnya hingga ia jatuh tak sadarkan diri.

"Kau sudah bangun, manis?!" seru sebuah suara tepat di sebelah Xiao Zhan.

Xiao Zhan seketika menoleh ke samping dan menatap pria di sebelahnya itu tajam.

Ia mencoba mengingat siapa pria yang bersamanya itu, namun ia tak bisa mengingat apapun.

Salahkan saja dirinya yang terlalu cuek dengan keadaan sekelilingnya hingga ia tak bisa mengingat siapa saja yang mendekatinya.

"Siapa kau? Apa mau mu?" ucap Xiao Zhan setelah cukup lama terdiam.

"Kau tak mengingat ku? Ckck... Padahal aku selalu mengingatmu manis, sejak pertemuan pertama kita di acara ulang tahun ku" jelasnya.

Beranjak dari posisinya dan duduk di sebelah Xiao Zhan, merangkul pinggang pemuda itu posesif.

Xiao Zhan berusaha melepaskan diri dari pria itu dan menggeser posisinya menghindari pria bermarga Wen itu.

Namun Wen Chao menahannya dan malah memojokkannya ke sisi ranjang dalam ruangan itu.

"Apa yang kau lakukan? Ku peringatkan kau agar melepaskan ku atau---

"Atau apa manis?" sanggah Wen Chao dengan seringaian mesumnya.

"Kau akan berakhir mengenaskan!" desis Xiao Zhan tajam dan dingin.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan mencicipi tubuhmu dulu sebelum itu terjadi" sahut Wen Chao, mendekatkan wajahnya ke wajah Xiao Zhan.

Saat beberapa senti lagi bibir keduanya akan bertemu, Xiao Zhan menyeringai tipis, tangannya menggapai sesuatu di meja nakas.

Sraattt...

Sekali ayunan tangan, Xiao Zhan melukai wajah Wen Chao hingga membuat pria itu memekik kesakitan.

"Akhh..." pekiknya menatap Xiao Zhan tajam.

"Kau... Berani kau melukaiku!" serunya.

"Kenapa tidak. Bagiku kau tak lebih dari seekor serangga" sahut Xiao Zhan santai sambil memainkan pisau yang ada di tangannya, menatap pria itu dengan senyuman khasnya.

Wen Chao yang merasa di remehkan oleh Xiao Zhan pun seketika marah hendak menyerang pemuda di hadapannya itu.

Belum sempat ia melakukannya, Xiao Zhan lebih dulu menahan kedua tangannya dan mengikatnya pada bagian sisi ranjang dengan tali yang terdapat di sana. Lalu kemudian merangkak naik ke atas tubuh pria itu dengan seringaian menggodanya.

"Tuan Wen, biarkan aku melayani mu" ucapnya dengan sensual di telinga pria itu.

Kemudian menjauhkan wajahnya menatap wajah yang tengah tersenyum senang kepadanya.

"Lakukan sesukamu manis. Aku akan menikmati nya!" serunya serak, matanya berkilat penuh nafsu.

Jari lentik Xiao Zhan perlahan membuka kancing baju yang di kenakan oleh Wen Chao, menatap tubuh dengan seringaian mengerikan.

"Tubuh yang bagus!" serunya masih setia duduk di atas tubuh Wen Chao.

"Yah, aku selalu merawat tubuhku agar tetap terlihat bagus" sahut Wen Chao.

"Benarkah?" tanya Xiao Zhan tangannya meraba dan memilin puting kecoklatan pria Wen itu.

"Ahh... Yeah... Jarimu sangat nakal, manis! Tapi aku menyukainya" ucapnya.

LAUNDRY LOVE  •||•  YIZHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang