Chapter 19

1.6K 168 21
                                    


∆∆∆

Kabar tentang kematian putra keluarga Wen aka Wen Chao, menjadi trending topic dan menjadi berita terhangat selama beberapa hari ini.

Hingga saat ini pelakunya belum di temukan, tidak hanya terbunuh, markas milik Wen Rouhan pun di serang dan seluruh bawahannya di bantai dalam satu malam.

Bahkan orang orang yang menculik Xiao Zhan pun ikut terbunuh.

Wen Rouhan yang mengetahui itu marah besar dan akan mencari serta menuntut orang yang telah membunuh putranya, demi membalaskan dendam putra semata wayangnya.

"Tuan Wen, turut berdukacita atas kematian putra anda" ucap Xiao Zhan yang turut hadir di acara pemakaman itu.

"Terimakasih Tuan Xiao. Putraku yang malang, siapapun dia, aku akan mencarinya meskipun itu ke lubang semut sekalipun!" serunya berapi-api.

Xiao Zhan yang mendengar itu hanya tersenyum tipis. Kemudian menepuk pundak pria paruh baya itu beberapa kali sebelum akhirnya ia melangkah pergi dari sana.

Xiao Zhan memilih kembali ke kediamannya dan meminta bawahannya Allen untuk mewakilinya.

Dengan mengenakan topeng hitam yang menutupi sebagian wajahnya, Xiao Zhan melangkah keluar dari kediaman itu.

Di saat bersamaan Wang Yibo melangkah masuk ke kediaman Wen Rouhan.

Pergerakan Yibo seketika terhenti ia menoleh menatap punggung yang baru saja melewatinya. Entah mengapa ia merasa familiar dengan sosok bertopeng itu.

"Zhanzhan?" monolognya.

Namun sedetik kemudian ia menggeleng pelan menepis pikiran tersebut. Xiao Zhan-nya seorang pria biasa tidak mungkin ia berada di sini dengan setelan jas mewah itu.

Wang Yibo kembali melanjutkan langkahnya masuk ke kediaman tersebut dan memberi ucapan duka. Lalu setelahnya ia melangkah pergi dari kediaman tersebut.

Ia sangat tak menyukai berlama-lama di tempat seperti itu, sangat tidak penting dan membuang waktunya saja.

Sementara itu, Xiao Zhan yang baru saja tiba di mansionnya, segera mengganti pakaiannya dengan pakaian santai lalu kembali melangkah keluar dari mansionnya dan menghentikan taksi lalu masuk kedalam mobil tersebut.

Sekitar empat puluh menitan, ia sudah tiba di kediaman sederhananya, namun sebelum itu ia memilih berbelanja di minimarket seberang jalan terlebih dahulu. Karena isi kulkasnya sudah menipis.

Saat tengah asik berbelanja, tanpa sengaja Xiao Zhan menabrak seorang wanita paruh baya yang juga tengah memilih barang.

Brukk...

"Maaf, saya tidak sengaja" ucap Xiao Zhan membungkuk beberapa kali sambil terus mengucapkan kata 'maaf'.

"Tidak apa apa nak, seharusnya bibi yang meminta maaf karena jalan tak melihat" ucap wanita itu tersenyum lembut.

Xiao Zhan mengangkat kepalanya menatap wanita yang berdiri di depannya.

Seketika ia membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Tak jauh beda dengan wanita paruh baya itu. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Xiao Xiao/Bibi Wang" ucap keduanya bersamaan.

"Astaga Xiao Xiao ini benar dirimu nak. Selama ini kau kemana saja? Bibi dan paman selalu mencarimu!" serunya memeluk Xiao Zhan erat.

"Maaf bibi, Xiao Xiao selama ini bersembunyi bersama nenek. Kami membangun usaha kecil-kecilan untuk menunjang kehidupan kami" jelas Xiao Zhan.

LAUNDRY LOVE  •||•  YIZHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang