Chapter 25

1.5K 137 35
                                    


∆∆∆

"XIAO ZHAN..."

Xiao Zhan menoleh ke asal suara, ternyata si rubah tua itu mengantarkan nyawa sendiri.

"Dimana putraku dan juga cucuku?" tanya nya dengan raut wajah yang tak mengenakkan.

"Putra? Cucu? Nenek bukankah aku juga cucuku? Apa kau
kemari menemui cucu mu ini?" tanya nya dengan seringaian tipis.

"Berhenti main main Xiao Zhan, aku tau, kau pasti yang meminta Black Phanter untuk menangkap cucu dan putraku" ungkapnya.

Namun yang di tanya hanya memasang ekspresi bingung seolah tak tahu apa apa.

"Memangnya nenek punya cucu lain selain aku dan A-cheng. Untuk putra... Apa nenek merindukan paman Park?" tanyanya lagi, menaikkan sebelah alisnya.

Bermain main dengan rubah tua ini seru juga. Pikirnya.

"Nenek siapa cucumu itu, apa dia?" tanya nya lagi memperlihatkan gambar seorang wanita di layar ponselnya.

"Kau, apa yang kau lakukan pada cucuku?!" serunya menatap Xiao Zhan tajam.

"Nenek, apa kau lupa aku juga cucumu?" Xiao Zhan menyunggingkan senyumnya.

Namun detik kemudian senyum itu luntur, beganti menjadi raut datar serta aura dingin menguar ke seluruh mansion saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut wanita tua itu.

Ya, saat ini Carmen Lee mendatangi mansion Zhao, di mana tempat itu hanya di huni oleh Xiao Zhan seorang.

"Cucu? Aku tak sudi memiliki cucu pembawa sial seperti mu. Lihatlah bahkan kedua orang tua mu pun memilih pergi meninggalkan mu" Carmen ber smirk licik. Tujuan nya adalah memprovokasi pikiran Xiao Zhan.

"Begitukah?" Xiao Zhan menyunggingkan senyum miring nya. Lalu melangkah mendekati wanita itu dan...

"Akh... Anak sialan... Lepaskan!" Carmen berteriak serta mengumpati Xiao Zhan saat pemuda itu menarik kuat rambutnya.

"Tidak semudah itu Carmen, kau harus membayar mahal atas yang kau lakukan pada keluarga ku" tekannya lalu menarik wanita itu membawanya menuju ruang penyiksaan.

Setibanya di ruangan tersebut, Xiao Zhan menghempaskan tubuh wanita itu ke lantai. Kemudian mulai mencambuk nya.

Ctass....

Ctass....

Ctass....

Xiao Zhan terus melayangkan cambukan ke tubuh dan kaki wanita itu. Sekitar tiga puluh cambukan barulah pemuda itu berhenti.

Ia berjongkok dan memainkan pisau tipis di tangannya ke wajah wanita di hadapannya ini. Membuat beberapa goresan panjang dan dalam.

"Aghh... Bocah sial-- Akk... Akk... Akk..." umpatan wanita itu berganti pekikan tertahan saat Xiao Zhan memasukkan pisau tersebut ke mulutnya dan memotong lidah wanita itu. 

"Aku tak butuh umpatan mu! Berteriaklah sepuasmu. Itu membuatku lebih bersemangat menyakiti mu" ujar Xiao Zhan dengan senyum manisnya, namun tampak mengerikan di mata orang lain.

"Pakaian mu terlihat tidak layak di pakai lagi, aku akan membantumu melepaskannya" Hal itu sukses membuat Carmen beringsut mundur dengan darah yang terus keluar dari bibirnya. Serta wajahnya juga penuh dengan luka sayatan yang di ciptakan oleh Xiao Zhan.

Kreekkk...

Kreekk...

"Ah, bukan kah ini jauh lebih indah?" Xiao Zhan memegang cambukannya lalu kembali melayangkan nya ke tubuh telanjang Carmen, yang membuat wanita itu berteriak kesakitan seketika.

Aarrgghhh....

Tak sampai di situ, Xiao Zhan juga menyirami tubuh itu dengan air perasaan jeruk lemon yang entah ia dapat dari mana.

Aarrgghhh....

"Sialan, dia benar-benar iblis" batin Carmen.

"Jangan mengumpat, itu tidak baik" ucap Xiao Zhan seolah tau isi pikiran wanita itu.

Lalu ia kembali melayangkan cambukan ke tubuh Carmen, hingga dua puluh cambukan, Xiao Zhan pun berhenti.

Kemudian ia berjalan ke meja yang terdapat di pojok ruangan tersebut lalu mengambil sesuatu dari dalam sana dan membawanya ke depan Carmen.

Membuat wanita itu membulatkan matanya tak percaya. Ternyata Xiao Zhan membawa alat yang biasa ia gunakan untuk menyiksa musuhnya.

Ia mengambil tang lalu menarik tangan Carmen dan menarik kuku wanita itu satu persatu.

Aaghhh....

Teriakan demi teriakan terdengar memenuhi dalam ruangan penyiksaan tersebut.

Setelah semua kuku itu terlepas, Xiao Zhan beralih mengambil belati kesayangannya. Lalu mulai memotong jari jari wanita itu.

Aarrgghhh...

Lagi suara Carmen menggelegar dalam ruangan tersebut.

Setelahnya Xiao Zhan beralih pada puting wanita itu lalu memotong kedua puting itu hingga membuat Carmen lagi lagi berteriak karena siksaan yang Xiao Zhan berikan tidak main main.

Xiao Zhan seolah tak memberikan kesempatan baginya untuk beristirahat barang sejenak. Pria manis itu tak henti hentinya memberikan siksaan untuk wanita itu, di tambah dengan guyuran dari perasan jeruk lemon membuat tubuh wanita itu menggelinjang seperti cacing kepanasan.

Tak tahan dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya saat air perasan itu masuk kedalam luka luka nya.

Dua jam berlalu, Xiao Zhan menghentikan aktivitas nya setelah wanita itu tak bernyawa dengan keadaan yang cukup mengenaskan.

Seluruh tubuh dan wajah hancur sulit untuk di kenali juga dengan lubang Vagina yang tertancap sebuah besi panas. Terlihat jelas area itu melepuh dan mengeluarkan aroma seperti terbakar.

Sementara itu, Yiren saat ini tampak seperti mayat hidup.

Ia terus di gagahi dari pagi, siang, malam tanpa henti bahkan orang orang itu tak memberinya waktu untuk beristirahat, makan ataupun minum.

Wanita itu menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong dengan tubuh yang terus terhentak hentak.

Lubangnya juga terasa sakit dan mungkin sudah lecet atau pun berdarah karena terus terusan di gilir tanpa henti.

Yiren merasa tak sanggup lagi ia benar-benar tersiksa, baik fisik maupun mentalnya. Karena orang orang itu sangat kasar, mereka tak segan segan memukulinya memintanya untuk mendesah.

Hingga akhirnya ia meninggal dengan keadaan mengenaskan serta cairan sperma memenuhi lubang dan juga tubuhnya.

Di lain tempat...

Huang Company, para karyawan perusahaan di kejutkan dengan meninggalnya pemimpin perusahaan tersebut, dengan luka tembakan yang bersarang tepat di kepala pria itu.

"Mission completed!" seru seseorang menoleh kebelakang.

"Good job, ayo kita kembali!" timpal pria yang sejak tadi berdiri di belakang pria manis itu.

Pria manis itu mengangguk lalu merentangkan kedua tangannya meminta untuk di gendong.

Chanyeol terkekeh pelan lalu menggendong kekasihnya, dan pergi dari atas gedung pencakar langit itu.

Sudah tau kan mereka siapa? 🤭

_____________

T
B
C

LAUNDRY LOVE  •||•  YIZHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang