Putaran kesebelas yang artinya sudah mengulangi adegan sama selama sepuluh kali, dan ini kesebelas kalinya 👍
🤡🤡🤡
"Ini orang lemah amat. Kejeduk dikit, pingsan. Bangunin cepet pake air!"
BYURRRRR!
Sebotol air sukses membasahi rambut seseorang cewek. Ia yang sempat pingsan tak sadarkan itu sontak membuka mata lebar, dan ngedumel.
"Kampret! Bisa gak jangan tiap kali gue dibangunin pake air!" maki cewek itu menyentuh rambutnya yang kini basah.
"Kampret? Hahaha. Seorang Viona ngomong kampret? Gue gak salah denger?"
Gelak tawa dari segerombol cewek-cewek cantik memecahkan gendang telinga, tapi dihiraukan sama cewek basah tadi. Ia buru-buru berkaca pakai cermin yang ada di atas meja belajar.
Penampilannya kini sudah kembali menjadi seorang nerd dengan kacamata bulatnya.
"Akhirnya gue balik lagi," gumamnya. Yang tak lain adalah Summer. Summer melirik sejenak lambang nama yang terjahit rapi di seragam putihnya.
"Viona Charmaine," gumamnya kembali.
Nama indah yang Summer dapatkan setelah menghabiskan waktu lima hari untuk memikirkannya.
Nama yang Summer berikan kepada tokoh utama dalam cerita novelnya yang berjudul Endless Love. Nama yang hanya ada di dalam dunia fiksi ini.
Jika dilihat lebih teliti lagi, wujud Summer saat ini memang persis seperti yang ia bayangkan selama pembuatan novel. Wujud Viona yang berpenampilan cupu dengan karakter lemah dan mudah dibuli.
Summer lalu menoleh ke depan, menatap tiga cewek terpopuler sekaligus penguasa geng pembulian di sekolah ini. Siapa lagi kalau bukan Samantha and the geng.
"Ape lo liat-liat?! Udah berani liatin kita begini?!" seru Samantha seraya berkacak pinggang.
"Sadar diri dong. Ayoyoyo ... lo itu cuman nerd yang gak pantes liat cewek cantik kayak kiiiiiiiiiiiiita tau!" Jessie menoyor-noyor kepala Summer.
"Dasar nerd. Cih." Helena memandang sinis Summer.
Sial. Bisakah mereka diam? Summer paling benci sama adegan ini. Adegan dibuli Samantha and the geng di ruangan kelas. Haruskah Summer menerima segala remehan dari tiga cewek itu untuk menyesuaikan alur cerita?
Ingin sekali Summer membalas mereka, tapi takutnya cowok itu tidak muncul. Padahal ini adegan awal pertemuan antara kedua tokoh utama.
Viona dan Aaron.
Kisah cinta yang akan bersemi setelah kejadian ini.
Summer akhirnya menundukkan kepala, memainkan peran Viona dengan baik. Ia belum berani bertindak. Ia masih harus bertahan, karena sebentar lagi tokoh utama cowok dari novel ini akan muncul untuk menyelamatinya.
Tahan. Summer harus tahan.
"Bersihin semuanya cepet! Gue mau pulang!" Samantha melempar sebuah pel ke arah Summer.
"Iya." Summer terpaksa menerima pekerjaan piket tersebut.
Ceritanya hari ini adalah jadwal piket Samantha and the geng, tapi Vionalah yang harus mengerjakan semuanya.
"Hahaha. Yang bersih, ya, Nerd." Helena mengimbuhi.
Samantha menghentakkan kaki. Ia mulai membersihkan lantai dengan pel. Sementara mulutnya hiper aktif. Dari tadi tak berhenti mengoceh dengan suara yang nyaris tidak dapat didengar orang lain. "Napa gue harus nyiptain tokoh kek kalian. Gak guna bagi masyarakat. Pengen gue tebas pala kalian rasanya. Hiiyyy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Game | Transmigration Become A Player (End)
Mystery / ThrillerSummer, seorang penulis novel, tidak pernah menyangka setelah mengalami kecelakaan, ia akan hidup kembali menjadi Viona Charmaine, tokoh utama dalam cerita genre romance yang pernah Summer buat. Sebenarnya tidak apa-apa jika harus menjadi Viona, gad...