Summer bersenandung riang seraya memilih baju apa yang akan ia pakai hari ini. Perasaannya super lega setelah akhirnya lolos dari malam pertama dan bertahan hidup hingga saat ini.
Terlebih mengetahui cara memenangkan vote dengan menjadi voting pertama membuat Summer semakin lega.
"Nanti malem harus tumbalin siapa, ya? Samantha? Helena? Jessie? Hahaha. Siapa aja, deh, yang penting jangan gue."
Summer kembali fokus untuk memilih bajunya, kemudian cewek itu melemparkan potongan blouse bunga-bunga dari lemari.
"Ish! Ini Viona selera bajunya gak banget!"
"Kurang emak-emak apa coba bajunya kek gini." Summer menatap isi lemari dengan penuh tatapan jijik.
Summer lalu melihat jam. Pukul sepuluh pagi. Mall seharusnya sudah pada buka. Hari ini hari libur, sudah lama Summer tidak refreshing. Ia akan ke mall, deh, tapi tidak sendirian.
Summer mengetuk-ngetuk jari di atas meja seraya melirik layar ponsel seolah menunggu sesuatu. Selang berapa saat kemudian, sebuah notif masuk.
Xena
Viooo, jalan yuk?
Summer mengulumkan senyuman. Ternyata adegan yang berlangsung masih sama seperti adegan cerita asli. Summer ingat setelah part lima, ada part enam di mana Summer pergi ngemall bareng Xena.
Xena itu teman baiknya Viona dalam cerita. Juga termasuk salah satu karakter yang Summer sukai, karena Xena selalu berada di sisi Viona. Apapun yang terjadi.
"Orang tulus kayak Xena itu susah dicari. Gue gak boleh sampai tumbalin dia," gumam Summer yang bertekat nantinya harus melindungi Xena dari kematian. Apapun yang terjadi pokoknya.
🤡🤡🤡
"Ckckck. Viona, kamu gak salah beli baju seksi-seksi begitu," ujar Xena tak berhenti berdecak, melihat Summer tengah membayar tiga buah baju crop top.
"Gak dong. Aku ingin ubah penampilan siapa tau ada cowok ganteng kepincut haha."
"Waduh. Jangan-jangan kamu pengen Aaron kepinciut sama kamu, ya."
"Haha. Nggaklah. Aku lagi musuhan sam dia tau," ujar Summer. Senyuman kecut timbul di wajah. Pikirannya terlempar ke tadi malam. Di mana Aaron bertanya-tanya siapa diri Summer sebenarnya.
Aaron juga mencurigai Summer sebagai dalang dari game pembantaian itu, karena Summer sudah tahu ada game itu sebelum game dimulai.
Mereka berdua juga sampai bertengkar, karena Summer tidak ingin memberi penjelasana sama sekali. Summer hanya meminta Aaron untuk memercayainya.
Summer menghela napas kemudian. Sepertinya ekspetasi Summer terhadap Aaron terlalu tinggi. Aaron tidak mungkin memercayai Summer. Bisa saja nanti malam, Summer divoting Aaron untuk dibunuh.
"Vi, ayo pulang. Billy udah di bawah."
"Eh, iya. Ayo."
🤡🤡🤡
"Hai, Billy! Astagaa gantengnya!" Summer keceplosan begitu melihat Billy, pacarnya Xena. Karena selalu terbunuh di adegan awal cerita, baru kali ini ia melihat karakter cowok lain selain Aaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Game | Transmigration Become A Player (End)
Bí ẩn / Giật gânSummer, seorang penulis novel, tidak pernah menyangka setelah mengalami kecelakaan, ia akan hidup kembali menjadi Viona Charmaine, tokoh utama dalam cerita genre romance yang pernah Summer buat. Sebenarnya tidak apa-apa jika harus menjadi Viona, gad...