19. Malam Ketujuh (2) 🤡

30 2 0
                                    

BRAK!

Kedua tangan Xena memukul meja sekuat tenaga. "Kamu pembohong! Katanya tadi malem gak bakal ada yang mati."

Seseorang yang duduk di kursi putar dan membelakangi Xena tersenyum sinis. "Emang seharusnya gak ada yang mati, kan? Siapa yang ngebunuh? Lo sendiri, kan?"

BRAK!

Tangan kanan Xena kembali memukul meja. "Kamu sengaja bikin aku terkecoh. Kamu bikin Helena kesurupan sampai jadi kayak orang palsu!"

"Hahaha. Biar gak boring lah tuh game."

"Kamu psikopat! Aku mau ungkapin identitasmu!"

"Hahaha. Ungkapin aja. Gue juga bisa ungkapin balik identitas lo yang bukan warga biasa itu. Lihat aja nanti siapa yang kena vote duluan?"

"Aaa!" Xena mengacak rambut frustrasi. Ia benar-benar muak sama situasi ini. Rasanya ingin sekali menyelesaikan ini semua.

🤡🤡🤡

John mencari-cari keberadaan Xena di ruang kelas, tapi tidak ada. Cowok itu lalu berputar di area sekolah hingga menemui jejak Xena di dalam ruang kepala sekolah.

John hendak memanggil Xena, sebelum ia mendengar percakapan aneh dari Xena dengan seseorang yang tidak dapat John lihat bentuknya. John buru-buru bersembunyi dan menguping.

"Kamu psikopat! Aku mau ungkapin identitasmu!"

"Hahaha. Ungkapin aja. Gue juga bisa ungkapin balik identitas lo yang bukan warga biasa itu."

Deg!

Bagai kesambar petir. John tidak percaya apa yang ia dengar. Apa maksud dari omongan tadi? Identitas Xena bukan warga biasa? Jadi, siapakah Xena? Pembunuh asli yang nyiptain game?

🤡🤡🤡

"Kamu kenapa, Sayang? Lesu amat kelihatannya?" tanya John yang melihat pacarnya murung tak seperti biasa.

"Aku gapapa," jawab Xena singkat. Cewek itu lalu menunjuk kursi di taman. "Duduk situ, yuk?"

"Yuk." John mengandeng Xena. Kedua orang pergi mengambil duduk di kursi bawah pohon. Angin sepoi-sepoi membuat mata Xena terasa berat.

"Aku pengen tidur," ucap Xena.

"Tidurlah."

Xena menaruh kepalanya di pundak Billy. Cewek itu memejamkan matanya.

Billy mengecup kening Xena singkat. Cowok itu kemudian ikut memejamkan mata.

Tak berapa lama setelah itu, suara Xena  membuat Billy terbangun dari tidur singkatnya.

"Bil? Kamu tidur?"

"Heem." Billy mengucek matanya. "Kenapa?"

"Aku gak bisa tidur, nih."

"Kenapa? Ada sesuatu yang dipikirin? Biasanya kamu gak bisa tidur kalo overthinking."

"Gapapa. Gak ada yang kupikirin. Emang gak bisa tidur aja."

"Kalo cewek bilang gapapa, pasti ada sesuatu. Kamu gak mau ceritain ke aku aja?"

Endless Game | Transmigration Become A Player (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang