1

11.3K 171 4
                                    

***
Suasana pagi di salah satu rumah di komplek Perumahan Mutiara Gemilang nampak riuh.

Seorang gadis cantik dengan hijab moca menuruni anak tangga dengan tergopoh-gopoh sambil menentang beberapa buku yang lumayan tebal.

"Caca..hati-hati"

Suara seorang perempuan paruh baya tak juga berhasil menginterupsi langkah besar gadis tersebut.

"Mah..kenapa gak bangunin aku sih ? Aku kan udah bilang semalem bangunin aku. Pagi ini aku ada quiz. Ih kesel banget". Gadis tersebut menggerutu tidak jelas membuat Riati , Mamanya menggelengkan kepalanya.

"Loh nyalahin Mama. Mama udah ketuk-ketuk kamar kamu sejak subuh Ca. Gak ada jawaban. Yaudah, Mama tinggal" Riati meninggalkan gadis tersebut, menyiram tanaman di depan rumah.

"Papa mana ? Adek udah telat banget ini."

"Loh..kamu mau diantar Papa Ca ? Papa aja belum nyampe rumah "

"Ish..Papa betah banget sih. Udah mau jam 7 ini. Sholat subuh emang berapa rakaat sih ?"

"Huush kamu tuh..siapa suruh gak bisa bangun pagi. Liat tuh di depan, Papa kamu lagi ngobrol sama tetangga depan".

Mama Riati, mengarahkan telunjuknya ke depan, nampak seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Wandi, Papa Salma sedang mengobrol dengan pria dewasa, mungkin beberapa tahun lebih tua daripada Salma.

"Ih tuh orang tiap hari ngajakin Papa ngobrol terus deh. Gak ada kerjaan lain apa yah, pengangguran dasar"

"Huush..mulutmu Ca. Kalau ngomong tuh yah disaring Nak. Kalau kedengaran sama orangnya gimana. Itu tetangga kita loh"

"Biarin..Ih ini aku jadinya gimana ? Fiks aku udah telat banget ini"

"Mana Mama tau. Pikir aja sendiri"

"Ma..."

Salma sudah merengek ke arah Mamanya.

"Ya Allah anak satu kok manjanya kebangetan gini sih Ya Tuhan. Yasudah, Mama yang anter. Ambil helm kamu. Mama antar naik motor aja"

"Lagian Mama nih sama Papa..dari dulu gak mau ngajarin aku bawa motor. Repot gini kan jadinya. Huuuh pusing aku"

"Ngeluh mulu dari tadi. Mama dulu salah makan apasih ngidam kamu, manja dan cerewet banget. Heran Mama"

"Yaudah sih..anak sendiri"

Perdebatan seperti itu bukanlah yang pertama kali terjadi. Perdebatan anak dan Papanya atau perdebatan Mama dan anaknya bukanlah sesuatu yang baru di rumah itu.

Salma Marisca Aliyyah atau yang biasa disapa Caca oleh kedua orang tuanya adalah anak tunggal dari pasangan Riati dan Wandi. Gadis tersebut adalah mahasiswa semester 5 jurusan Kesehatan Masyarakat. Manja dan cerewet. Riati dan Wandi bingung sendiri melihat kelakuan putri semata wayang mereka itu.

Sebenarnya mereka juga merasa bersalah sebab menurut mereka Salma yang manja dan cerewet seperti sekarang ini mungkin karena cara didik mereka yang sangat memanjakan Salma. Yah, mau bagaimana. Anak satu-satunya, cucu pertama dari keluarga Riati maupun Wandi. Di keluarga Wandi Riati adalah cuci satu-satunya, Wandi tidak punya saudara. Sementara di pihak Riati, Salma adalah cucu pertama dan satu-satunya perempuan. Riati hanya punya satu saudara, Efendi namanya. Efendi punya dua orang anak yang keduanya adalah laki-laki. Yah, menurut kalian saja. Bagaimana manja dan berlimpahnya kasih sayang yang didapatkan Salma.

***
"Pa..ngeliat Salma yang makin dewasa Mama kok jadi takut yah ?"
Riati yang sedang duduk di teras belakang rumah mereka memulai percakapan dengan suaminya yang nampak sibuk dengan koran ditangannya.

Mengetuk HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang