52

2.2K 227 16
                                    

***
Persiapan Salma dan Rony sudah hampir 100 %. Ini adalah liburan pertama mereka semenjak menikah sekaligus menjadi liburan pertama pula untuk anak mereka, Aliyyah.

Salma sangat excited dalam menantikan liburan ini. Ia sangat tidak sabar untuk ke kampung halaman suaminya.

"Bunda..Yaya boleh bawa bonekanya ?" Tanya Salma dengan suaranya yang begitu menggemaskan.

Aliyyah yang masih sibuk mengecek barang-barang bawaan mereka akhirnya menolehkn pandangannya pada putrinya.

"Gak usah yah, kan udah bawa. Masa mau bawa lagi. Nanti gak muat di koper Nak" jawab Salma.

Aliyyah tampak cemberut dan melepaskan boneka beruang berwarna biru tersebut dari genggaman tangannya.

"Kalau simpan di kopel ayah tidak bisa juga Bun ?"

Salma menatap putrinya lamat-lamat, memperhatikan kesungguhannya.

"Coba kasitau bunda, kenapa Yaya mau bawa boneka itu padahal Yaya sudah bawa boneka yang lain juga"

Gadis kecil bertubuh gempal tersebut tampak beringsut dan berdiri dihadapan Aliyyah.

"Yaya mau kasi bonekanya untuk teman Yaya disana" jawabnya.

Salma menaikkan alisnya, bingung.

"Emang Yaya punya teman disana ?"

"Punya bundaa..Cipa namanya" jawabnya dengan mata berbinar.

"Cipa ?" Lagi-lagi Salma kebingungan. Ia baru mendengar nama tersebut.

"Syifa maksudnya sayang. Itu loh anaknya Mbak Chandra, sepupu Mama di Kendari. Dia ingat ternyata padahal baru dua kali Vidio call"

"Bukan dua kali Ayah..tiga kali. Yaya ingat" jawabnya begitu antusias.

Rony meraih tubuh putrinya, menggendong dan menciumi wajah Aliyyah hingga anak itu tertawa cekikikan.

"Ayah..hahaha...muka Yaya geli hahah" teriak Aliyyah.

Salma hanya bisa menyaksikan dengan pasrah, sudah biasa. Rony selalu saja begitu. Tidak bisa sekali menahan gemasnya pada Aliyyah.

"Kalau mau kasi hadiah buat Syifa yah harus kasi yang baru dong sayang. Masa kasi bekasan Yaya." Ujar Rony.

"Emmh..memang boleh Ayah ? Kan kemalin Yaya sudah belanja. Kata bunda gak boleh belanja telus nanti duitnya habis. Kalau duitnya habis tidak bisa beli belas, tidak bisa makan, lapal telus. Kalau lapal telus pasti sakit dan mati"

"Hah ?" Rony shock mendengar celoteh Aliyyah. Ia menatap kearah Salma, meminta penjelasan.

"Sumpah..aku gak nyangka dia seingat itu. Padahal aku cuma iseng loh ngomongnya" jawab Salma.

"Ya Allah..anak siapa ini ?"

"ANAK AYAH LONY SAMA BUNDA SALMAAAA" Jawab Aliyyah girang sambil menggoyangkan badannya.

"Eh eh..Yaya.. jangan gelisah nak. Nanti jatoh"

"Heheh..maaf bunda"

"Yaudah, kita belanja deh yah. Kita beli boneka untuk Syifa. Boneka yang baru. Yaya mau ?"

"Iyaaaa..Yaya mau ayaah" jawabnya.

"Happy banget sih Nak.."

"Yakin mau keluar Mas ? Udah sore loh ini"

"Gapapa sayang..sekalian kita makan malam diluar aja"

"Eemh..yaudah. Aku siap-siap dulu kalau gitu. Yaya mau mandi sama bunda ?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengetuk HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang