31

3.2K 236 11
                                    

***
Tidak terasa masa KKN sudah berjalan hampir satu bulan. Kurang lebih dua minggu lagi Salma dan kawan-kawan akan meninggalkan tempat itu.

Salma dan teman-temannya juga sudah pernah kembali ke Jakarta untuk mengurus administrasi magang mereka yang akan dilakukan satu minggu setelah masa KKN berakhir.

Semenjak malam pengakuan itu, interaksi Salma dan Azlan menjadi sedikit kaku dan canggung. Salma menyadari perubahan tersebut. Namun, Ia memilih untuk tak ambil pusing.

Oh, iya, Salma juga sempat diceritakan oleh Syara bahwa Azlan sempat menaruh kagum pada dirinya. Sayang sekali, gadis yang Ia kagumi itu ternyata sudah menikah.

Kandungan Salma juga sudah memasuki usia tiga bulan. Perutnya yang buncit mulai kelihatan. Tidak masalah baginya, justru menurutnya itu menggemaskan.

***
Hari ini adalah pembukaan pekan lomba dan olahraga. Salah satu proker yang dilakuan oleh Salma dan kawan-kawan.

Dua minggu menjelang kepulangan mereka di Jakarta, mereka sepakat akan mengisinya dengan proker yang seru dan asik. Satu minggu ini akan diisi dengan berbagai lomba mulai dari lomba hafalan ayat pendek, adzan, makan kerupuk, lompat karung, dan lari sendok untuk anak-anak.

Untuk anak muda dan dewasa ada lomba bola gotong, bola takraw, dan bola voli.

Semua lapisan masyarakat sangat antusias mengikuti semua rangkaian kegiatan. Setiap pagi dan sore area lapangan selalu dipadati oleh masyarakat.

"Sore ini anak-anak KKN cowok bakalan tanding voli sama anak-anak dari RT 2" ucap Azlan, menjelaskan jadwal mereka sore nanti.

"RT 2 berarti kelompoknya bapak dong" ujar Riati. Bapak yang dimaksud adalah Pak Hayudin, Kepala Desa.

"Iyaps, dan mereka katanya pada jago-jago banget" Iksan menimpali.

"Iya, apa lagi Wandi" ujar Riati sambil tersenyum kecil.

Pipin melempar pulpen kearah Riati, membuat perempuan tersebut memekik.

"Genit dasar, tau aja mana yang bening" sarkas Pipin.

"Yah, namanya juga punya mata Pin" jawab Riati.

Orang-orang disana hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah dua teman perempuan mereka ini.

***
Sore yang ditunggu pun tiba. Para mahasiswa sudah berada di lapangan melakukan sedikit pemanasan.

Salma dan kawan-kawan sudah siap dipinggir lapangan. Mereka akan menjadi supporter, modal teriakan dari Novi dan Riati.

Permainan dimulai. Suara teriakan dari penonton bersahut-sahutan.

"Imam ayook smash..alaah Imam ah malah dibiarin bolanya" Syarla mendengus kesal. Lagi-lagi tim KKN gagal mencetak poin.

"Kamu berharap apa sih sama Tim KKN syar, pada modal servis doang. Ini yang bisa loncat smash kayaknya cuma Andi deh. Payah" Novi sudah menyerah mendukung teman-temannya. Harus diakui tim lawan memang sangat kuat, sulit diimbangi apa lagi dikalahkan.

"Wandi..Wandi..ayok servis yang bagus, ganteng"
Teriak Riati, membuat seisi lapangan menengok kearahnya.

"Ya Allah malu-maluin gue aja Lu. Diem deh, mending pulang masak sana." Novi mencubit lengan Risti yang kebetulan berdiri disampingnya.

"Ya Maaf, Nov. Namanya juga usaha" jawab Riati.

Mereka kembali sibuk memperhatikan jalannya permainan.

Satu ketika suasana menjadi menegang, bola yang dipukul keras oleh Wandi meleset dan keluar lapangan.

"Aaaa...SALMAAAA"
Teriak Novi.

Mengetuk HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang