40

3.1K 260 5
                                    

***
Salma mengusap air matanya dengan kasar, bukan karena sebal melainkan Ia malu dan gengsi menangis di depan para dosen penguji dan pembimbingnya.

Air matanya lolos begitu saja ketika para dosen tersebut memintanya untuk memberikan kesan dan pesan seputar masa kuliah, dosen, dan pengerjaan skripsinya sampai pada sidang tutupnya hari ini.

Perempuan berbadan tua tersebut kesulitan untuk membuka suara, sebab isaknya rasanya tidak mau berhenti.

Rony yang juga berada di ruang sidang tersebut mati-matian menahan diri untuk tidak berlari dan memeluk istrinya itu.

"Saya minta maaf kalau selama menjadi mahasiswi disini saya banyak membuat bapak dan Ibu sekalian merasa kesal atau kecewa kepada saya. Jujur saja, sedikitpun saya tidak ada niat untuk melakukan hal tersebut dengan sengaja. Saya juga berterima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen sekalian atas semua ilmu dan pelajaran yang sudah dibagikan kepada kami para mahasiswa dan khususnya bagi saya sendiri. Terkhusus kepada kedua pembimbing saya, Ibu Sartiah dan Pak Rony saya ucapkan terima kasih banyak yang sebesar-besarnya atas kesabaran dan pengertiannya dalam membimbing saya selama kurang lebih dalam waktu enam bulan ini. Banyak sekali hal baru yang saya dapatkan selama masa bimbingan tersebut. Jujur saja, cukup berat rasanya meninggalkan kampus ini, ada begitu banyak kisah dan pengalaman yang pernah terukir disini namun, saya paham bahwa kehidupan harus terus berlanjut dan semestinya cita-cita Saya tidak berhenti disini hiks hiks" Salma mengusaikan kalimatnya sambil menghapus air matanya dengan tisu yang ada dihadapannya.

Bukan hanya Salma, para dosen yang berada di ruang sidang tersebut juga sudah meneteskan air mata.

"Terima kasih Salma, kami bangga sama kamu karena sudah kuat untuk menjalani masa skripsi ini dengan baik ditengah kondisi kamu yang mungkin tidak seringan teman-temanmu yang lain. Sekali lagi selamat, kampus ini pasti akan sangat kehilangan sosok-sosok mahasiswa terbaik seperti kamu ini"

Salah satu dosen berbicara mewakili yang lain.

Cukup lama penyampaian pesan dan kesan tersebut hingga akhirnya sidang tersebut ditutup dengan pelukan hangat dari para dosen untuk Salma.

"Selamat yah Bumil, Alhamdulillah nanti ngelahirin dalam keadaan bergelar heheh" kelakar salah satu dosen sambil memeluk tubuh Salma.

"Terima kasih Buk..maaf juga kalau selama sidang saya banyak salahnya"

"It's Ok, gak ada yang salah kok. Kamu hebat"

Ah, betapa penuh rasanya hati Salma saat ini.

***
Di dalam ruangan itu hanya tinggal menyisakan Salma dan Rony saja. Salma sibuk membereskannya perlengkapan sidangnya tadi dan Rony duduk diujung meja besar itu sambil memperhatikan Salma.

Sungguh Rony sangat bangga sekali kepada istrinya itu. Ia tau betul bagaimana perjuangan Salma selama ini. Benar apa yang dikatakan salah satu dosen penguji tadi, Salma hebat bisa menyelesaikan skripsinya dengan kondisi yang tidak seringan teman-temannya yang lain.

Rony berdiri mendekati Salma, menepuk lengan wanitanya.

"Wanna hug ?"

Tentu saja..

Salma melesak masuk ke dalam pelukan Rony, menumpahkan segala rasa yang coba Ia tahan sejak tadi. Ia menangis tersedu disana. Entahlah, hatinya terasa sendu.

"Istri Mas hebat banget. Mas bangga. Adek juga pasti bangga deh ngeliat Bundanya sekeren ini" Ucap Rony sambil terus mengelus punggung Salma yang bergetar.

"Makasih banyak hiks..Mas selalu ngertiin aku dan bantuin aku selama ini. Maaf yah selama ini aku keras kepala dan banyak ngerepotinnya"

"Gak sayaang. Kamu gak ngerepotin Mas sama sekali" jawab Rony dan Salma mendongakkan kepalanya.

Mengetuk HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang