33

3.1K 249 15
                                    

***
Sejak subuh anak-anak KKN sudah sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk ke air terjun. Seperti biasa, para wanita disibukkan dengan bahan makanan yang akan dibawa disana sementara untuk yang laki-laki mereka sibuk menyediakan perlengkapan dan fasilitas untuk ke tempat wisata.

"Sal..Lo ikut atau gak ?" Tanya Novi sambil mengipasi mukanya, Ia baru saja membaluri mukanya dengan serum paginya.

Para gadis tersebut sedang sibuk dengan alat perangnya masing-masing, skincare. Mengingat mereka akan pergi ke tempat terbuka hingga siang atau bahkan sore hari.

"Emmh..gue ikut kok" jawab Salma.

Riati, Pipin, Syara, dan Syarla menengok bersamaan kearah Salma.

"Emangnya Lo di izinin Sal ?" Tanya Pipin

"Iya, gue diizinin kok"

Novi memandang Salma penuh selidik, perempuan itu memandang tajam kearah Salma membuat perempuan tersebut ketakutan.

"Lo gak lagi mencoba bohong dan kabur dari amanah suami Lo kan Sal ?" Sergah Novia

"Eng...enggak kok"

Novi mengangguk walau sejujurnya Ia tidak percaya.

"Ooh, yaudah, yang penting mah diizinin. Soalnya gue gak mau bawa Lo ke tempat jauh, takut Lo kenapa-kenapa. Bahaya, bisa-bisa nilai KKN gue eror lagi dari Pak Rony" ucap Novi dengan raut wajah yang dibuat tampak mendramatisir.

Salma menelan salivanya berat.

"Iya, gak kok" lirihnya, agak ragu.

"Syar..Lo percaya ?" Kali ini pertanyaan ditujukan kepada Syarla yang sebenarnya sejak tadi menyimak obrolan Novia dan Salma. Perempuan itu sejujurnya menyimpan kekhawatiran dan ketakutan dalam hati. Takut Salma kenapa-kenapa.

"Ehm..gue sih percaya percaya aja Nov. Lagi pula Salma kan udah dewasa yah harusnya dia udah tau cara menentukan sikap, tau mana baik dan buruknya, tau setiap keputusan yang dia ambil itu pasti ada resiko yang harus dipertanggungjawabkan" jelas Syarla.

"Nah, resiko yang harus dipertanggungjawabkan. Resiko baik atau buruknya. Resiko yang bisa jadi bukan hanya Salma yang ngerasain tapi, bayi di kandungannya dan juga mungkin kita semua" Novi melanjutkan.

Nyali Salma menciut namun, tetap berusaha tenang agar Novi tidak curiga.

"Iyaaa, gue tau kok" jawabnya.

"Eh, udah selesai kan ges... anak-anak cowok udah pada siap tuh" Riati menghentikan perbincangan itu. Dari balik jendela Ia melihat para lelaki sudah selesai menaikkan barang-barang diatas mobil dan sudah beberapa kali memanggil mereka keluar.

***
Posko KKN sudah terlihat sepi, anak-anak KKN sudah meninggalkan posko menuju tempat wisata. Rumah kepala desa juga sudah sepi, sejak kemarin pemilik rumah belum kembali dari kabupaten, sedang ada kegiatan yang dilakukan disana.

Perjalanan menuju desa tempat wisata itu berada hanya memakan waktu 15 menit, tidak begitu jauh. Hanya saja memang kendaraan tidak bisa tembus sampai di spot air terjunnya. Mereka harus berjalan kaki selama kurang 20-30 menit. Medan yang dilalui juga tidak mudah, terdapat dua anak sungai yang harus diseberangi, aliran dari air terjun yang mereka tuju.

"Sal..Lo yakin mampu ? Duuuh..ini masih jauh loh" Syarla menatap Salma khawatir, pasalnya sejak di mobil tadi Salma sudah mengeluhkan perutnya yang katanya tidak enak.

"Emh..gue gak apa-apa kok"

Perjalanan kembali dilanjutkan, satu persatu mereka akhirnya berhasil menyeberangi anak sungai.

"Kurang dari 10 menit kita akan sampai ke spot air terjun jadi teman-teman silahkan perhatikan barang bawaannya, dijaga baik-baik. Pengunjung disana bukan hanya kita saja" Azlan memberikan petuahnya. Para mahasiswa mengangguk paham.

Mengetuk HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang