🌱PROLOG🌱

3.6K 117 7
                                    


←〣☆~TAKE CARE!~☆〣→

Jungwon adalah anak yang baik, patuh, dan menggemaskan. Matanya mirip kucing, dan memiliki lesung di pipinya. Ia orang yang selalu mencoba dan tidak mudah menyerah.

Namun, satu hal yang buruk, ia itu ceroboh. Sungguh ceroboh dengan sekedar melakukan hal kecil saja namun malah bisa melukai dirinya sendiri.

Jungwon tidak pernah melakukan sesuatu tanpa membuat dirinya terluka. Walau hanya satu goresan kecil pasti mengenai dirinya jika ia melakukan suatu kegiatan.

Untuk itu, Sunghoon, sang kakak sudah sering menasihati adiknya itu untuk berhati-hati agar tidak melukai dirinya sendiri. Sunghoon sudah sangat sabar menghadapi kecerobohan adiknya itu.

Pasalnya, adiknya itu suka melukai diri sendiri. Tentu saja membuat Sunghoon khawatir. Ia selalu menjaga Jungwon dengan baik dan berhati-hati.

Namun, tetap saja adakala dimana Jungwon berhasil melukai dirinya sendiri tanpa sepengetahuan Sunghoon. Beruntung Sunghoon dengan sigap membenahi segala kecerobohan yang dibuat adiknya itu.

"Hati-hati, jangan sampai melukai diri sendiri lagi", pesan Sunghoon sembari mengusak surai sang adik.

Kini, Jungwon telah menjadi siswa sekolah menengah pertama. Sedangkan, Sunghoon sudah menjadi siswa sekolah menengah atas. Usia mereka berselang 5 tahun sehingga saat Jungwon menduduki kelas 7 maka Sunghoon kelas 12.

"Tenang aja, Kak. Uwon kan, bukan anak kecil lagi. Uwon udah besar", jawab Jungwon dengan senyum lebarnya.

"Nggak. Kamu itu masih anak kecil yang gemesin. Udah besar darimananya??", ujar Sunghoon sembari mencubit gemas pipi sang adik.

"Iihh, Kak Sunghoon! Uwon udah besar! Liat aja Uwon udah kelas 7!", sahut Jungwon tak terima dengan raut yang cemberut.

Sunghoon terkekeh melihatnya, "Ahaha iya baiklah adikku yang sudah besar. Sekarang masuklah ke kelasmu",ujarnya.

Jungwon pun mengangguk lucu, "Eum! Byebye, Kak. Sampai jumpa nanti pulang sekolah,ya! Uwon masuk kelas dulu", pamitnya sembari melambaikan tangannya.

"Ya, hati-hati"

Setelah memerhatikan adiknya yang berjalan hingga hilang dari pandangannya, barulah Sunghoon putar balik untuk menuju ke sekolahnya.

Beruntung sekolahnya berdampingan dengan sekolah adiknya, sehingga tidak terlalu jauh baginya untuk mengantar dan menjemput sang adik.



🌱SH.JW🌱

"Hai, nama lo siapa ?", tanya salah seorang siswa yang duduk di depan bangkunya.

"Jungwon, nama lengkapnya Park Jungwon", jawabnya dengan tersenyum gemas.

"Astaga lo lucu banget. Kenalin, nama gue Ni-Ki", ujar siswa tersebut dengan menyulurkan tangannya.

Jungwon menerima uluran itu dengan baik, "Salam kenal, Ni-Ki. Semoga kita bisa jadi teman yang baik", ucapnya.

"Tentu. ... Woy, lo kagak mau kenalan sama dia?", ucap Ni-Ki pada siswa yang duduk di sampingnya.

Siswa yang dimaksud pun segera menoleh ke belakang dan mengulurkan tangannya, "Hai, gue Taki. Salam kenal", ujarnya.

"Hai Taki, aku Jungwon", jawab Jungwon setelah itu Ni-Ki dan Taki pun kembali menghadap ke depan.

"Permisi"

Jungwon sontak menoleh ke arah suara yang baru saja ia dengar.

"Maaf, boleh duduk di sampingnya?", tanya siswa bermata rubah dengan wajah yang menggemaskan.

"Tentu boleh", jawab Jungwon senang sembari memamerkan lesung pipinya.

"Terima kasih", siswa itu segera duduk di samping Jungwon.

"Emm, namaku Kim Sunoo. Nama..nya?", ujar siswa itu mengajak Jungwon berkenalan.

"Hai Sunoo. Namaku Jungwon, Park Jungwon", jawabnya dengan senyum lebar.

"Aigo, senyumnya gemesin deh ", ucap siswa bernama Sunoo tadi.

"Benarkah? Terima kasih, Sunoo juga gemesin", jawabnya.

"Ahaha Sunoo tau sih itu. Ddeonu gitu loh"

"Ada guru tuh mau kesini. Ayo duduk semua!", ujar seorang siswa berdarah Jepang.

"Haruto, itu kursi gua!",teriak siswa lain dengan kulit tan pada siswa tadi yang baru saja duduk di kursinya.

"Lu duduk tempat lain lah. Masih banyak juga", jawab siswa bernama Haruto tadi.

"Enak aja. Itu gua duluan duduk situ", ucapnya merasa kesal.

"Kagak. Salah lu pake ditinggal. Siapa cepat dia dapat", jawab Haruto.

"Udahlah, ini di depan masih kosong. Jangan pada ribut", ujar siswa berdarah Jepang lainnya.

"Jangan di samping Jo! Itu tempat Harua!", ucap seorang siswa lain yang mirip kelinci langsung berlari dan segera duduk disamping siswa berdarah Jepang tadi.

"Yeeuu. Siapa juga yang mau duduk situ?! Seorang Jeongwoo bisa duduk sendiri!"

Beberapa saat kemudian, seorang guru sudah masuk sehingga membuat seluruh siswa sontak diam dan duduk dengan tenang.

"Selamat pagi semua"

"Pagi, Pak"



🌱SH.JW🌱

"Hoon, habis ini kita mau main basket di lapangan. Lo mau ikut kagak?", ajak seorang teman dengan mata elang.

"Gak deh, kalian aja", tolak Sunghoon.

"Oke deh kalo gitu kita duluan, ya. Ayo, Jake", ajak siswa itu sembari menepuk bahu temannya yang lain.

"Jay, kagak usah pake mukul gue juga kali", marah seorang teman yang bernama Jake.

"Apaan sih lo? Mukul darimananya orang cuma nepuk doang. Lebay lo", jawab lelaki yang disebut Jay.

"Ya sakit, ya ogeb! Lo nepuknya pake tenaga!"

"Gue duluan. Lo pada selamat bersenang-senang, ya", pamit Sunghoon sembari menyampirkan tasnya ke pundak setelah membereskan buku-buku di mejanya.

"Lain kali lo harus ikut lah, Hoon", ucap Jake.

"Ya, lain kali gue ikut. Ya udah, gue duluan", ucap Sunghoon sebelum keluar kelas.



To be continued

nyang٩(・ω <)۶♡
-🌱

TAKE CARE! || SUNGWON [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang