←〣☆~♡~☆〣→
"Hatchi! Emmh.. Selamat pag-Hatchi!"
Jungwon mengucapkan selamat pagi kepada dirinya sendiri setelah bangun tidur. Ia beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka.
"brrrr.. Kok airnya dingin sih??" gerutunya.
Jungwon merapikan tempat tidurnya, membuka jendela dan kini ia sedang turun menuju dapurnya.
•••
tap tap tap
Jungwon melihat Ayahnya turun dari tangga dengan membawa laptop. Ia ingin mengucapkan selamat pagi. Namun, ia ragu untuk mengatakannya. Akhirnya, ia hanya melanjutkan memanaskan karinya.
Hatchi!
Jungwon terus saja bersin selang beberapa menit. Kepalanya juga terasa berat dan pusing. Saat ia memindahkan karinya ke dalam piring, pandangannya sudah kabur dan berbayang.
Prangg
Bunyi piring yang terjatuh terdengar sampai ruang tamu dimana Ayahnya tengah mengerjakan pekerjaannya.
Awalnya, Ayahnya mengira suara itu hanyalah hasil dari kecerobohan Jungwon yang lain. Namun, karena ia tak kunjung mendengar suara lagi. Ia menjadi penasaran dan akhirnya menghampiri dapur untuk memeriksa.
"Jungwon!!!"
Ia segera berlari begitu dan melihat Jungwon terduduk lemas dengan mata terpejam, kepalanya bersandar di lemari.
Tanpa banyak suara, ia segera mengangkat Jungwon dan membawanya ke kamar.
Setelah membaringkan Jungwon, ia mengecek suhu tubuhnya.
Panas. Sepertinya, ia sedang demam tinggi.
Ia menelepon dokter kenalannya untuk segera datang.
Tak lama kemudian, Sang Dokter pun tiba dan segera mengecek keadaan Jungwon.
"Apa yang terjadi dengannya, Dokter Kim?"
"Demamnya cukup tinggi. Biarkan dia istirahat dengan nyaman. Lalu, berikan ia obat yang aku tuliskan ini," ujar Sang Dokter.
"Kau yakin hanya demam? Tidak ada yang lain?" tanyanya memastikan.
Dokter Kim tersenyum, lalu mengangguk.
"Kau masih mengkhawatirkannya. Akui saja, jangan bersembunyi dari perasaanmu sendiri," ucap Dokter Kim sembari membereskan peralatannya.
"Apa maksudmu? Aku hanya bertanya bukan berarti aku mengkhawatirkannya," ujarnya menolak.
Dokter Kim menghela nafas, ia pun berdiri, "Ayolah. Mau sampai kapan kau begitu? Sudah lebih dari sepuluh tahun, sudah waktunya kau menyadari kesalahanmu. Akui saja kekalahanmu, Tuan Park," ujarnya menepuk pundak seorang kepala keluarga itu.
"Apa urusanmu sudah selesai, Dokter? Biarkan aku mengantarmu"
Dokter Kim menggeleng, "Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri. Jaga dan rawat saja anakmu ini. Kasihan sekali, sejak kecil tidak pernah kau rawat. Ckckck, hatinya pasti sedih sekali-"
![](https://img.wattpad.com/cover/357255087-288-k639368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE CARE! || SUNGWON [✓]
Fanfic"Jungwon, hati-hati itu ta-......jam" "Hehe, maaf Kak. Hanya goresan kecil,kok" ••• Tentang Jungwon dan kakak kesayangannya. Atau tentang Sunghoon dan adik kesayangannya, Jungwon dengan segala kecerobohannya. Sunghoon yang sangat menyayangi adiknya...