🌱: 57

504 52 14
                                    


←〣☆~♡~☆〣→


Hari Minggu, hari dimana seharusnya Jungwon sedang bersemangat menyiapkan kebutuhan dan perlengkapan untuk sekolahnya besok. Tentu karena besok hari pertamanya sebagai siswa SMA.

Ia akan melakukan panggilan video bersama kakaknya dan menyiapkan semuanya sampai waktunya tidur.

Namun, itu semua tidak terjadi. Karena, kini Jungwon masih berbaring di kasur dengan kompres di dahinya.

"Emh.."

Jungwon membuka matanya. Ia melepas kompres di kepalanya dengan perasaan senang. Kenapa? Karena ia sadar saat semalam Ayahnya sendiri yang memberikan kompres dan menggantinya juga membawakan makanan, minuman serta membangunkan Jungwon.

Iya, pura-pura tidur. Agar Ayahnya membangunkannya.

Walaupun itu semua dilakukan dengan ekspresi datar milik Sang Ayah, Jungwon tetap senang. Ayahnya peduli padanya. Sunghoon benar, bukan?

"Tubuh Uwon kayaknya nggak terlalu panas lagi deh kayak kemarin.." ucapnya memegang dahinya.

Ia melihat ke arah jendela kamarnya yang masih tertutup. Lalu, datanglah Sang Ayah dengan membawa makan minum di nampan.

"Selamat pagi, Ayah!" sapa Jungwon dengan suara serak namun, tidak menghilangkan cerianya.

Tuan Park sendiri sedikit terkejut saat menyadari Jungwon telah bangun lebih dulu sebelum ia bangunkan. Namun, itu tidak akan terlihat di wajahnya.

Setelah meletakkan nampan, ia terdiam beberapa detik. Jungwon kira, Ayahnya itu ingin mengatakan sesuatu. Namun, Tuan Park malah langsung beralih membukakan jendela dan keluar kamar.

"Obatmu," ucapnya singkat sebelum keluar.

Walaupun begitu, Jungwon tersenyum lebar. Ia pun memanggil Ayahnya.

"Ayah, tunggu!"

Tuan Park menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke belakang.

"Terima kasih banyak, Ayah! Uwon sayang Ayah! Ayah itu Ayah yang baikkkk bangettt!! Terima kasih udah mau rawat Jungwon yang lagi sakit! Uwon pasti cepet sembuh!" ucapnya.

Tuan Park tidak menjawab apapun dan meninggalkan Jungwon.

Jungwon mengedipkan kedua matanya, "Uwon nggak salah bicara, kan?" ujarnya.

Setelah berpikir sesaat, akhirnya Jungwon mengedikkan bahunya.

"Sarapan deh! Abis itu minum obat!"

"Tapi kenapa kepala Uwon masih pusing, ya?" pikirnya sendiri saat ia beralih duduk bersandar.

Jungwon mengambil mangkuk buburnya setelah meminum air putih. Lalu, mulai makan dengan perlahan dan menghabiskannya.

"Rasanya agak beda dari yang kemarin. Ini bukan buatan Sunoo, deh. Ayah kah yang buatin?" pikirnya.

Benar. Alasan mengapa Tuan Park sedikit terlambat membangunkan anaknya hari ini adalah karena ia memasak bubur terlebih dahulu mengikuti resep yang ia cari di internet. Meskipun sedikit berbeda dari bubur yang kemarin, namun menurutnya lumayan.

nyamnyamm

"Hmm, buatan Sunoo memang enak, sih. Tapi, buatan Ayah tetep lebih enak karena yang buatnya Ayah Uwon. Hehe, tapi..... Yang paling enak itu buatan Kak Sunghoon!!" celotehnya sambil makan.

Jika saja Sunghoon tahu, maka ia akan ditegur oleh kakaknya dengan kalimat yang berbunyi "Jungwon, kalo makan itu ga boleh sambil ngomong."

"Udah!" serunya saat berhasil menghabiskan isi mangkok bubur itu.

TAKE CARE! || SUNGWON [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang