💍 | 04. KEMBALINYA MASA LALU

310 37 0
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

borneogirlTwitter : vi_borneogirl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandain kalo ada typo ya ☺

• • • • •

Dengan langkah letih, Zidan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah keluarganya. Setelah seharian kembali bekerja, membuatnya ingin segera melepas penat. Dengan gerakan cepat, tangannya pun turut melonggarkan dasi yang terasa mencekik leher.

Setibanya di ruang keluarga, Zidan sudah disuguhi oleh pemandangan adiknya yang sedang bersantai, menyaksikan tontonan di televisi.

Dia, Aryan Zaki Ahmad. Laki-laki berkulit kuning langsat, si pemilik tubuh menjulang, tegap nan ideal. Ia mendongak, menatap kedatangan Zidan. Seketika wajah tampannya terpampang jelas, ditambah senyum tipis yang manis ia tunjukkan pada Zidan.

"Hari yang melelahkan, ya?" tebak Aryan, ketika melihat betapa gusarnya penampilan sang Kakak.

Zidan hanya berdehem sebagai jawaban, tubuh yang lelah membuatnya malas bicara. Ia melempar kunci mobil Aryan yang tadinya ia pinjam, hampir mengenai wajah tampan sang Adik, jika saja Aryan tidak sigap menyambut.

"Lo gak ada tontonan lain apa? Sampe harus nonton diri sendiri." Meski malas, tapi pada akhirnya Zidan bicara, ketika melihat wajah tampan Aryan terpampang di layar televisi.

Benar, tontonan yang sedang Aryan saksikan adalah berita tentang dirinya sendiri, di mana ia digosipkan kembali ke Indonesia demi seseorang gadis. Profesi Aryan yang merupakan Model Internasional, membuatnya dikenal banyak orang, bahkan tidak jarang masuk tayangan TV karena karir ataupun gosip yang beredar.

"Sekali-kali nonton diri sendiri," sahut Aryan dengan santai, seolah menyukai gosip yang sedang hangat itu.

Setelah memahami isi gosip itu, Zidan sontak bertanya, "Is that true?"

"No, it's just a rumor," jawab Aryan.

Zidan memperhatikan raut wajah Aryan yang masih menatap ke arah televisi, ia rasa jawaban yang Aryan berikan bukanlah jawaban yang benar. Pada akhirnya ia menggunjing senyum sembari mengalihkan pandangan. Keningnya sontak mengernyit, ketika melihat banyaknya cemilan dan seteko minuman dingin yang tersaji di atas meja. Ia yakin, bukan hanya Aryan yang menikmati semua itu.

Untuk menjawab rasa penasarannya, Zidan ingin melontarkan pertanyaan pada sang Adik, tetapi segera ia urungkan ketika mendengar suara derap langkah dari arah dapur. Dalam hitungan detik ia menoleh, membuat tatapannya langsung menangkap bayangan gadis cantik yang sedang tersenyum kepadanya.

Bukannya membalas senyuman gadis itu, Zidan malah memperlihatkan raut wajah tidak suka, seolah terganggu dengan kehadiran gadis itu. Bahkan Zidan tidak sudi menatapnya terlalu lama, meski kaki jenjang gadis itu terus melangkah mendekat ke arahnya.

Ayo Nikah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang