💍 | 14. SAUDARA TIDAK SEDARAH

246 35 24
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter/X : vi_borneogirl

• • • • •
Maaf banget ya aku baru bisa up, ada masalah yang bikin semangat nulisku turun kemaren 🙏🏻
Semoga setelah ini bisa balik nulis kayak dulu lagi.

Makasih juga buat yang masih setia baca cerita aku, terutama buat kalian yang selalu support 🤍

Buat kalian yang lupa alur, baca ulang aja dulu ya, hehe. Sekali lagi maaf banget Revi 🙏🏻🤍

 Sekali lagi maaf banget Revi 🙏🏻🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • • •

Di bawah teriknya matahari, Caca melajukan mobilnya dari perusahaan rekannya, menuju kembali ke perusahaannya sendiri. Namun, belum lama ia melajukan mobilnya, tiba-tiba saja ia merasa ada yang tidak beres, di mana rem mobilnya tidak berfungsi dengan baik.

Berulangkali ia menginjak rem hanya untuk memastikan, dan ternyata memang ada masalah, di mana rem mobilnya lebih lambat merespon. Untungnya, Caca sedang tidak melaju kencang, sehingga ia masih bisa berpikir tenang dan memutuskan untuk mencari bengkel terdekat.

Cukup lama Caca mencari bengkel dengan perasaan was-was, hingga akhirnya ia melihat ada bengkel yang cukup besar, di pinggir jalan yang akan ia lewati. Tanpa repot-repot menimbang, ia segera menghentikan mobil di depan bengkel itu.

"Permisi," ucap Caca, sembari mendekat ke beberapa mobil yang terparkir di sana.

Dari tempatnya berdiri, Caca bisa melihat jika ada seorang laki-laki yang mengenakan seragam mekanik, menuju keluar dari dalam toko di bengkel itu. Namun, perhatiannya langsung teralihkan pada laki-laki yang keluar dari bawah kolong mobil dengan posisi rebahan di atas creeper.

Caca maupun laki-laki itu sama-sama terkejut ketika saling mengenali. "Caca," ucap laki-laki itu.

"Juna," ucap Caca di saat bersamaan.

Setelah beberapa saat terpaku, Juna, laki-laki yang tidak lain adalah adik tiri Arga, beranjak berdiri sembari menyapu keringat di keningnya, membuat wajahnya sedikit terkena noda hitam.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Juna.

Caca pun langsung menunjuk sembari menjawab, "Kayaknya rem mobil gue bermasalah, responnya kayak lebih lambat gitu."

Belum sempat Juna memberikan tanggapan, kedatangan dua mekanik bengkel itu mengalihkan perhatian mereka. "Bos, kita keluar dulu ya, ada panggilan perbaikan di Jalan Pahlawan," kata salah satunya.

Mendengar nama jalan yang satu itu, Juna langsung menunjuk mobil yang baru saja selesai ia perbaiki sembari memberi perintah, "Ah, kebetulan, anter mobil Dandi sekalian."

"Siap, Bos!" kata kedua anak buahnya bersamaan.

Sesuai perintah, salah satu mengendarai mobil milik Dandi, teman dekat Juna. Sedangkan yang satu lagi mengendarai mobil yang berisi beberapa peralatan perbaikan, mobil yang biasa digunakan untuk menghampiri klien yang mengalami kerusakan di pinggir jalan.

Ayo Nikah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang