Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl• • • • •
Di bawah langit orange kekuningan, mobil Caca berhenti tepat di depan sebuah Cafe. Suasananya tidak begitu ramai, cukup nyaman untuk bersantai melepas penat, terutama untuk orang seperti Caca yang sudah sibuk mengurus pekerjaan seharian.
Dari depan Cafe, samar-samar Caca dapat mendengar alunan musik. Ketika ia mendorong pintu yang terbuat dari kaca, seketika terdengar jelas suara musik di dalam sana, hawa dingin dari AC pun ikut menyapa kulitnya.
Caca berjalan ke meja kasir dengan langkah santai, ia membalas senyum ramah dari seorang kasir wanita sebelum berkata, "Mbak, pesen es kopi cappucino dua, sama kentang goreng, dibungkus ya."
"Baik, Mbak. Mohon ditunggu sebentar," ucap Kasir itu.
Caca sontak mengangguk dan segera beranjak duduk di salah satu meja, tepat di pojok ruangan, dekat dengan dinding yang terbuat dari kaca transparan, membuatnya dapat melihat kendaraan yang sedang lalu-lalang silih berganti.
Sembari menunggu, Caca sempat melirik jam tangannya, sebelum memainkan ponsel yang sejak tadi belum sempat ia cek. Cukup lama ia sibuk sendiri, hingga akhirnya suara dari seorang gadis mengalihkan perhatiannya.
"Caca," panggil gadis itu, ia tersenyum ramah sambil duduk di depan Caca, tanpa menunggu persetujuan.
Caca memperhatikan gadis itu, dalam hitungan detik ia langsung mengenalinya. "Tiara," gumamnya dalam hati sembari membalas senyuman Tiara. Masih segar di ingatannya momen pertemuan mereka di rumah Zidan beberapa hari lalu, ia rasa sikap Tiara tampak berbeda dari waktu itu.
"Lo sama siapa?" tanya Caca.
"Sendiri, gue gak punya temen yang bisa diajak ke mana-mana," jawab Tiara sambil tersenyum, akan tetapi senyumnya kali ini tampak menggambarkan kesedihan.
Melihat ekspresi Tiara, Caca rasa gadis itu kesepian, dan mungkin saja butuh teman, sehingga mendekati Caca. Meskipun Caca memiliki banyak teman, tapi sebenarnya ia sama saja seperti Tiara, tidak ada yang bisa ia ajak jalan, akibat kesibukan masing-masing.
"Lo baru pulang kerja ya?" ucap Tiara menebak.
Caca sontak mengangguk sambil berdehem. "Tadi habis ketemu klien gak jauh dari sini, jadi mampir aja dulu bentar, kebetulan Cafe ini tempat favorit gue."
"Ohya?!" ucap Tiara terkejut, "sama dong berarti. Gue paling suka ke sini waktu sore-sore kayak gini, soalnya gak terlalu padet, tapi sayangnya gue jarang ada waktu sekarang."
Caca yang juga lebih suka datang di sore hari, ikut terkejut mendengarnya, entah kenapa ia merasa seperti ada kesamaan diantara mereka. Cukup menarik pikirnya. "Sama dong, gue juga lebih suka waktu sore. Kalo kerjaan gue kelar sebelum terlalu sore, gue pasti mampir ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Nikah!
Romance"Ayo nikah!" Itulah ajakan yang sering Zidan ucapkan pada Caca. Namun, yang diajak tidak pernah menanggapi hal tersebut, bahkan menganggap ajakan Zidan bukanlah ajakan yang serius. Lama-kelamaan, Zidan berpikir jika Caca benar-benar tidak mengingink...