Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl• • • • •
Hai, masih ada orang?
Maaf banget ya Vi jarang up
dan bikin kalian nunggu lama 🙏🏻
Semoga masih ada yang suka cerita ini 🤍• • • • •
Sekitar pukul 5 sore, Caca sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Bukannya langsung menuju rumah, ia malah singgah di kawasan yang terdapat banyak pedagang kaki lima, juga pengunjung yang cukup ramai, di dekat sebuah taman.
Dengan pakaian ala kantoran yang masih lengkap, kakinya melangkah ke arah pedagang batagor. Setelah memesan, Caca berniat membeli pentol goreng di seberang jalan. Namun, tanpa ia sadari ada motor yang melaju kencang, hampir menabraknya jika saja tidak ada yang menarik lengannya.
"Lo ceroboh banget sih, Ca! Hampir aja ketabrak!" pekik Tiara yang masih memegang lengan Caca, terlihat kesal.
Caca yang masih terkejut, diam menatap Tiara, dengan jantung yang berdegup kencang. "Sorry, gue gak liat ada motor tadi," ucapnya setelah cukup tenang.
"Sorry? Lo minta maaf ke gue? Gak salah?" tanya Tiara heran, "yang hampir celaka itu lo, bukan gue, Ca. Harusnya lo lebih hati-hati kalo di tempat umum kayak gini, perhatiin diri lo sendiri."
"Iya, makasih," ucap Caca, tersenyum hangat melihat keperdulian yang Tiara tunjukkan.
Sementara Tiara malah terdiam, bingung dengan sikapnya barusan. Awalnya ia hanya ingin membeli salah satu dagangan di sana, kebetulan ada kebab kesukaannya. Namun, ia malah reflek menarik Caca, ketika tidak sengaja melihat Caca nyaris tertabrak.
"Kok gue malah nolongin dia sih?! Harusnya biarin aja, kalo dia mati 'kan gue yang untung," batin Tiara menyesali.
Ya, tindakannya barusan benar-benar terjadi secara spontan, tidak ada niat jahat yang terselubung. Andai bisa diulang, ia akan membiarkan Caca tertabrak. Namun, mau bagaimana lagi, semua sudah terlanjur. Untuk menenangkan dirinya, ia anggap kejadian tadi sebuah peluang untuknya agar semakin dekat dengan Caca.
Sebagai ucapan terimakasih, Caca mentraktir Tiara jajanan apapun yang gadis itu inginkan. Setelah mendapatkan pesanan masing-masing, mereka duduk di salah satu kursi taman, menikmati suasana sore bersama. Terlihat seperti sepasang teman yang sangat akrab.
"Sejauh ini, gue belum pernah liat lo jalan bareng temen-temen lo," ucap Tiara.
Setelah menelan makanan di mulutnya, Caca menjawab, "Semua sahabat gue udah pada nikah, jadi sibuk sama keluarga masing-masing, gak bisa bebas jalan sana-sini lagi."
"Lo sendiri gak kepengen nikah apa?" tanya Tiara, ia melirik Caca ketika menggigit kebabnya.
Caca yang baru saja memasukkan potongan batagor ke dalam mulut, sontak menggedikkan bahu. "Belum kepikiran ke sana sih, lagian belum nemu yang cocok juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Nikah!
Romance"Ayo nikah!" Itulah ajakan yang sering Zidan ucapkan pada Caca. Namun, yang diajak tidak pernah menanggapi hal tersebut, bahkan menganggap ajakan Zidan bukanlah ajakan yang serius. Lama-kelamaan, Zidan berpikir jika Caca benar-benar tidak mengingink...