you are

796 94 7
                                        

🌼🌼🌼

Jika ada yang bertanya siapa orang paling berarti dalam hidupnya selain keluarga, Aldric tidak akan pernah ragu menjawab bahwa mereka yang kini tengah mengomelinya-lah orangnya.

Dulu sekali saat masih berumur tiga atau empat tahun, ia dan sang kakak diajak pertama kalinya untuk ikut dalam pesta oleh ayahnya. Sebagai keturunan Sanjaya, tentu saja lampu sorot akan langsung tertuju pada mereka. Hal itu tidak disukainya begitu juga dengan sang kakak yang dua tahun lebih tua.

Saat itulah dirinya mengenal seseorang bernama Denaka Chandra Gautama. Anak sahabat sang ayah yang dipertemukan karena adanya kasus korupsi di perusahaan mereka dan melibatkan pencucian uang di bank yang dimiliki oleh Gautama. Arsen sudah terlebih dahulu menjalin persahabatan dengan Detara, kakaknya Denaka. Karena memang mereka juga seumuran. Dirinya yang masih tidak suka dengan semua hal yang mengikuti mereka takjub melihat bagaimana tenangnya seorang anak bernama Denaka. Tidak pernah protes dan tidak pernah menangis. Selalu mengikuti apapun yang sudah ditentukan untuk ia lakukan.

Sejak saat itu dirinya selalu mengikuti Denaka kemana-mana. Memperhatikan anak yang lebih banyak diam itu dan berulang kali mengajaknya bermain walaupun juga ditolak berkali-kali. Saat itulah Dewananda Adiwangsa muncul bak superhero dengan pakaian berwarna hitam dan topeng diwajahnya yang baru diketahui Aldric kemudian bahwa anak laki-laki itu ingin manjadi manusia kelelawar alias batman.

Kemunculan Dewa menjadi angin segar. Kini ia punya partner untuk mencoba merayu Naka untuk bermain. Hanya saja, Dewa agak sedikit berbeda. Jika dirinya akan menggunakan semua kosa kata yang dimiliki, Dewa akan menggunakan tubuhnya. Jika Naka menolak, ia akan mencengkeram kerah baju anak itu dan diseretnya tanpa tahu tempat. Yang ternyata justru hal itu yang bisa membuat Denaka jadi bergerak.

Ketiganya lalu bersahabat baik. Sangat baik. Walaupun tiada hari tanpa gelut, tapi mereka tetap bersama apapun yang terjadi. Yang paling disukai oleh Aldric adalah, lampu sorot itu tidak lagi hanya berpusat padanya. Bersama Naka dan Dewa, mereka juga diincar oleh banyak orang. Bahkan Naka sering dijadikan objek yang akan diculik atau diancam oleh banyak musuh keluarga mereka. Tapi dengan begitu, Aldric tetap suka berteman dengan mereka.

Hingga di bangku sekolah menengah pertama, kebersamaan mereka dikacaukan oleh kemunculan seorang perempuan bernama Vanessa Aswati Adiningrum. Yang awalnya digosipkan akan dijodohkan dengan salah satu dari mereka untuk kepentingan bisnis jika nanti mereka sudah dewasa. Namun siapa sangka ketiganya tidak tertarik menjadikan Vanessa sebagai perempuan yang akan mereka tiduri. Vanessa lebih seperti Adzkiya Rubi Sanjaya --adiknya dan Devanka Hara Gautama--sepupu Denaka, bagi mereka. Pun Vanessa tidak pernah menganggap mereka sebagai laki-laki.

Hingga hari ini. Di kamar rawatnya ini, Vanessa tampak tidak bersalah menaruh kakinya di paha Naka dan menaruh kepalanya di bahu Aldric.

"Bisa gak sih sehari aja lo jadi cewek kalem gitu?"

Vanessa berdecak. Meraih gelas wine yang disodorkan oleh Dewa. "Gak bisa. Gue lagi stress."

"Makanya kawinin biar lo gak stress."

"Gak usah bacot, Aldric! Urus tuh cewek yang lo tinggalin, nyariin mulu dari minggu lalu. Lo gak pake kondom, ya?!"

Tuduhan Denaka membuat Aldric berdesis. "Diem lo, biadab. Gak akan gue restuin sama Kiya."

Diancam begitu, Denaka langsung mencibir. Lalu kembali menatap ponselnya yang bergetar. Tersenyum kembali sembari membalas pesan yang masuk.

"GIENES udah hampir dapet investor baru kalo lo gak bodoh begini,"sebut Naka selanjutnya. Melirik Dion--sekretaris Aldric yang tampak mengeluarkan beberapa berkas dari tas yang ia bawa lantas menyodorkan iPad pada Aldric.

The Night BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang