🌼🌼🌼
Serra tersenyum menatap sebuah foto yang dikirimkan oleh Aldric. Laki-laki itu sudah berganti pakaian dengan kaos dan jaket hitam. Tersenyum tipis menatap kamera sembari mengangkat jempol kirinya. Tampak kaku.
From : Aldric
kalo km mau balik jkt hari ini kabarin yaaku lagi mau nyari makan malam dulu
Setelah berpamitan tadi pagi pada orang tuanya, Aldric memang tidak menghubunginya seharian. Berkata bahwa ia ingin tidur di hotel yang tak jauh dari komplek perumahannya. Lalu baru memberikan kabar setelah pukul tujuh malam yang Serra tebak mungkin saja laki-laki itu baru bangun.
From : Serraphina memangnya gak capek?
Tidak butuh waktu lama, balasan dari balas laki-laki itu langsung muncul di ponselnya.
From : Aldricgak kok. mau dijemput lagi?
Panggilan langsung masuk tak lama setelah itu. Setelah mengucapkan kalimat pembuka, Aldric langsung menanyakan pertanyaan yang sama. Yang langsung dibalas Serra seperti yang diinginkannya.
Setelah mengirimkan pesan pada kedua orang tuanya yang sedang berada di luar, Serra sudah kembali berada di dalam mobil Aldric yang melaju perlahan keluar dari komplek perumahannya. Bergabung dengan jalan utama yang ramai karena memang malam minggu. Aldric tidak menanyakan apapun perihal keinginannya untuk kembali ke Jakarta malam itu. Padahal mereka baru saja sampai di pagi harinya.
"Badanku seger banget soalnya tadi di hotel tidur terus sampe sore. Kayaknya udah bertahun-tahun aku gak tidur selelap itu."
Serra menoleh. Menatap Aldric yang terus saja tersenyum. Membuatnya perlahan ikut menarik ujung bibir.
"Serra--"
"Ya?"
"Aku mau cerita."
Aldric adalah tipe orang yang akan langsung mengeluarkan suara jika ingin mengatakan sesuatu. Jadi ketika laki-laki itu mengatakan ingin bercerita membuat Serra mengangguk. Ia menggeser tubuhnya hingga bersandar menyamping menatap Aldric. Memusatkan perhatian penuh pada laki-laki itu.
"Cerita apa?"
Senyum Aldric semakin mengembang. "Cerita tentang aku."
Serra kembali tersenyum. Ia mengangguk pelan.
"Namaku Aldric Ryan Sanjaya. Keluarga dan sahabatku memanggil aku Aldric, tapi kalo rekan kerja dan yang lainnya lebih kenal aku sebagai Ryan Sanjaya."
"Aku bukan keluarga dan juga bukan sahabat, kenapa aku juga ikut panggil Aldric?"
Serra bisa melihat laki-laki itu meliriknya sebelum mengulum senyum. "Gak apa-apa. Aku mau dipanggil Aldric sama Serra."
Tidak ingin mendebat, Serra hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night Before
Genç Kız Edebiyatı"Udah?" Ia mengangguk pelan. Membiarkan dirinya menangisi segala hal yang sudah dilakukannya bertahun-tahun ini. "Mau peluk?" Ia merangkak mendekat. Membiarkan tubuhnya dibawa dalam pelukan. Wangi musky yang menguar dari tubuh laki-laki itu membuatn...