12. arvind ngamuk

503 24 0
                                    

Aurora terkekeh kecil melihat film Upin dan Ipin yang sedang diomelin kakak mereka, aurora memegang perutnya yang terasa keram kebanyakan ketawa. Aurora melipat kedua tangannya menatap film yang iklan.

"Asik banget lagi apa?" Tanya arvind baru pulang dari rumah sakit.

Aurora menoleh menatap suaminya menunjuk televisi. "nonton Upin Ipin dia lucu banget haha" tawa aurora.

Arvind tersenyum tipis melihat istrinya tertawa seperti ini padahal hanya karena film. "Yasudah kamu lanjut nonton saya mau bersih-bersih dulu" pamit arvin.

Cup

Arvind mencium singkat bibir aurora membuat sang empu mendengus kesal, arvind hanya terkekeh kecil ia langsung masuk kedalam kamarnya membersihkan tubuhnya yang terasa lengket seharian di rumah sakit. Selesai mandi ia langsung turun menghampiri istrinya.

"Lho kemana dia?" Tanya arvind pada dirinya sendiri.

"Cari apa tuan?" Tanya pelayan menghampiri arvind yang terlihat panik.

"Lihat istri saya enggak? Tadi dia ada di sini?" Jawab arvind.

"Oh non aurora tadi di bawa sama nyonya kata------"

Arvind langsung berlari keluar rumah dengan perasaan panik dan khawatir mamahnya melakukan sesuatu pada istrinya, arvind terus menelpon mamahnya. "Jawab dong mah" lirih arvind panik ia takut mamahnya nekat mencelakai istrinya.

Tidak lama sebuah mobil yang arvind sangat kenal masuk kedalam, arvind yang melihat itu mobil mamahnya langsung berlari menghampiri mereka. "Mah" teriak arvind napasnya memburu.

Angel turun dari mobil sambil menarik pelan aurora. "Apa sih ar?" Tanya angel berdiri didepan Arvin bersama aurora yang menunduk. Penampilan aurora sangat beda jauh dari sebelumnya, rambut yang lurus, wajah yang di make-up tebal, baju yang sangat seksi dan sepatu hak tinggi. 

Arvind menatap aurora dari atas sampai bawah, rahangnya mengeras menatap mamahnya yang tersenyum lebar. "Apa maksudnya?" Tanya arvind menarik aurora menjauh dari mamahnya.

"Apa? Mamah ruba penampilan aurora supaya terlihat dewasa kamu suka kan? Tidak terlihat polos seperti anak kecil lag-----"

"ENGGAK! AR TIDAK SUKA PENAMPILAN AURORA SEPERTI INI AR LEBIH SUKA PENAMPILAN AURORA YANG DULU" marah arvind memeluk aurora menutupi aurora dari pandangan anak buahnya yang curi-curi pandang.

"Ar kamu enggak menghargai mamah banget, mamah sayang sama kamu jadi mamah mau aurora jadi pemuas kamu. Aurora kalau berpenampilan seperti anak kecil tidak akan bisa menggoda kam----"

Arvind memberhtikan langkahnya menoleh menatap mamahnya tajam. "ARVIND MENIKAH SAMA AURORA BUKAN UNTUK MENJADIKAN AURORA PEMUAS AR, MAH. ARVIND MENIKAHI AURORA KARENA ARVIND CINTA SAMA DIA. STOP! MAH JANGAN BUAT ARVIND KESAL KALAU MAMAH SEPERTI INI TERUS MAMAH LEBIH BAIK PULANG JANGAN TEMUI ARVIND LAGI" bentak arvind.

"Ar kam----"

"Kamu tidak sayang sama arvind" potong arvind langsung membopong tubuh mungil aurora masuk kamar membanting pintu kamar keras. Arvind menatap aurora yang terlihat jelas tidak nyaman. "Kenapa kamu mau berpakaian seperti ini hmm?" Tanya arvind mengambil alat make-up untuk membersihkan wajah aurora.

Aurora tidak menjawab ia takut salah bicara, arvind yang tahu itu ia mengangguk pelan paham kalau istrinya takut dengan mamahnya. Selesai membersihkan wajah aurora yang kembali polos seperti yang dulu ia langsung mengambil pakaian aurora.

"Ganti baju saya tau kamu tidak nyaman menggunakan pakaian seperti ini" suruh arvind menarik aurora masuk kamar mandi.

Aurora tidak Menolak karena ia benar-benar tidak nyaman menggunakan pakaian yang sangat seksi, bahkan untuk duduk saja rasanya tidak bisa.

Obsession Doctor ArvindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang