🅢︎🅔︎🅜︎🅑︎🅘︎🅛︎🅐︎🅝︎ 🅑︎🅔︎🅛︎🅐︎🅢︎

5 4 2
                                    

╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗
Happy Reading
╚═════ஜ۩۞۩ஜ═════╝


Pak Vicky masuk ke kelas bersama seorang siswa yang mengekorinya. Hal itu tentu membuat salah fokus siswa-siswi di kelas dan membuat mereka bertanya-tanya.

"Lho, itu kan..." Keya dan Mina saling bersitatap dan kembali fokus pada objek di depan sana.

"Selamat pagi, IPS 1. Gimana kabarnya?"

"Pagi, Pak. Baik."

"Syukurlah. Di samping bapak sudah ada seseorang. Tampan, kan? Mungkin diantara kalian ada yang sudah kenal sama dia. Nak, silakan perkenalan diri dulu."

Seseorang itu maju dan memberi sapaan singkat atas perkenalannya. Ia menebar senyum dulu sebelum berbicara.

"Pssst! Ngerasa mukanya mirip seseorang gak sih?" Mina berbisik.

"Iya nih. Tapi masa sih."

"Halo semuanya! Kenalin, gue Zidan Byantara. Mungkin diantara kalian ada yang pernah dengar nama gue atau bahkan pernah papasan juga. Gue pindahan dari kelas tetangga, lebih tepatnya 11 IPS 3. Emang belum lama sih gue di sana, baru seminggu. Gue harap kita bisa cepat akrab."

Satu kelas kompak menyapa cowok bernama Zidan itu.

"Benar kan kata gue, Key?" Mina melirik teman sebangkunya.

"Iya, Min. Beneran Zidan yang waktu itu nyamperin Naka di gerbang. Mana tiba-tiba banget hari ini orangnya ada depan mata kita njir."

Zidan duduk di bangku kosong yang masih tersedia setelah menjawab pertanyaan normal atau bahkan nyeleneh. Seperti tadi saja ada yang menanyakan alasan cowok itu pindah kelas. Lalu Zidan menjawab dengan enteng kalau ia merasa kurang cocok dengan lingkungan kelas sebelumnya. Itu yang ia katakan, namun beda lagi dengan hatinya yang punya maksud lain atas kepindahannya.

●●●

Bel berbunyi menandakan waktu istirahat sudah datang. Zidan masih diam saja di bangku dengan handphone yang berada dalam posisi landscape.

"Zid, ke kantin gak?"

"Nanti gue nyusul," jawabnya.

"Oh yaudah. Gue duluan."

Zidan tak menjawab apa-apa lagi sebab dirinya sibuk melawan zombie di dalam layar itu agar tanamannya tak habis dimakan.

Ia menutup aplikasi itu setelah mendapat tiga kemenangan berturut-turut lalu pergi menuju kantin. Baru saja sampai di ambang pintu, langkahnya terhenti.

"Zidan? Iya gak sih?" tanya seorang cewek yang tak ia kenal.

"Iya, gue Zidan. Ada apa?"

"Lo kenapa keluar dari kelas ini? Bukanya lo itu dari kelas IPS 3?"

Belum sempat menjawab, rangkulan tangan seseorang menyambutnya.

"Iya dong. Kan Zidan Byantara udah jadi bagian dari IPS 1. Jadi kalian mending pergi aja deh."

Sekumpulan cewek-cewek itu pun pergi dengan umpatan-umpatan kecil yang masih bisa didengar.

"Kalau ketemu lagi sama mereka, lo cepat-cepat ngehindar deh. Kalau lo tanggepin, mereka jadi semakin gatal ke orang."

Zidan yang baru tahu ngangguk-angguk saja. Malas juga jika harus meladeni orang seperti mereka.

Cowok itu berjalan menuju kantin. Ia pergi seorang diri sebab belum ada orang yang ia kenal.

AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang