☁️☁️☁️Happy reading...
.
.5 menit yang lalu bel berbunyi, kini Nota menuju perpus sekolah untuk mengambil beberapa buku untuk mereka catat, guru berhalangan hadir dan membuat mereka harus mencatat sebanyak 1 bab mata pelajaran.
"baru masuk satu hari aja langsung di suruh nyatet 1 bab, gimana satu tahun" ucap tari sambil mencari buku yang mereka cari.
"satu buku sih kalau itu" ucap nota membuat tari menyandarkan tubuhnya dirak buku.
"nah itu bukunya" ucap nota membuat tari melihat arah pandang nota.
"tinggi banget bjir"
"lo kan tinggi tar, ambil dong"
"setinggi-tingginya gue, ga setinggi itu juga kali" ucap tari membuat nota berfikir.
"ada guru ga sih?" ucap nota sambil melihat sekeliling.
"lagian nih sekolah udah tau anak didiknya uda kena gen micin masih aja buat rak tinggi-tinggi" ucap tari kesal.
"di coba dulu deh tar" ucap nota membuat tari pasrah dan mencoba mengambil buku tersebut.
"lo agak jauhan deh" ucap tari.
"udah ga papa gue nampung dari bawah, entar jatuh ke lantai malah kotor lagi" ucap nota dengan kuda-kuda yang telah ia pasang.
"terserah lo deh" ucap tari lalu memulai aksinya.
Tari menjatuhkan satu persatu buku tersebut dan nota menangkapnya dengan gesit.
"udah pas belum jumlahnya?" Tanya tari yang masih mempertahankan tumpuan kakinya
.
"udah-udah sekarang lo turun deh sebelum di liat guru dengan keadaan lo yang begitu" ucap nota."lo juga yang nyuruh, minggiran dikit gue mau loncat" ucap tari bersiap-siap.
Tanpa tari sadari tangannya masih ia letakkan di belakang tumpukan buku yang tadi menjadi pegangnya.
"ta-" ucap tari ketika sadar tangannya terasa berat.
Nota melihat kea arah tari lalu ke setumpuk buku yang jatuh ke arahnya, nota berusaha melindungi diri dengan tangannya, tapi-
Nota menoleh keatas dan deg!, mata itu...Beberapa detik saat bertatapan sampai suara tari membuat mereka sadar.
"ta lo ga papa?" ucap tari.
Tari mendekat nota sambil melihat keadaannya,"gue ga papa, eh kak- makasih" ucap nota saat melihat cowok yang baru saja menyelamatkan dari tumpukan buku tersebut hendak beranjak meninggalkannya.
"lain kali hati-hati" ucapnya lalu meninggalkan nota dan tari.
"kalian lama banget sih" ucap anggia dari ujung pintu bersama vida yang berada di belakangnya.
"astaga ini buku berserakan, kok bisa sih" ucap anggia menghampiri keberadaan nota dan tari.
"bisa lah namanya jatuh" ucap tari malas.
"vida sini lo ngapain di pintu ngintip begitu" ucap nota membuat vida tersadar.
"eh, iya gue ke sana" ucap vida sambil menggeleda pandangannya keseluruh penjuru perpus.
"uda ayo bantuin beresin nih buku sebelum bel" ucap tari membuat mereka semua mengangguk bersama.
"ini serius keburuh nih" ucap tari setelah membagikan buku kepada teman-teman kelasnya.
"kata ibu elda bukunya boleh di bawa bulang, jadi kalau ga siap di siapkan di rumah juga bisa" ucap jake membuat seluruh siswa 7A menghela nafas lega.
"tapi besok harus udah di kumpul di meja bu elda" lanjut jake yang disetujui mereka semua.
"untung deh, jadi bisa santai" ucap vida.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Mezan dan Nota(END)
Teen FictionKisah sepasang kekasih di masa SMP nya, terlihat bocil bukan? Tapi kalau satu sekolah dan satu komplek mendukungnya bagimana? Sama-sama satu sekolah dan sama-sama tinggal di satu komplek, jadi tak heran mereka mendapatkan dukungan itu. Eza Ota ygy b...