Hi!
di musim penghujan ini, semoga sehat selalu..
vote and coment guys!!Happy reading...
☁️☁️☁️
Selamat, selamat, selamat. Apa pun hari nya, selamat merayakan lama tinggal di bumi. Semoga kebaikkan yang banyak kau terima di bumi yang sederhana ini. Yang telah mengecewakan semoga dapat gantinya dan yang senang mari bersenang lebih lama, semoga senang mu tak sampai situ saja. Harus lebih banyak senang lagi yah?.
Semesta sedang senang, semoga penduduknya juga begitu. Terlihat matahari pagi nan cerah itu menyinari bumi, suara kicauan beberapa hewan pun terdengar membuat suasana pagi ini terasa berbeda. Apa lagi wanginya masakan sang mama membuat siapa saja hendak bersiap ke ruangan makan, sungguh menggiurkan.
Selamat merayakan hari Notalis Cralista Patipura yang kesekian kali nya. Semoga banyak menerima senang, semoga berbakti selalu, semoga menjadi kepribadian yang lebih baik lagi dan banyak semoga-semoga lainnya.
“happy birthday sayangg” seruan itu terdengar menggelegar membuat Nota yang baru saja keluar dari kamar terkejut.
“habede kakak jelek” celetuk Adra merusak suasana.
“ih ga ikhlas yah lo” ucap Nota menatap sang adik.
“maaa ayo sarapan, laperrr” ucap Adra dengan nada anehnya membuat Nota menatap sang adik sinis.
“haha ayo-ayo” ucap sang mama lalu melangkah menuju meja makan.
“makasih ya ma, pa” ucap Nota saat menuju meja makan.
“sama-sama sayang” balas sang mama dengan tersenyum.
“semoga senang selalu” ucap sang papa mengusap lembut rambut Nota.
“semoga” balas Nota lalu mereka duduk di masing-masing kursi yang tersedia.
“wah, mama buat kue?” ucap Nota takjub dengan kue buatan sang mama.
“inget yang kemarin mama titip buku resep kue?” tanya sang mama membuat Nota mengangguk, “ini hasilnya”
Kue tart yang di lapisi coklat itu sangat menggugah selera, apa lagi toping buah dan coklat lainnya. Ah, mamanya ini sangat pandai sekali dalam hal memasak dan kawan-kawan.
“terimakasih ma” ucap Nota membuat sang mama tersenyum di ikuti yang lainnya.
“ayo di potong kue nya” ucap sang papa membuat Nota menarik kue tart itu agar dekat dengannya.
Rasanya tak tega, kue tart yang mamanya buat susah payah harus ia potong begitu saja. Tetapi bukannya seharusnya begitu yah?
Potongan pertama itu ia berikan kepada sang mama yang sudah susah payah bangun pagi untuk kue ini, kedua kepada papa yang sudah bekerja demi menghidupkan keluar yang sederhana ini.
“lo ambil sendiri deh” ucap Nota menatap adiknya yang kini sudah mencolek krim yang berada di kue tart.
“mau apa loh?” ucap Nota seakan tau gerak gerik sang adik.
“Adra jangan aneh-aneh, abis ini kalian harus berangkat ke sekolah loh” tegur sang mama membuat sang adik memberengut masam.
“ga asik ah” ucapnya lalu memakan krim yang berada di tangannya, membuat yang lain menggelengkan kepala melihat tingkah sih bungsu.
“nih, habede deh” ucap nya malas seraya meletakkan box di hadapannya sang kakak, lalu melanjutkan acara makannya.
“dih? Apa nih, boom yah” ucap Nota iseng lalu membuka isi box berwarna biru gelap itu membuat Adra menatap sinis.
“wah, kapan lo belinya?” ucap Nota cukup terkesima dengan hadiah yang adiknya berikan. Sebuah hoodie berwarna biru muda itu cukup membuat nota terkejut.
“pakai uang mama kan?” ucapnya Nota membuat Adra membulatkan matanya.
“dih? Apaan, sia-sia Adra nabung di bilang pakai uang mama!” ucap Adra menatap sang kakak kesal.
“hehe, makasih yaa adek aku yang palingg rewel” ucap Nota memeluk Adra dengan menggoyang-goyangkan tubuh mungil itu, sementara kedua orang tua itu melihat sang anak dengan senyuman hangat.
Acara sarapan di bersamai ulang tahun Nota kini berjalan lancar. Dengan nikmat mereka menikmati hasil tangan sang mama yang sangat menggugah selera ini. Tak lupa tawa dan canda membersamai acara itu.
Kehangatan ini jangan ada yang ganggu yah?
☁️☁️☁️
“tataaa” panggil Anggia membuat Nota yang baru saja turun dari motornya terkejut.
“happy birthday Notalis Cralista Patipura!” ucap mereka bertiga bersamaan yang sukses mengundang perhatian anak-anak lainnya.
“astaga apaan sih kalian, kenapa ga di kelas ajaaa maluu tauu” ucap Nota menutupi wajahnya setengah.
“dih? Biasanya malu-maluin aja kok” ucap Tari membuat yang lain terkekeh.
“gimana nanti malam jadi kan?” ucap Vida membuat yang lainnya menatapnya.
“aman kok, tapi gue ke ruangan pramuka dulu yah. Ada yang mau di urus” ucap Nota membuat yang lain mendesah kecewa.
“susah memang berteman sama orang sibuk” ucap Anggia membuat Nota terkekeh.
“udah ada gantinya emang?” tanya Vida.
“udah sih katanya dan sebentar lagi gue bakalan nyerahin tugas gue, capek juga bentar lagi juga kita udah mau ujian” ucap Nota curhat.
“lancar-lancar deh, biar cepat makan-makan kita” ucap Tari membuat yang lain terkekeh.
“aman, gue luan yah” pamit Nota meninggalkan ketiga temannya.
“menurut lo kak Mezan dateng ga?” tanya Tari saat Nota sudah menghilang dari pandangan mereka bertiga.
“ga usah mengharapakan yang ga pasti, fokus sama apa yang udah kita siapkan untuk Tata” ucap vida sedikit tak suka.
“sensi banget sih lo” ucap Anggia heran.
“lo pada yang sewot sana sini. Lo pada kan yang meracuni otak Tata biar berharap kak Mezan datang?” tanya Vida membuat mereka kicep.
“kak mezan lagi belajar di kota orang Gia, Tari. Lo jangan seenaknya ngasih harapan yang padahal orang yang kita harapkan itu ga ngasih itu” ucap Vida sedikit kesal.
“kita aja itu udah cukup kok. Seharusnya kita yang menjalankan peran itu, karena kita yang udah lama sama Tata” ucap Vida lalu berlalu meninggalkan Tari dan Anggia.
“kita ga bermaksud gitu vid” gumam Anggia yang masih terdengar Tari.
“serba salah semuanya” ucap Tari menghela nafas.
“lain kali, kalau mau ngambil tindakkan di pikir-pikir lagi” ucap seseorang membuat mereka terkejut.
“Jake?” ucap Anggia.
“lo pada ga salah kok, Vida juga ga salah apa lagi Tata. Yang salah semesta, yang memisahkan dua insan manusia yang saling butuh sandaran”
Lagi-lagi semesta yang mangambil peran itu, semoga ini cepat berlalu dan semesta mengizinkan yang berpisah itu untuk bersama kembali. Semoga semesta baik, tidak hanya untuk Mezan dan Nota tetapi untuk seluruh penduduk bumi.
Katanya yang spesial itu akan selalu di ingat, kapan pun dan di mana pun itu.
Mezan dengan kesiapan matangnya. “mah boleh kan?” ucap Mezan pada sang mama dari sambungan telepon itu.
“ada yang harus aku urus juga kok di sana” ucapnya terus membujuk sang mama.
“aku ga semata-mata datang karena itu, tetapi mohon restu yah?”
“silahkan, mama juga rindu” balas sang mama membuat seorang remaja yang kini tengah bersiap, bersorak senang.
“love you ma!”
"hati-hati karena banyak rindu yang harus kamu bayar"
☁️☁️☁️
vote duluu sebelum scroll!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Mezan dan Nota(END)
Novela JuvenilKisah sepasang kekasih di masa SMP nya, terlihat bocil bukan? Tapi kalau satu sekolah dan satu komplek mendukungnya bagimana? Sama-sama satu sekolah dan sama-sama tinggal di satu komplek, jadi tak heran mereka mendapatkan dukungan itu. Eza Ota ygy b...