Annyeong!!
Haha, akhirnya setelah lama berkutat dengan huruf-huruf ini jadilah dua extra part untuk pembaca akuu...
Semoga memuaskan..
Dan selamat menyaksikan pertemuan menyakitkan ini..Happy reading...
☁️☁️☁️
Bumi telah selesai dengan istirahatnya. Bencana yang tak terduga itu telah usai, walau pun ada sisi positifnya tak dapat di pungkiri bahwa banyak yang kehilangan cintanya. Terimakasih untuk mereka yang telah ikhlas, semoga cinta mu menanti di penghujung proses mu.
_Covid-19.“nota gimana? bisa kan?” tanya pak Junri guru bahasa Indonesia sekaligus pembimbing platform yang terbit di halaman sekolah.
Nota sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba pak Junri di saat dirinya sedang melamun memandang lapangan volley yang tampak ramai itu.
“emangnya acaranya kapan pak?” tanya Nota menatap pak Junri yang kini berdiri di sampingnya.
“dua minggu lagi, kamu harus ikut ta. Karena menurut bapak tulisan kamu sangat cocok untuk acara ini” ucap pak Junri membujuk Nota yang belum menjawab usulannya minggu lalu.
“bapak yakin dengan kamu nulis ini peluang kamu menjadi penulis akan lebih besar ta, karena ini acara besar yang melibatkan beberapa kabupaten” lanjut pak Junri yang sangat gencar sekali membujuk Nota.
“tolong di pertimbangkan yah? Bapak tunggu sampai minggu besok” ucap pak Junri lalu meninggalkan Nota yang sedang bimbang.
Acara itu, sedikit mengganggunya. Belum lagi ia harus izin ke orang tuanya karena acara ini terjadi dalam tiga hari.
“mau gue temenin?” tawar Putra menghampiri Nota yang sedang menyender pada tiang itu.
“lo harus nyiapin olim kali” balas Nota tak mengalihkan pandangannya dari lapangan.
“gue, gue!” celetuk Ali tiba-tiba menghampiri Putra dan Nota.
“lo harus ngurus rohis li, jangan mentang-mentang ketua seenaknya” bukan Nota melainkan Tika yang menjawab dan Via, Lana di belakangnya.
“sorry gue ga bisa olim kimia gue bentar lagi” lanjut Tika sedikit menyesal.
“ga papa kali, kalian ga perlu berlebihan. Gue bisa kok” balas Nota dengan tersenyum.
“jadi lo mau ikut dan nulis ke acara itu?” tanya Via membuat yang lainnya menatapnya.
“hm yah, mau gimana lagi. Satu-satu nya pelung besar, ga mungkin gue sia-sia kan bukan?” ucap Nota membuat yang lainnya terkekeh.
“gue temenin” ucap Lana membuat Nota mengerutkan dahi nya.
“lo bukannya lagi nyiapin olim sama Putra?” tanya Nota menatap Lana heran.
“bu Desi minta gue yang maju, karena bulan depan gue udah sibuk sama osis dan ga bakalan bisa lagi ikut olim jadi nyuruh gue yang maju kali ini” jelas Putra yang di angguki Lana.
“lo beneran senggang? Rohis lo?” tanya Nota takut merepotkan.
“gue cuman wakil, kalau ada ketua wakil ga butuh” ucap Lana melirik Ali.
“eee sembarangan!” ucap Ali menoyor lengan Lana, “karena ini Nota, gue biarin deh” lanjut Ali lalu di susul tawa mereka.
“gue juga nemenin deh, fisika gue masih lama” ucap Via memeluk lengan Nota.
“lama dari mana? Sebulan lagi Via!” ujar Putra menyentil dahi Via.
“tiga hari doang ga ngaruh kali” balas Via nyolot dengan memegang dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Mezan dan Nota(END)
Novela JuvenilKisah sepasang kekasih di masa SMP nya, terlihat bocil bukan? Tapi kalau satu sekolah dan satu komplek mendukungnya bagimana? Sama-sama satu sekolah dan sama-sama tinggal di satu komplek, jadi tak heran mereka mendapatkan dukungan itu. Eza Ota ygy b...