Lima puluh

28 6 0
                                    

hii
met mlming guys!
sehat selalu yaa
vote and coment biar semangat nuliss

happy reading...

☁️☁️☁️

Yang katanya memberikan senang yang banyak mengapa kini menyakitkan. Sudah beberapa bulan terjalankan, tetapi 2020 tak menampakkan titik bahagianya. 2020 dengan beberapa bencananya, apakah ini yang namanya seleksi alam?

Nota anak pertama dari dua sudara itu menatap rumah yang kini sudah tidak layak huni lagi. Tas yang berada di punggungnya terjatuh begitu saja saat memasuki rumah yang sudah sangat berantakkan lagi. Iyah! Ini bukan pertama kalinya.

Beberapa minggu sejak terdengarnya bahwa usaha sang papa bangkrut, mulai dari itu rumah yang katanya sangat hangat ini tak menampakkan kehangatannya lagi. Padahal di saat seperti ini ia membutuhkan kejayaan orang tuanya untuk menggapai mimpinya, mengapa sekarang? Mengapa!!

Mezan sang kekasihnya yang kini menjadi rumah satu-satunya juga akhir-akhir ini sulit sekali di hubungi. Bagai sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah nasib gadis yang kini sangat membutuhkan rumahnya.

“mama!” seru Nota saat melihat jari sang mama terkena serpihan kaca, sedangkan adiknya kini berada di salah satu rumah tetangga yaitu Dinda.

“Tata, kamu udah pulang sayang?” balas sang mama tanpa menghiraukan jarinya.

“astaga ma, hati-hati ma, bentar-“

“mama ga papa sayang” ujar sang mama menahan tangan Nota dengan senyumannya.

Nota menahan tangisannya dan ingin melanjutkan kegiatannya mengobati jari sang mama tetapi lagi-lagi sang mama menahannya.

“mama ga papa Ta, kamu udah makan belum?” ujar sang mama mengalihkan topik pembicaraan.

“apanya yang ga papa ma! Sesuatu yang mengeluarkan darah itu sakit ma!” ujar Nota sedikit kesal.

“kamu salah sayang, yang lebih sakit itu yang tidak mengeluarkan darah. Yang satu itu sakitnya ga main-main” ucap sang mama dengan senyuman manisnya.

“papa ngapain mama lagi?”

“papa kamu ga pernah main tangan Ta, tetapi suara lemahnya mampu membuat mama sakit” Nota menahan isaknya membuat sang mama mengusap punggungnya.

“papa kamu ga pernah melampiaskan semuanya ke mama, tetapi ke mereka” ujar sang mama melihat ke sekeliling ruangan yang sangat berantakkan itu.

“apa pun yang terjadi kita harus percaya sama papa yah?” cairan bening itu sudah tak bisa terbendung lagi, sih sulung dan sih ibu itu saling menumpahkan rasanya.

☁️☁️☁️

Kamar yang bernuansa baby blue itu adalah salah satu ruang yang bisa Nota selamatkan. Dengan hati yang lelah Nota merebahkan tubuhnya lalu meraih ponselnya.

Dengan seragam yang masih membalut tubuhnya ia mengecek satu persatu pesan yang masuk. Sialnya dia belum juga ada kabar dari kemarin, padahal beberapa minggu yang lalu kata sayang dan rindu selalu dia ungkapkan. Semoga belum ada yang bisa ngertiin dia selain aku yah?

Dengan gerakkan lemas ia mengganti seragamnya dengan baju rumahan, mencari sisa-sisahan ke nyaman di rumah yang sudah tak layak huni lagi. Entah salah apa yang ia perbuat hingga 2020 tak mengizinkan senang itu.

Suara notifikasi ponselnya mengalihkannya dari cermin dengan langkah sedikit cepat ia merebahkan kembali tubuhnya dan meraih ponselnya, terdengar banyak sekali notifikasi masuk membuatnya jantungnya sedikit melaju cepat.

Mereka Mezan dan Nota(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang