Dua puluh tujuh

73 7 20
                                    

Target target!!!
5 vote!
10 coment!!!
Sedikit-sedikit dahulu..
Ini pun kalau nyampe..
Hahaha..

Happy reading...

☁️☁️☁️

Perbincangan yang terjadi di kelas kini berlangsung sepanjang jalan ke parkiran, sesuatu yang tak Nota mengerti tadi kini jadi bahan tawa nya, yang di mana kejadian Vida berteriak bahwa ia milik Rian itu adalah hal yang sangat menghiburnya, setidaknya ini bisa mengalihkan topik pembicaraannya ia dan Mezan di belakang sekolah, sungguh ia sangat malu jika mengingatnya.

Yah.., alih-alih marah Nota malah ikut menertawakan kebodohan Vida. Ya.. walaupun ini juga demi menutupi tingkah bodohnya bersama Mezan. Ah, haruskah Nota berterima kasih ke pada Vida?

“pulang sekarang?”

“iya, mau ngapain kagi?” tanya Nota menjawab Tari.

“ga nungguin kakel dulu nih?” goda Anggia membuat Vida memutar bola matanya malas.

“ga siap-siap heran” ucap Vida malas dengan topik pembicaraan mereka.

“udah-udah gue mau balik” ucap Nota siap memakai helmnya.

“Ta, bareng yah, gue yang nyupir deh” ucap tari dengan cengiran nya.

“buruan deh” ucap Nota memberikan helm nya, karena ia hanya membawa helm satu.

“bey-bey guys! Gue Tata balik duluan” ucap Tari melambaikan tangannya yang di balas anggukan oleh Vida sedangkan Anggia lambaiannya.

“eh!”

“aduh!, kenapa ngerem mendadak sih?” adu Nota karena kepalanya mengenai helm yang Tari pakai.

“bukan gue rem Ta, tapi tiba-tiba kek ada yang nahan” ucap Tari membuat mereka berdua melihat ke belakang dan benar saja ada yang menahan motornya untuk jalan, bukan-bukan satu orang tetapi tiga.

“kak lo ngapain sih?!” ucap Tari yang kini menambah tekanan gas motornya agar tangan mereka lepas dari motor Nota.

“buset woyy, jangan di tambahin dong, yang ada kami ikut ke seret nih” ucap Ari dengan ekspresi tak tertolong.

“kalian ngapain sih kak?” tanya Nota tak habis pikir dengan tingkah pacar dan teman-temannya.

“jangan pulang dulu dong, gue ga bawa motor” ucap Mezan memelas membuat Ari, Geo dan Tari speechless sementara yang lain memutarkan bola matanya malas.

Kalau saja Mezan ikut melepaskan motor Nota mungkin sekarang Nota dan Tari sudah terjungkal karena keadaan motor yang masih terus Tari gas sedangkan Geo dan Ari melepaskan tangan mereka akibat ucapan Mezan.

“udah ga ketolong” ucap Geo yang masih speechless.

“padahal motor gue ada” ucap Ari malas.

“gue juga kosong tuh” timpa Juna membuat lirikan tajam Mezan terpancarkan.

“matiin motornya Tar” pinta Nota yang di turutin Tari.

“kakak kenapa ga bawak motor?” tanya Nota membuat Mezan berjalan menghadapnya.

“motor gue di bengkel Ta, ngeselin banget kan?! Tau banget dia kalau malem ini malem minggu, kan jadi ga bisa ngapel ke rumah lo” ucap Mezan lucu membuat Nota terkekeh geli.

“kak ada temen-temen kak loh” ucap Nota menatap sekeliling.

“ha? Mana ga liat” ucap mezan menatap sekeliling mengabaikan tatapan sebal temannya.

Mereka Mezan dan Nota(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang