Tiga puluh sembilan

42 3 0
                                    

Welcome!!
Vote and Coment guys!

Happy reading...

☁️☁️☁️

People come and go itu memang nyata, tetapi apakah people come and back itu juga nyata?.

Semua manusia memiliki potensi untuk meninggalkan tetapi belum tentu memiliki potensi untuk kembali. Ah, sangat curang memang tetapi itu lah manusia.

Ketidakadilan ini bukan lah hal yang langkah, melainkan makanan sehari-hari bagi seseorang yang setia dengan kata menunggu. Lucu memang, menunggu yang tak pasti seakan membuang waktu yang sia-sia. Seharusnya waktu itu ia gunakan sebaik mungkin untuk memperbaiki diri yang di tinggalkan ini, tetapi apakah benar kita yang harus di perbaiki?

Perpisahan, satu kata yang membuat sebagian penduduk bumi menjatuhkan cairan beningnya. Entah lah, yang mereka tangisi itu apakah ada artinya? Atau hanya sebagai validasi yang ada?

Nyatanya yang tau itu semua itu hanya seseorang yang tau apa arti kehilangan yang ada, kehilangan someone special, kehilangan kehangatan, kehilangan senyuman, kehilangan mata yang teduh, kehilangan genggaman yang nyaman dan berbagai kehilangan-kehilangan lainnya.

Menyedihkan memang, tetapi manusia berada di bumi ini bukannya untuk merasakan itu yah?

Sebelum lagu-lagu perpisahan berkumandang kini berbagai hiburan di putar guna mengimbangi hari terakhir mereka menjadi bagian warga sekolah ini. Berbagai tarian dan pentas seni di selenggarakan mengundang gelakkan tawa dan haru.

Nota dan kawan-kawan, kini mereka sedang menyiapkan diri. Rok pendek dengan paduan sweater kini membalut tubuh mereka berempat dua warna yang hampir senada itu sangat nyaman di lihat.

 Rok pendek dengan paduan sweater kini membalut tubuh mereka berempat dua warna yang hampir senada itu sangat nyaman di lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit tersisa ini mereka gunakan untuk latihan sekali lagi, guna menyamankan diri dengan costum yang mereka pilih.

“oke ga? Atau ada yang merasa ga nyaman?” tanya Vida setelah menyelesaikan latihan singkat mereka.

“aman kok” balas mereka bersama.

“bangsat! Rok lo gia” ujar Jake dengan nada tinggi membuat mereka yang hendak keluar terkejut bukan main.

“kok kasar?!” ucap Anggia tak terima.

“kalian dapet kostum dari mana sih, jelek banget referensinya” kini Rian dengan setelan jas nya berjalan ke arah Vika.

“Tari” balas mereka bertiga bersamaan membuat Tari sedikit meringis.

“kenapa ga ada bilang sih, yang” kini suara Mezan juga ikut kesal membuat Nota meringis.

“hehe, sorry kak” balas Nota tak berani membalas lebih. Bagaimana tidak, kini mereka di lingkari oleh teman-teman Mezan membuat nyalinya menciut.

“ga papa kali zan, cakep kok” ucap Ari dengan kedipannya.

Mereka Mezan dan Nota(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang