Woman with mask

25 3 5
                                    

Thanks udah mampir.

Who is the Big boss?

"Big boss, sepertinya musuh mulai bergerak, mereka mengirim seorang pemuda yang menyamar menjadi salah satu murid di SMA Bimantara sebagai mata-mata" ujar lelaki berbadan besar dan berotot dengan tato kalajengking di lehernya.

"Murid baru?, kalau begitu cari data murid yang masuk ke sekolah itu selama 2 bulan terakhir, dan pastikan kalian mendapatkan semua informasinya" jawab seorang wanita dengan kemeja dan jas hitam yang melekat di tubuhnya, jangan lupakan topeng yang senantiasa menutupi wajahnya.

"Dan...jangan sampai bisnis kita terganggu, atau kalian akan menghadapi Vier ku"

Wanita yang dipanggil 'Big Boss' itu beranjak dari kursi yang ia duduki. Berjalan keluar gedung kosong yang berada pinggiran kota. Ia mengendarai mobil sport yang harganya tidak main-main.

Mobil itu masuk ke pekarangan mansion yang sangat kumuh dan menyeramkan jika dilihat dari luar. Mansion tersebut cukup besar dan megah jika tidak ada tanaman yang tumbuh menjalar di setiap dinding.

Seorang pria matang menghampiri pemilik mobil sport yang baru saja memasuki daerahnya. Ia membungkuk hormat dan mempersilahkan wanita itu masuk kedalam mansion.

Kedua orang itu berjalan berdampingan dan berhenti tepat di ruangan yang berisi banyak sekali buku-buku tua. Tangan sang wanita terangkat untuk menarik salah satu buku filosofi yang tertata di rak buku. Seketika rak tersebut terbuka, dan menunjukkan jalan minim cahaya.

Saat melewati jalan tersebut wanita bertopeng membuka suara.

"Bagaimana keadaannya?" Tidak ada raut yang tercetak dalam wajah pria gagah disampingnya. Semua tentangnya itu datar dan sunyi, tak banyak bicara dan lebih suka bertindak.

"Kau bisa melihatnya sendiri, yang pasti dia sangat merindukanmu" jawab pria yang diketahui bernama Abigail.

Di depan sana terdapat pintu besi yang dikunci dengan menggunakan gembok. Pintu tersebut dihiasi oleh bercak darah serta kental akan bau amis.

"Kenapa kau menguncinya dengan gembok, biarkan saja ia berkeliaran di sekitar mansion" ucap wanita yang dipanggil Amerta oleh Abigail, alasannya?, karna panggilan Big boss terkesan sangat formal dan kaku.

"Hanya orang gila yang membiarkan hampir seluruh anak buahnya dimangsa oleh seekor serigala, kau harus mengubah sifat buruk mu itu Amerta" jawab Abigail yang telah membuka gembok tersebut dan membiarkan wanita disampingnya melangkah masuk, lalu ia mengikutinya dari belakang.

Amerta menatap seekor serigala yang berada di balik sel. Ia melangkah mendekat membuat hewan buas itu menggeram waspada. Cakar dan sudut bibirnya dipenuhi cairan merah, sudah pasti itu adalah darah para anak buah Amerta.

"Tenanglah Vier, ini aku, Luna mu" ujar Amerta membuat Abigail kebingungan.

Siapapun wanita itu, yang pasti ia bukan Amerta. Karna dari awal memang tidak ada satupun anak buahnya yang mengetahui identitas asli dari Big Boss.

Kembali pada Amerta yang entah kapan sudah berada di dalam sel sambil memangku dan mengelus kepala Vier yang tertutup bulu berwarna abu-abu kehitaman. Bahkan serigala besar itu terlihat sangat nyaman menikmati elusan dikepalanya.

Lama tidak bertemu tak membuat Vier lupa dengan Amerta, wanita yang menemukannya ketika kaki serigala itu terluka akibat tembakan peluru seseorang. Pada saat itu Vier berumur sekitar 10 bulan. Karena merasa kasihan, ditambah darah yang mengucur deras membuat Amerta tidak tega, dan berakhirlah ia membawa, mengobati serta merawat Vier sampai saat ini.

Revolution SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang