Thanks udah mampir.
Breath to live, and life to die.~Agata.
Seorang gadis berlari dengan air mata yang tak henti-henti mengalir dari sudut matanya. Beberapa orang berbadan besar mengejar dibelakang, tapi itu tak membuat tekad sang gadis padam, ia justru berlari lebih kencang tanpa memperdulikan kakinya yang tak beralaskan apapun menginjak batu-batu runcing. Hanya ada satu tujuan gadis itu sekarang, yaitu orang yang sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri.
Setelah melihat sang ibu yang sudah tidak bernyawa karna ulah ayahnya, Serina melarikan diri dari neraka itu dan menuju ke tebing. Gadis itu sempat mengirim pesan kepada Kasa melalui handphone. Dan saat tiba di sana, Kasa sudah berdiri di ujung tebing dengan keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja. Wajahnya di penuhi luka lebam, sementara baju pemuda itu terdapat banyak noda darah yang belum kering sepenuhnya.
Tiba-tiba muncul seorang pemuda asing dibelakang Kasa sembari memegang kerah belakangnya. Pemuda itu mengarahkan tubuh Kasa sehingga berada di ujung tebing yang tinggi. Maka jika ia melepaskannya, pemuda bernama lengkap Kasanova Lejendra itu jatuh menghantam batu-batuan tebing yang tajam.
"K-Kasa" Serina benar-benar berada dipuncak ketakutannya. Gadis itu melangkah mendekat, tapi sebuah suara menghentikan langkahnya.
"Jika kamu mendekat, maka saya akan melepaskan pegangan saya pada kerahnya" ujar pemuda berusia 22 tahun itu.
"Ng-nggak!!, jangan lepas aku mohon hiks...aku mohon tolong jangan lakukan itu"
Isakan itu membuat Abigail membeku sejenak, namun segera menarik kembali kesadarannya ketika seseorang berbicara dengannya di seberang sana menggunakan earphone. Pemuda itu menatap gadis yang menangis tak berdaya di depannya. Ini bukanlah pilihan yang mudah, disisi lain ia tak ingin membuat gadis itu bersedih dengan membunuh satu-satunya harapan Serina. Tapi sang atasan mengancam akan membunuh ibu dan adiknya jika Abigail tidak segera melepaskan genggaman itu.
Ditengah-tengah keheningan yang melanda, Kasa sempat tersadar dari pingsannya. Ia menatap Serina yang juga sedang menatapnya. Mata yang biasanya menatap Kasa dengan gembira kini berubah menjadi sayu. Senyuman yang biasanya terukir indah dibibir mungil itu pun tidak terlihat sama sekali. Dan Kasa sangat membenci ini, dimana gadis yang ia sayangi setelah ibunya menangis tersedu-sedu.
"J-jangan nangis cantiknya Kasa" bukannya berhenti, tangis Serina makin menjadi-jadi saat melihat senyuman manis yang diberikan oleh Kasa untuknya.
"Kak Kasa hiks"
"LEPASKAN DIA SEKARANG JUGA, ABIGAIL!!" Bentak Panca di seberang sana.
Detik itu juga tubuh Kasa terjun bebas menghantam batu-batu besar, memberikan bekas darah yang tercipta. Hingga tubuhnya tak lagi terlihat karna tertutup kabut.
"KASAA!!!" Serina berlari ke tepi tebing, tapi tangannya ditahan oleh Abigail.
Saat tengah memberontak, seseorang memberi Serina sebuah obat melalui suntikan yang mendarat di pundak kecil gadis itu. Ia pingsan selama 2 hari, disebabkan oleh efek samping obat tersebut.
Di saat sadar, Serina tidak mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, bahkan memori satu tahun setelah gadis itu bertemu dengan Kasa juga dilupakan. Bingung dan muncul perasaan tidak nyaman, itulah yang dirasakan oleh Serina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolution Squad
RandomMengandung kata-kata kasar⚠️ Harap bijak dalam membaca⚠️ Duo maut, Agata Harsana dan Aruna Sephire. Si waketos sabar, Calya Gantari. Serta si waras yang tertular ke randoman sang sahabat, Bianca Lizarey. Bagaimana kisah ini dimulai? Apa yang harus m...