One by one

13 4 29
                                    

Thanks udah mampir.

Gue pikir ini saatnya, ternyata masih antri. ~Jagat.

"AYANK CALYA!!"

Pagi hari yang cerah telah dilalui oleh Calya, mungkin sekarang sudah saatnya gadis itu merelakan semua pagi cerahnya dirusak paksa oleh makhluk jadi-jadian ini. Mood yang awalnya sudah buruk, menjadi semakin buruk. Pertama, karena ketiga sahabatnya tidak pergi ke sekolah karena urusannya masing-masing. Kedua, ban motornya bocor ditengah jalan. Kesialan ketiga, adalah bertemu dengan manusia minus akhlak yang beberapa minggu lalu resmi menjadi kekasihnya.

"Ayank Calya kok diem aja sih, pas aa Jagat yang tampan paripurna ini memanggil nama ayank Calya dengan penuh cinta" ujar Jagat dengan tampang di imut-imut kan membuat Calya berpikir, apakah dirinya sempat terpelet?

"Tuh kan, bengong lagi!!, lagi mikirin apa sih ayanknya Jagat?" Calya menatap Jagat dengan intens membuat pemuda itu gagal fokus, sampai-sampai wajahnya memerah hingga ke telinga.

"J-jangan natap gue kaya gitu, gue tau gue ganteng-"

"Ada upil di lobang hidung lo" setelahnya Calya berlalu meninggalkan Jagat yang mematung. Tangannya terangkat untuk membuktikan ucapan Calya, dan ternyata benar...

"WASUUU, MALU BANGET ANJIRR" murid-murid yang baru saja datang dibuat terkejut dengan Jagat yang berteriak secara tiba-tiba. Tak sedikit dari mereka berbisik-bisik membicarakan pemuda tampan itu.

Ehh itu si Jagat kenapa yak

Lah iya, teriak-teriak sendiri lagi

Mungkin nggak dibeliin AEROX sama emaknya

Yeee itu mah elu

Kasian mana masih muda

Jagat mendengar itu semua, dengan kesal dan malu ia menyusul Calya yang sudah tak terlihat dari pandangannya.

Sementara gadis yang sedang ia cari asik mengobrol dengan seorang pemuda dengan surai berwarna pirang. Proporsi tubuh tinggi dan berotot, tapi tak selaras dengan tampangnya yang bisa dibilang baby face.

"Oh iya Cal, si Bia kemana?, pantesan dari tadi gue nggak liat lo bareng sama krucil-krucil lo itu" tanya pemuda ber name tag 'Merapi Haidar Valentino', ketos SMA Bimantara yang terkenal ramah dan pintar. Memegang peringkat 1 berturut-turut, dan menyumbang puluhan piala untuk sekolah ini. Hal ini membuat Merapi mendapatkan banyak fans gadis-gadis mulai dari adik kelas hingga seangkatan, termasuk Calya yang notabenenya sebagai waketos.

"Bianca pergi ke rumah calon mertuanya, setelah kelulusan katanya dia mau langsung nikah"

Uhuk uhuk

"Hah??, beneran Cal?" Calya mengangguk pelan.

"Yahh, jadi selama ini cinta gue bertepuk sebelah tangan dong??, mana si Bia belum bayar utang bakso 3 mangkuk ke gue lagi!!" Pundak tegap itu luruh ke bawah, kalau begini caranya Merapi akan 5L, lemah letih lesu loyo lunglai.

"Ck, lo kaya orang miskin aja masih ingat-ingat utang!" Bukan Calya yang menjawab, tapi seorang pemuda yang sudah berdiri di samping gadis cantik itu. Siapa lagi jika bukan AA Jagat kita.

Revolution SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang