Part 9

181 7 3
                                    

Perasaanku udah tak menentu lagi, ada apa sih dengan hari ini?
Tanpa sadar langkahku telah sampai di depan pintu perpustakaan, dan suasana perpus tak seramai hari biasanya. Malah sepi banget, karena teman-temanku yang lain sepertinya lebih menikmati acara dilapangan.

Di bangku paling pojok itu terlihat Arvian yang sedang duduk menikmati bacaannya dengan khusyuk sekali. Dalam hati aku bergumam sebal padanya. Gara-gara dia semuanya jadi enggak sesuai rencana, seharusnya dia ngliat aku tadi, dan sekarang enggak perlu nyuruh aku pergi ke sini
Ih ngrusak suasana kebahagiaanku saja. Gara-gara dia juga seharusnya aku udah nikmatin kebersamaanku dengan Kak Fean, kini malahan harus kesini lagi Huh!

Aku kan juga butuh menyaksikan acara itu berlangsung, Huuhh... dasar Arvian.

Aku berjalan perlahan menghampirinya, mungkin jika aku berjalan dengan tergesa-gesa dan membawa Drum band pun enggak bakal bikin dia nyadar akan kehadiranku.

Terkadang aku bingung dengan sikap makhluk yang satu ini, kayaknya enggak doyan bergaul, tapi kok hampir semua orang dikenalnya. Pakek ajian apaan sih, kalau bisa tahu udah aku pinjem kali ya.

"Ngapain aku disuruh kesini?" tanyaku ketus.

"Oh.. sudah datang." jawabnya dingin.
Aku masih berdiri sambil menahan kekesalanku yang datang tiba-tiba itu.

"Mau ngapain? Duduk!"perintahnya jutek.

Hiuh... aku meniup ujung jilbabku yang tak beraturan. Tak berselang beberapa lama bu Sri datang menghampiri kami.

"Oh kalian sudah disini?"sambutnya.

Aku hanya tersenyum mengangguk, sepertinya ada kabar baik pikirku.

"Bu.. saya permisi karena sepertinya saya sudah ditunggu teman-teman."

"Ya... terimakasih ya Ar...."jawab Bu Sri menanggapi Arvi, giliran aku yang bengong.

"Jadi Lala... Ibu menyuruh kamu bertemu Ibu pagi ini karena sekolah menunjuk kamu untuk mewakili OSN biologi, kata Arvi kamu yang paling berkompeten di mapel itu..."jelas Bu Sri, aku sedikit shock.

"Sa... saya Bu?"Tanyaku tak percaya.

Bu Sri hanya tersenyum, "Sudah mulai besok setiap sepulang sekolah kamu harus mengikuti bimbingan, atau kalau ada jam kosong kamu harus menemui Ibu. Okay?"

Aku hanya mengangguk-angguk bahagia.

****888***

PUTIH ABU-ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang