Prologue.

5.9K 453 96
                                    

Setiap manusia selalu mengalami siklus yang sama yaitu dimana ada pertemuan, maka akan ada perpisahan.

Begitu juga dengan takdir yang di alami oleh Soobin, ketika dia kuliah, dirinya bertemu dengan seniornya yang memang di dambakan oleh banyak orang, termasuk dirinya.

Namun dia tidak akan pernah bisa bersatu dengan seniornya itu, kenapa?

Ya, karena dia hanya sebatas bayangan di antara cowok itu dan pacarnya.

Bukan sekedar pacaran, namun cowok itu akan berakhir menikah dengan pasangannya, apa yang bisa Soobin lakukan? Tidak ada kecuali menangis hal tersebut.

Dirinya belum sempat untuk akrab dengan cowok tersebut, tapi jalannya saja sudah tidak bisa di tembus sama sekali.

Tidak ada kesempatan, dia tidak memiliki kesempatan sama sekali, Soobin juga bukanlah orang jahat yang akan menghancurkan kebahagiaan orang lain.

Jadi yang dia lakukan adalah jalani hidup dengan semaksimal mungkin dan juga lupakan seniornya itu.

Cinta bertepuk sebelah tangan memang sangat menyakitkan, dia bukan hanya berada di fase tersebut, tapi memang belum masuk ke fase itu.

Seniornya saja belum tentu kenal dengan Soobin, cowok itu juga gak akan pernah tau perasaan Soobin.

Lebih baik seperti itu, akan jauh lebih baik jika perasaannya hanya di pendam oleh dirinya sendiri tanpa perlu di ketahui oleh siapapun.

"Masih suka sama kak Yeonjun?"

Soobin menoleh kearah cowok yang ada di sebelahnya, cowok itu temannya dari semester 1 sampai dirinya sudah masuk ke semester 5.

Dia juga tau cowok itu suka kepadanya, namun apa boleh kata? Soobin tidak bisa memaksakan dirinya untuk menerima cowok itu menjadi pacarnya.

"Tidak semudah itu melupakan seseorang."

Temannya itu tersenyum, dia mengerti sekali dengan jawaban dari Soobin mengingat dirinya juga berada di masa tersebut, di hari ini juga dia masih tidak bisa melupakan Soobin yang sudah menolak dirinya.

Makanya dia tau apa yang di rasakan oleh Soobin.

"Kamu juga tolong lupakan aku."

"Aku sedang berusaha, aku mohon kamu lupakan apa yang pernah sempat aku katakan kepadamu."

Soobin mengangguk, dia sebenarnya merasa tidak enak ke temannya, tapi serius, dia tidak bisa menerima temannya itu memiliki hubungan lebih dari teman kepada dirinya.

Jika dia menerima temannya itu menjadi pacarnya yang ada cowok itu akan merasa sakit hati saat tau jika Soobin malah cinta sama orang lain.

"Lagipula daripada galau begitu, enakan karaokean, anak-anak berencana untuk karaoke."

"Aku malas."

"Gak boleh malas, kapan lagi bukan senang-senang dengan mereka begitu sebelum kita sibuk dengan internship."

Benar juga sih, Soobin akan segera internship, walaupun masih tetap bertemu dengan anak-anak kelasnya sih, tapi tetap saja mereka habis itu akan sibuk dengan laporan mereka masing-masing.

"Baiklah, atur aja, aku ikut."

Yoel tersenyum lalu memberikan jempolnya itu ke Soobin yang kembali sibuk dengan buku di hadapannya.

Anak-anak kelas ini pada sibuk membicarakan soal magang yang akan mereka jalani sebentar lagi, dirinya juga sudah mendapatkan tempat magangnya sih.

Dia tidak satu kelompok dengan Yoel, lagipula bagus sih, cowok itu gak akan pernah bisa melupakannya jika harus bersama dengan Soobin terus.

Won't Go Home Without You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang