7. And We'd Get The Chance We Deserve.

1.7K 283 31
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Tangan Yeonjun menekan bel yang ada di depan pintu rumah tersebut, ada Soobin juga yang berdiri di sebelahnya menunggu pintu rumah tersebut di buka.

Tidak lama dari Yeonjun menekan bel tadi, pintu rumah ini langsung terbuka dengan wanita paruh baya yang datang sambil menutup kedua mulutnya saat menyadari kedatangan dari Yeonjun.

Soobin hanya memperhatikan, dirinya juga dejavu sendiri dengan hal tersebut, lagipula tante yang merupakan mama Soobin di kehidupan sebelumnya lagi apa ya? Dia tinggal sendirian di rumah itu.

Mungkin dia akan sesekali mampir kesana lagi, lagipula kasihan sekali hidupnya di tinggal oleh anak kesayangannya, lalu di tinggal suaminya, miris.

Yeonjun tersenyum membuat wanita tersebut menangis dan memilih untuk langsung memeluk tubuh Yeonjun.

Biasanya Yeonjun risih untuk di peluk oleh seseorang, namun dia malah memilih membiarkan hal tersebut dan malah membalas pelukan tersebut.

Matanya melirik kearah Soobin yang memberikan jempol kepadanya, Soobin tampaknya juga sudah merasakan hal ini duluan.

"Ayo masuk, temannya juga ayo masuk."

Kedua cowok tersebut berjalan masuk ke dalam rumah sambil memperhatikan isi rumah ini, Yeonjun benar-benar merasa sangat dejavu, dirinya memang pernah tinggal disini, namun di kehidupan sebelumnya.

"Maaf saat itu aku bersikap tidak sopan," ucap Yeonjun secara tiba-tiba membuat wanita tersebut menoleh sambil tersenyum dan menggerakkan kedua tangannya.

Seolah-olah memberikan tanda kalau itu bukanlah masalah sama sekali.

"Mama dan papa."

Wanita tersebut tampak tersenyum kecil ketika mengatakan hal itu, sepertinya anak remaja di hadapannya itu bukanlah anak kandungnya, dia anak orang lain yang kebetulan memiliki muka dan nama yang sama seperti anaknya.

"Maaf, maksudnya tante dan om yang tidak sopan langsung mengatakan kamu adalah anak kami saat itu, padahal anak kami aslinya sudah meninggal belasan tahun yang lalu," balasnya yang membuat Yeonjun hanya menghela nafasnya.

Soobin tidak mengatakan apapun, dia lebih menjadi pihak yang menyimak, karena inikan urusannya Yeonjun dan orang tua di masa lalunya, tidak ada kaitannya dengan Soobin.

"Aku tidak keberatan jika harus memanggil kalian dengan sebutan mama dan papa," ungkap Yeonjun yang membuat raut muka wanita tersebut tampak sangat senang.

Yeonjun merasakan aura dari wanita tersebut dari seorang yang tidak memiliki semangat hidup, sekarang menjadi jauh lebih baik setelah bertemu dengan dirinya.

Mereka benar-benar tidak melupakan keberadaan Yeonjun ya.

"Benarkah?"

Yeonjun mengangguk, lalu dia merasakan tangan wanita tersebut memegang mukanya sambil tersenyum senang.

"Terima kasih, sayang."

Dan Yeonjun kembali melirik ke Soobin yang tersenyum saat melihat hal tersebut, dia suka melihat kebahagiaan itu walaupun dirinya tidak bahagia sama sekali dengan keluarganya.

Makanya kalau ada keluarga bahagia, Soobin suka merasa cemburu karena bingung, kenapa dirinya tidak mempunyai keluarga yang sebaik itu juga?

"Namamu siapa, sayang?" tanya wanita tersebut saat menyadari bukan hanya ada Yeonjun disini.

Soobin lalu menoleh saat sadar jika dia sedang diajak ngobrol.

"Choi Soobin, tante."

Wanita tersebut menganggukkan kepalanya sebelum dia kembali melirik ke Soobin.

Won't Go Home Without You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang