50. And Now You Beat Me At My Own Game -END.

2K 210 30
                                    

Last part!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen.

***
Dua minggu setelah kematian Riwoo, Yujeong terlihat tampak biasa saja, dia belajar dengan giat di kelas, cewek itu jelas sekali masih tetap ingin menjadi juara di kelas.

Beda dengan Soobin yang tidak terlalu mengejar predikat tersebut, walaupun begitu saat ujian nilai dia bagus kok, walaupun dia memang agak kurang di pelajaran matematika, siapa juga yang hobi sama pelajaran menghitung itu coba? Kenapa juga rumusnya ada banyak sekali.

Semoga saja saat di kuliah nanti, dirinya gak menemukan pelajaran matematika, walaupun ini agak mustahil sih.

Lalu Yeonjun minggu depan juga sudah mulai sibuk dengan jadwalnya lagi, sudah cukup bersantai selama 1 bulannya, sekarang fokus kerja lagi.

"Buat apa kamu membawa majalah ini coba?" tanya Soobin saat melihat Rui yang memegang majalah yang covernya itu ada foto dia dan pacarnya dengan menggenakan pakaian dari brand milik maminya tentu saja.

Soobin meraih majalah dari tangan Rui lalu memeriksa isi foto yang ada disana, semuanya kelihatan bagus sih, dia juga memiliki majalah itu di rumah, karena maminya memang mengkoleksi majalah di rumah.

Jadi gak heran jika menemukan banyak majalah di rumahnya.

Terkhusus majalah dengan cover dirinya, entah buat apa maminya membeli sangat banyak majalah itu padahal isinya sama saja.

Pas di tanya, maminya berkata kalau dia senang melihat Soobin berada di majalah, apalagi dengan menggunakan pakaian yang dia rancang sendiri, terserah maminya saja.

"Aku baru sempat membelinya, susah tau membelinya-"

"Ya karena ini memang edisi bulan kemarin, wajar kalau kamu susah membelinya," balas Soobin yang membuat Rui hanya terkekeh saat mendengar itu.

Memang dia yang telat sih kemarin, tapi tetap saja dia ingin membeli majalah ini, apalagi isi majalah ini di dominasi oleh pasangan muda siapa lagi kalau Yeonjun dan Soobin.

"Lihat deh, kamu disini seperti bukan sedang pemotretan, tapi seperti sedang foto prewed."

"Hei, ngomong apa kamu," tegur Soobin dengan muka memerah, kenapa juga malah di samain dengan foto prewed.

Rui hanya tertawa lalu meraih kembali majalah dari tangan Soobin dan menyimpannya ke dalam tas, kalau ketahuan sama pihak sekolah nanti di sita lagi.

"Oh iya, aku tadi melihat mamanya Yujeong tadi," ucap Rui membuat Soobin langsung menoleh ke temannya itu.

Mamanya Yujeong? Yuyeon tentu saja, dia penasaran bagaimana nasib wanita tersebut mengingat dia baru saja kehilangan rumahnya yang memang akhirnya ikut kena sita oleh bank.

Mobil dan harta benda lainnya juga ikut kena sita setelah seminggu dari kematian Riwoo.

Artinya wanita itu pasti hidupnya sedang kesusahan sekali.

"Dimana?"

"Aku tau pasti kamu sangat penasaran," balas Rui sambil tersenyum kecil, lalu dia mengeluarkan handphonenya.

Dia menunjukkannya ke Soobin, Soobin melihat foto yang ada di handphone temannya itu.

"Itu bukannya di dekat tangga stasiun bawah tanah?"

Rui mengangguk, dia tadi memang melihat mamanya Yujeong berada disana, entah sedang melakukan apa.

"Dia tampak seperti gelandangan, di bandingkan sebelumnya walaupun dia bangkrut, pakaiannya masih oke-oke semua," ucap Rui saat memperhatikan foto yang dia ambil saat melihat Yuyeon tadi pagi.

Won't Go Home Without You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang