33. Now I'm In Amazement, Playin' On My Patience.

1.1K 223 50
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Mana komennya bjir.

***
Soobin melihat-lihat sekitarnya yang ada di acara yang khusus di buat oleh neneknya entah dalam rangka apa.

Yang jelas neneknya saat melihat dia dan maminya gak banyak komentar, mungkin akan ketahuan image jeleknya jika dia melakukan hal tersebut.

Publik harus tau kalau neneknya itu orang jahat!

Makan tuh cucu kesayangannya yang berakhir hamil duluan itu, mana Soobin dengar-dengar pacar sepupunya itu gak mau tanggung jawab lagi.

Soobin mungkin akan kasihan jika sepupunya bersikap baik dan akrab dengan dirinya walaupun dia kesayangan neneknya sekalipun.

Tapi sayangnya cewek itu sudah sombong duluan dan gak ada baik-baiknya ke Soobin yang notabenenya adalah sepupunya sendiri.

Maka dari itu untuk hal tersebut, Soobin akan berkata mampus saja.

Cewek itu ada disini tapi mukanya tampak lesu, ya wajarlah siapa juga yang gak lesu kalau sedang hamil lalu pasangannya gak mau tanggung jawab lagi.

"Mau makan?" tanya maminya yang memang ada di sebelahnya dari tadi.

Soobin yang melakukan hal itu, dia gak mau maminya berjalan disekitaran neneknya itu, bisa-bisa bakalan di hina-hina lagi, cukup dengan hal tersebut.

Mamiya bukanlah bahan hinaan dari neneknya itu.

"Belum, mami sudah mau makan?"

"Tidak sih," balas maminya yang memegang gelas berisikan jus jeruk itu.

Soobin memilih untuk membuka handphonenya, dia melihat tidak ada yang menarik di handphonenya.

Pacarnya itu sibuk, setelah jadwal pemotretan kemarin, dia sudah ada jadwal yang lain, makanya gak akan heran sih.

Beda hal dengan dirinya yang bisa kemanapun, kecuali kalau memang ada pertandingan voli, dia akan serius dan memilih untuk terus berlatih.

Mata Soobin melirik kearah papinya yang sedang berbincang dengan orang-orang yang Soobin tidak ketahui.

Rekan bisnis papinya kali, Soobin gak mau tau juga sih, dia kembali memasukkan handphonenya.

"Ini acara apa sih?"

"Entah, mami lebih memilih untuk tidak tau."

Jawaban maminya selalu sama seperti sebelum-sebelumnya, mereka selalu hadir di acara yang bahkan mereka tidak ketahui.

Jika bukan karena permintaan papinya, mereka mungkin gak akan berniat untuk datang kesini.

Soobin enakan juga tidur di kamarnya.

"Kamu harus tau sesuatu sayang," ucap maminya yang membuat Soobin menoleh ke maminya itu.

"Apa?"

"Soobin di masa lalu itu tewas ketika dirinya mau bersiap untuk internship," lanjut maminya yang dibalas dengan anggukkan oleh Soobin.

Dia tau akan hal tersebut, makanya dia cukup kasihan saat mengetahui fakta tersebut.

Soobin hanya mau lulus kuliah dengan tenang, kenapa berakhir dirinya ikut terbunuh.

Walaupun dia memiliki kesempatan kedua sih untuk hal tersebut.

"Lalu apa hubungan dengan mami yang membicarakan hal ini?"

"Soobin saat itu mau internship di perusahaan kakekmu," jawab maminya yang berhasil membuat Soobin menghela nafasnya.

Benar-benar sebuah takdir sekali, dirinya memang di masa depan akan berakhir dengan keluarga ini.

Won't Go Home Without You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang