Bab 26

1.3K 78 7
                                    

Kini zee dan jinan sedang berada di suatu makan, mereka menghampiri makam seseorang yang terdapat tulisan di batu nisan tersebut 'Aldo Mulya Bakri' dan 'Beby Shafa Safira' setelah zee membaca kedua nama tersebut, tangisnya pecah karna makam tersebut adalah makam kedua orang tuanya. meski ini belum pertama kali ia mengunjungi makam kedua orang tua nya tetapi tetap saja, setiap zee mengunjungi makam tersebut ia pasti menangis

"hiks om k-kenapa om tau ini makam mama papa zee om hiks" tanya zee dalam tangis

"ayah kamu dan om adalah sahabat dekat, bahkan om dan ayah kamu dulunya adalah rekan bisnis yang sukses, sebelum seseorang menjadi pesaing terberat kami berdua" ucap jinan sembari mengelus pundak zee

zee yang mengetahui fakta baru pun sedikit meredakan kesedihannya "do, gue udah nemuin anak lu dan gue bakal rawat dia seperti apa yang lu minta ketika waktu itu, maaf do bertahun tahun sebelumnya anak lu menderita karna gue telat nemuin anak lu" ucap jinan lirih

"beb, lu yang tenang ya disana? Shafa baik baik aja ko, bahkan dia menjadi wanita yang kuat cantik dan tampan" ucap jinan kembali sembari mengelus batu nisan milik beby

zee tak mengatakan sepatah kata apapun, dirinya masih saja berada di dalam kesedihan, meski sudah mereda tetapi tetap tidak bisa membuat dirinya berhenti menangis "ayok zee" ajak jinan kepada zee, zee yang mendengar itu berdiri dan berjalan mengikuti jinan didepannya

kini zee dan jinan berada di suatu restoran didekat makam yang mereka kunjungi dan sudah memesan pesanan yang mereka inginkan, jinan sedang memakan pesananya karna dirinya terasa lapar namun berbeda dengan zee yang menatap kosong ke arah pesanannya tersebut

jinan pun menatap zee sekilas "makan dulu, nanti bakal om jawab semua pertanyaan yang mau kamu tanyakan" zee yang mendengar itu sedikit teralihkan lalu segera melahap pesanan miliknya

setelah selesai makan, zee pun menatap jinan dengan tatapan yang sulit di artikan, jinan yang mengetahui dirinya telah di tatap oleh zee pun berkata "silahkan, om udah siap menjawab" ucap jinan lalu duduk dengan tegap

"om kenal sama papa dari kapan?" pertanyaan awal yang zee tanyakan kepada jinan

"om kenal sama papa kamu pas kelas 5 sd, waktu itu om pindahan dan papa kamu langsung mengajak om temenan. dan mulai dari situ om sama papa kamu bareng terus" jawab Jinan seandainya tetapi dengan jujur

"pesan terakhir papa ke om apa? kan waktu itu zee juga ikut koma" tanya zee kembali "sama pesan dari mama juga deh" tambah zee

sebelum menjawab jinan lebih dulu meminum minuman miliknya lalu menaruh kedua tangannya secara menumpuk "waktu itu papa kamu bilang ke om yang masih om ingat itu gini 'nan, tolong jaga zee dan tolong rawat dia seperti lu merawat anak lu sendiri, gue gatau harus percaya sama siapa lagi kalo bukan sama lu, gue mohon ji' ucap papa kamu" ucap jinan berhenti sejenak, zee yang mendengar itupun menunduk sedih "cuma waktu itu om ada urusan keluar negeri, dan om juga udah titipin kamu ke orang kepercayaan om tetapi dia malah kabur bawa uang yang udah om kasih dan biarin kamu sendirian. maafin om yah" ucap jinan lalu mengelus rambut zee, zee yang mendengar itu mengangguk

"terus pesan dari mamah apa om" tanya zee dengan perasaan yang masih sedih

"mamah kamu berpesan kalo kamu harus jadi wanita yang cantik, kuat, berkerja keras, dan juga sama seperti ayah kamu cuma Bedanya mama kamu nitipin kamunya ke tante cindy" ucap jinan

"tentang om yang bantu zee itu gimana om? om beneran bisa bantu" tanya zee

"bisa, om bisa bikin kamu bersanding dengan keluarga Shani dan bahkan lebih dari keluarga Shani" ucap jinan zee yang mendengar itupun senang dan ingin segera mendengar bagaimana jinan membantunya

"caranya gimana om?" tanya zee

"kamu harus berkerja keras" ucap jinan tersenyum, zee yang mendengar itu menaikan satu halisnya "maksudnya om?" tanya zee kembali

"om ada perusahaan yang om bangun buat kamu di luar kota, kamu harus kembangin perusahaan itu sendiri, soal bisa atau tidak bisanya, bakal om ajarin cara caranya. gimana? kamu mau?" tanya jinan

zee awalnya ingin mengelak namun teringat pesan sang mamah lewat om jinan yaitu ia harus menjadi wanita yang kuat dan berkerja keras "boleh om zee mau, kapan kita kesana dan kapan om ajarin zee?" tanya zee kepada jinan

"om maunya kamu mulai mengolah bisnis itu ketika kamu masuk kelas 12, dan om akan ajari mulai besok" ucap jinan

zee yang mendengar itu sedikit murung, pasalnya sebentar lagi ia akan memasuki kelas 12 dan tentunya akan meninggalkan Marsha disini "marsha sama ara nikah setelah mereka lulus, itulah mengapa om maunya kamu mengelola bisnis itu dalam waktu dekat yang tentunya" ucap Jinan memberitahu alasan mengapa ia ingin zee mengelola bisnis itu dalam waktu dekat

zee yang mendengar itupun mengangguk menyetujui keinginan nya "baik om, zee mau, besok zee bakal di ajarin cara mengelola bisnis dan perusahaan" ucap zee

"okay, kalo gitu besok jam kerja kamu om kurangin okay? dan setelah jam kerja kamu habis, kamu langsung kabarin om" ucap jinan

"loh? ko gitu?" tanya zee heran "kenapa? restoran punya om ko" ucap jinan dengan menyombongkan dirinya

"iyadeh sipaling punya restoran" canda zee lalu mereka pun tertawa bersama, dan pergi meninggalkan restoran tersebut




Segini dulu yaaa, btw bentar lagi end nih:v

Jangan Lupa Vote

SEE YOU!!

Kasta (Zeesha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang