S2 - Sarapan

17.6K 442 18
                                    


Pakaian kantor yang ia gunakan sedikit minim. Rok span berwarna navy dan kemeja putih. Rambut merah mudanya di kucil kuda. Rapi seperti biasanya. Perpaduan pink dan biru terlihat pas di tubuhnya. Padahal kombinasi warna itu terlihat abstrak namun cocok saja bersanding dengan sakura.

Sakura sedang mengaduk kopi. Memindahkan beberapa lembar roti tawar untuk atasannya. Rutinitas ini yang ia lakukan setiap pagi. Setiap kali ia menginjakkan kaki di kantor menunggu sang atasan.

"Sarapan anda sasuke-san."

Sasuke baru sampai. Sedang membuka jas kerjanya. Sakura yang melihatnya dengan gesit membantu setelah meletakkan sarapan diatas meja kerja. Tangannya yang ramping lihat menarik jas itu darii bahu sasuke.

Sakura menutup pintu, menggantung jas sasuke sebelum lengan besar sasuke memeluknya dari belakang. Sakura nampak tidak terkejut. Seolan sudah biasa dengan kelakuan bosnya. Masih fokus dengan pekerjaannya merapikan jas sasuke yang kusut.

"Selamat pagi. Sayang kenapa kau begitu harum? Aku bisa mencium bau tubuhmu dari balik pintu."

Sakura merotasikan matanya. Gombalan itu seperti omong kosong baginya. Tuannya itu memang identik dengan rayuan tak berguna, Tetapi sakura diam saja, tidak mengganggu perlakuan sasuke yang seperti anjing. Mengendus tubuhnya terus menerus.

"Saatnya sarapan sasuke-san. Anda memiliki pertemuan dengan perusahaan Gixs pukul 10."

Sasuke tidak berkomentar. Ia asik menciumi leher sakura. Ia diam-diam mengunci pintu ruangannya. Lalu menarik sakura ke sofa.

Sasuke duduk dengan santai dengan sakura yang masih berdiri di depannya. Telapak tangannya mengelus-elus paha sakura. Lalu naik perlahan-lahan menyingkap rok sakura ke atas. Ia meremas kuat paha putih itu. Kenapa sekretarisnya ini begitu cantik? Tubuhnya juga bening. Putih. Mempesona.

"Aku mau sarapan yang berbeda."

Sembari tangannya bermain-main di tali celana dalam sakura. Mengigitnya hingga putus. Tatapannya yang tajam tidak lepas dari pengelihatan sakura.

Wanita itu sedikit gugup tetapi ia hanya mampu memalingkan wajahnya. Dan membiarkan atasannya itu melakukan keinginannya. Ini bukan kali pertama mereka tidur bersama. Dalam kata lain melakukan seks. Sudah kesekian kalinya. Terlebih dengan predikat mantan sasuk sejak kuliah. Dan gelar itu masih sama. Mantan terindah sekaligus sekretaris sang uchiha. Bukan bermaksud sombong ataupun mengaku-ngaku, yang menyematkan gelar mantan terindah juga bukan dirinya tetapi pelakunya langsung. Uchiha sasuke.

Sasuke meraih tangan sakura dan meletakkannya di kepalanya. Membuat gerakan seolah sakura sedang mengelus rambutnya.

Sasuke meregangkan kedua kaki sakura lebih lebar. Mengelus kewanitaan sakura yang memerah. Bersih dan kering. Dibagian itu sasuke suka mengorek mata air yang membuatnya ketagihan. Nikmat. Ia bisa berjam-jam menjilat bagian itu. Seperti dulu, seperti ia sedang stres kuliah. Ia akan menghisap bagian intim sakura, seperti maniak seks. Sasuke benar-benar kecanduan. Saking candunya ia tidak bisa melepas sakura bahkan saat putus sekalipun. Ia tetap mengejar gadis itu.

"Aku lebih suka sarapan yang ini."

Sasuke menunjuk kewanitaan sakura dengan lidahnya. Memasukkan kepalanya kedalam rok sakura yang melorot di pinggang dan menutup kepala sasuke.

Sakura menutup mulutnya, kakinya sedikit gemetar merasakan lidah sasuke menjilatnya. Benda tak bertulang itu lihai sekali memanjakan kewanitaannya. Ludahnya bahkan membuat area itu menjadi licin. Mempermudah sasuke mendorong ke lubang sempit itu. Lubang yang bahkan sulit di terobos lidahnya. Siapa sangka lubang sekecil ini menjadi makanan sehari-hari sasuke. Setiap ada kesempatan sasuke terus beradu kelamin dengan sekretaris moleknya.

S2 Sasusaku oneshoot MatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang