Badai

25K 583 14
                                    


Sakura berjalan tertatih menaiki tangga. Tubuhnya sudah bergetar sejak tadi namun ia memaksakan diri menerobos badai.

Siapa yang bisa memprediksi bahwa badai tiba-tiba menerpa tokyo sore ini padahal tadi siang sangatlah panas.

Kepalanya pusing tapi ia tetap melajukan kakinya dan menjangkau pintu bercat cokelat di ujung ruangan.

"Astaga babe... sudah kukatakan seharusnya aku menjemputmu saja. Sial sakura kau basah kuyup!" Pria berambut pantat ayam menggeram rendah merutuki dirinya. Langsung membopong tubuh menggigil kekasih merah mudanya itu.

"Aku kan tidak tau akan terjadi badai."

Ia meletakkan tubuh gadisnya diatas closet. Ia meneguk ludahnya kasar melihat wajah sayu sakura yang kedinginan dengan tubuhnya yang tercetak dibalik kaos putih yang dikenakan, sangat menggoda.

Sasuke berdehem pelan. "Akan aku bawakan pakaian kering."

Sakura mengangguk. Meskipun tubuhnya bergetar hebat ia bersusah payah membuka seluruh pakaiannya. Tangan mungilnya meraih handuk tebal di daun pintu.

"Babe, pakaianmu kutaruh disini ya."

Sakura terkekeh lemah melihat lucunya tangan sasuke yang berhati-hati meletakkan sepasang pakaian di atas kursi disamping westafel.

Sakura langsung menyusupkan kepalanya kedalam hoodie hitam besar milik sasuke tanpa menggunakan pakaian dalam.

Ia suka sekali dengan aroma lembut dari pakaian sasuke. Sangat menenangkan. Aromanya sejuk.

Ketika ia keluar ia menangkap tatapan terkejut sasuke. Ia melihat setitik rona merah di wajah prianya itu. Ia juga sebenarnya sangat malu berpakaian seperti ini dihadapan sasuke.

"Celananya terlalu besar." Cicit sakura meremas ujung hoodie.

Celana training yang diberikan sasuke sangatlah besar, ketika ia memakainya celana itu langsung meluncur bebas kelantai. Maka dari itu ia hanya memakai hoodie dengan celana bokser super pendek. Bahkan celana itu ditutupi hoodie.

"Tak apa. Kemarilah."

Sasuke menarik pinggang sakura yang masih berdiri. Lalu tangannya meraih tungkai kaki sakura memasangkannya kaos kaki berwarna biru dongker.

Setelah itu sasuke menyibak selimut yang sedari tadi bertengger di dadanya. "Babe, masuk kesini."

Tanpa berpikir panjang sakura masuk ke gelungan selimut bersama sasuke.

Sasuke tersentak merasakan dinginnya tubuh sakura. "Tubuhmu dingin sekali. Apa yang kau rasakan?"

"Dingin dan kepalaku pusing sasu."

Sasuke mengelus rambut sakura yang bertengger dilehernya, tangan kanannya meraih handuk dan menggosok lembut rambut sakura. Ia meraih tangan mungil kekasihnya menciumnya terus menerus sesekali menghembuskan napas hangat dari mulutnya tetapi hal itu tidak berbuah banyak pada sakura sebab ia masih mendapati tubuh menggigil sakura.

"Dingin."

Jemari sasuke melepas handuk dan bergerak bebas mengelus tubuh sakura. Jemarinya yang hangat seakan menari-nari meraba sakura.

Beberapa kali tangannya menggosok kedua tangannya dan meletakkan ke pipi sakura yang pucat.

Sasuke menarik sakura semakin dalam kepelukannya. Ia meraih bibir sakura. Menariknya hingga keujung bibirnya.

Nafasnya menerpa wajah pucat sang kekasih.

Ia sedikit takut melihat wajah pucat sakura. Bibirnya menempel erat diatas bibir sakura. Berusaha memberikan kehangatan lewat kulumannlbut.

S2 Sasusaku oneshoot MatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang