Menjadi seorang gangster yang ditakuti cukup membosankan bagi sasuke. Ia menjalani dunia gelap seperti ini sejak 25 tahun yang lalu. Ia diwarisi kekayaan dengan kekejaman.
Ia sudah berkecimpung di dunia gelap sejak usianya 7 tahun. Sejak ibunya meninggalkannya di sebuah rumah kosong, dan seseorang kembali membawanya dengan mobil jeep hitam. Itu terakhir kalinya ia bersama sang ibu.
Sasuke menghembuskan asap dari mulutnya. Ia mengangkat kepalanya setelah bertatapan mata dengan seorang perempuan berambut merah muda yang menggunakan pakaian kurang bahan seperti pelacur pada umumnya. Namun yang membuat sasuke sedikit tertarik adalah gerak-gerik dungu gadis itu. Gadis itu sejak tadi celingak celinguk seperti mencari seseorang, gadis itu juga berusaha menutup bahunyanya yang terbuka namun bodohnya bagian bawah dressnya malah naik. Tingkah dungu gadis belia itu cukup mengambil atensi sasuke.
"Siapa dia?"
Sasuke mencondongkan tubuhnya meraih segelas wiski dan menandaskannya.
"Dia gadis baru. Usianya baru 17 tahun, di jual kakaknya."
"Bawa dia ke mansion." Sasuke lantas berdiri. Berjalan diantara lorong dan memasuki lift.
Ajudannya nampak heran. Tidak biasanya tuannya meminta pelacur menginjakkan kaki di mansion. Meskipun kerap melakukan sex, tuannya itu tidak sudi berlama-lama dengan pekerja seks komersial. Biasanya tuannya akan melakukan seks kilat di salah satu kamar dan meninggalkan partnernya begitu saja. Sasuke hanya membutuhkan pemuas nafsu. Yang bisa membuat kejantanannya mendingin.
***
"Uhhh.. ahh.."
Sasuke menarik lengan gadis manis itu. Lalu berpindah memeluk perut ramping yang mendesah pelan. Gadis itu nampak malu-malu mendesah, semakin membuat sasuke tertarik. Kebanyakan perempuan jalang akan berteriak. Sangat berisik. Membuat telinganya sakit. Sangat menjengkelkan.
"Rapatkan kakimu."
"Haa.."
Sasuke menggenjotnya dari belakang sembari memeluk tubuh mungil yang mengisap kejantanannya.
Sial sekali. Sasuke berkeringat berlebihan. Ini hal baru yang ia dapatkan. Sesungguhnya ia tidak pernah bergulat dengan wanita dengan tubuh telanjang. Benar-benar tanpa busana. Tetapi gadis mungil dan kecil ini memiliki daya tarik yang kuat. Kulitnya sangat lembut, selembut whipped cream. Ditambah aroma gadis itu, seperti wangi vanilla. Sasuke belum pernah mencium aroma khas tubuh wanita yang seperti ini. Biasanya wanita memiliki bau yang menyengat karena bantuan parfum. Tetapi gadis ini sasuke yakin bahwa gadis yang mendesah dihadapannya memiliki aroma asli dari tubuhnya. Ketika bibirnya pertama kali menyentuh bagian kulit bahu gadis itu, tanpa sadar ia menjilat bahkan mengigit nyaris seluruh tubuhnya. Menyisakan ruam merah. Kulitnya sangat halus, seperti salju. Bahkan saat ia menekan kulitnya cukup keras, kulitnya langsung memerah.
Sasuke menopang gadis itu dari belakang dengan keadaan berlutut menghadap kepala ranjang. Kejantanannya keluar masuk dengan lancar setelah ia kesulitan memasukkannya.
Rambutnya halus, panjangnya sepinggang dan berwarna merah muda. Bibirnya merah, semerah buah apel yang matang. Matanya hijau seperti pohon pinus. Payudaranya bulat dan kencang. Ukurannya sebesar telapak tangan sasuke. Sangat pas saat ia remas. Bahkan pucuk payudara gadis itu terasa menarik, berwarna merah muda senada dengan rambutnya. Dia cantik namun bukan kecantikan yang spektakuler seperti wanita-wanita yang pernah ia temui namun gadis itu memiliki daya tarik yang luar biasa.
Sasuke tak melepas bahu gadis itu dari bibir dan lidahnya. Kontak fisik seks yang ia lakukan malam ini sungguh memuaskan, bahkan ia ketagihan. Ia ingin terus menjilati gadis itu. Sasuke melahapnya dengan desakan bibir dan giginya.
"Tolong, tuan lutut saya sakit."
Sasuke tak peduli lalu menarik gadis untuk ia cium. Bibir merona itu sudah ia cium berkali-kali. Sudah berulang kali bercampur dengan air liurnya. Entah sudah berapa banyak lidahnya mengobrak abrik isi mulut gadis itu. Tetapi ia masih belum puas. Lagi dan lagi ia melahap gadis itu.
Sasuke menggeram mendapati gadis tersebut menyentuh rahangnya. Ia seperti tersengat listrik. Membuat sasuke semakin menusuknya lebih cepat. Lebih dalam.
"Hnghh.. hk..."
Gadis yang membelakanginya itu mengejan, bibir kecil itu mengigit bibir sasuke setelah merasakan pelepasan sasuke di dalam rahimnya.
Sasuke tidak selesai sampai disana. Dibalikkannya gadis itu lalu memasukkannya kembali sembari menghisap payudara mungil itu.
Semua bagian tubuh gadis itu terasa manis, bahkan disaat ia sudah berkeringat gadis itu masih seperti awal. Tubuh gadis itu sama sekali tidak mengeluarkan keringat. Malah liur sasuke yang menempel, tubuhnya semakin mengkilat. Itu erotis sekali.
Sasuke bertanya-tanya, bagaimana tubuh kecil yang berbaring dibawahnya bisa tidak mengeluarkan keringat sama sekali padahal ia sudah menggempur gadis itu sejak dua jam yang lalu. Bahkan aroma manis itu semakin pekat dan sasuke dibuat mabuk. Ditamparnya bokong gadis itu setelah menggingitnya terlebih dahulu
"Aku lelah.."
"Kau lelah tetapi lubangmu masih setia menghisapku."
"Tuan.."
"Sasuke."
"Tuan sasuke beri aku istirahat sebentar, aku akan melayanimu lagi."
Sasuke mempercepat goyangannya dan kembali mengeluarkan spermanya.
Sasuke ikut berbaring disamping sakura yang tersenggal-senggal. Sakura terkejut lalu berbalik memunggungi sasuke.
Sasuke menaikkan alisnya. Dalam sejarahnya tidak ada gadis yang mengalihkan pandangannya. Bahkan diatas tempat tidur seperti ini. Setiap wanita yang menemani malam panas bersamanya akan meminta lebih dan itu menjijikan bagi sasuke.
Tangan sasuke menyusup di perut gadis itu dan membawa gadis itu ke pelukannya.
"5 menit."
Sakura menghembuskan nafas. Lalu mengambil tisu diatas meja dengan susah payah karena belitan tangan sasuke yang erat. Ia mengelap cairan sasuke yang meluber dari area intimnya. Cairan putih dengan bau seks menyengat.
Sejak awal sakura sudah takut menghadapi sasuke, dari yang ia dengar bahwa gangster itu selalu melakukan kekerasan ketika berhubungan seks. Dan lagi pria itu selalu melakukan seks kilat dan membuang para wanita itu seperti sampah. Meskipun begitu banyak wanita yang ingin bermalam dengan uchiha sasuke setidaknya sekali seumur hidup. Tetapi sakura berbeda.
Ia bukan pelacur, ia tidak berniat menjual diri tetapi kakaknya malah menjualnya, kakak tiri yang satu-satunya keluarga yang ia miliki. Dirinya diperawani oleh sasuke malam ini, rasa sakit di bagian intimnya sangat besar, perutnya terasa penuh dan lagi-lagi kakinya bahkan berulang kali gemetar karena gempuran sasuke. Tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan jika ia bergerak ingin kabur sasuke sudah terlebih dahulu membunuhnya.
"Waktu istirahat selesai."
Sasuke mengangkat gadis itu berada di gendongannya lalu membawa gadis itu berbaring diatas sofa. Ia membuka kembali lubang sakura dengan jarinya sebelum memasukkan kejantanannya yang memerah.
"Nngh.."
"Suaramu terlalu pelan, aku nyaris tidak bisa mendengarnya."
Sakura melotot ketika sasuke menusuknya sangat dalam sampai menyentuh ujung rahimnya.
"Ahkk.."
"Aa jadi begitu." Ejek sasuke. Sasuke menusuk sakura lebih dalam sehingga desahan gadis itu jauh lebih nyaring meskipun suaranya masih dikategorikan pelan.
Sasuke menggendong sakura dan membawanya kembali ke kasur setelah tidak puas dengan sofa yang terlalu kecil. Dan melanjutkan genjotannya diranjang. Melihat sakura dengan rambut yang tergerai di atas ranjang, tangannya yang meremat sprei dan payudaranya yang naik turun. Serta gadis itu masih membuang mukanya namun bibirnya masih mengeluarkan desahan. Semakin menyita perhatian sasuke. Tangan sasuke terulur meremas payudara itu, menyampirkan kaki sakura di bahunya. Dan tidak berhenti menggempur sakura.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
S2 Sasusaku oneshoot Mature
RomanceSasusaku rate M 21 + S1 PDF Publish S1 10/07/21 End S1 29/06/23 S2 17/11/23 End ?