S2 Sasusaku oneshoot Mature

S2 - Calon Ipar Adalah Maut

Sasuke x Sakura
Bahasa Non-baku (21+)
Warning : Cheating, having sex

***

Gaya tusukan sasuke berkurang, ritmenya memendek namun sangat dalam hingga tempo yang dihasilkan teramat berat, erangan si manis tak kunjung memelan malah bibir mungilnya semakin mendesah kuat.

Hentakan demi hentakan terus mendobrak selaput dinding di dalam, meremas kejantanan sehingga sundulan dari kepala kejantanan sasuke mencetak indah di perut rampingnya.

"Moreh...baby~" Sang dominan menjilat bibirnya sendiri seraya memejamkan mata tajamnya menikmati goyangan lihai si manis madu kecintaannya, pertemuan yang begitu serasi antara kulit mereka mengalunkan syahdu.

Suara-suara cabul hanya mereka berdua yang mendengarnya, dibungkus rasa kenikmatan yang bergejolak kesadaran sasuke, meskipun kejantanan miliknya sudah beberapa kali menjamah lubang kewanitaan sakura, tetapi hanya lubang surgawi itu yang mampu memuaskan segenap bara nafsunya yang membara.

"Ahh...ahh...ahh~ kakakh gak kuatt, pengenh pipishh."

"Pengen pipis sayang?"

"Iyahh~"

"Jangan pipis dulu."

Sasuke menggoda sakura dengan mengigit puting payudara yang membengkak dihadapannya. Tangannya membuka lebar-lebar bongkahan pantat sakura. Dia mempercepat gerakannya dalam beberapa detik.

"Pelan-pelanh nghhh...ah..ahh."

Bukannya mengontrol genjotan justru tumbukan tersebut semakin cepat sampai membuat selangkangan mungil si manis bergetar hebat, dorongan dari hentakan pinggul sasuke tanpa ampun menghampiri sakura. Sasuke terus saja mengulik kasar lubang kecintaannya, seperti berniat menutupi lubang sakura dengan kejantanannya yang besarnya.

"Kakakh... pleease..stophh~! Mauh pipiss."

Kedua jemari tangan sakura saling meremat kuat, merasakan ngilu tak kala kenikmatannya sudah menerobos keluar, namun sialan kakak tingkatnya itu tidak membiarkan dirinya membebaskan suatu cairan kentalnya yang sedang mengendap akibat dari kepala kejantanan sasuke yang masih menggenjot, menyerang tiada henti.

"Sebentar sayanghh~" lirikan manis yang menggoda. Ketukan di setiap hentakan menggiring klimaks, di tambah pula kewanitaa. Tembam yang terus berkedutan menghimpit kejantanan besar sasuke sedikit demi mengeluarkan cairan yang menetes di dalam lubang sakura yang bergetar, satu tangan sasuke yang berada dibagian permukaan kewanitaan si manis ternyata sudah merasa basah dibagian tersebut, dia menekan tiga jemarinya yang tengah bermain disana, kini mengelusnya, membelainya dengan memutar semakin mengantarkan kegelian bercampur nikmat untuk sakura.

Nikmat yang begitu menyenangkan. Jika saja dia tau bahwa pacarnya punya adik semanis dan semenggoda ini. Dari dulu dia mungkin akan mengincar adiknya saja, simanis sakura yang baru saja menjadi mahasiswa baru dikampusnya. Bermodalkan iming-iming akan menjaga sakura di kampus, dia mendapatkan kepercayaan dari tayuya, kekasihnya. Kini gadis manis itu jatuh dalam dekapannya. Untung saja tayuya kuliah di kampus lain. Dengan begitu bebas sudah dia menelanjangi adik tayuya sepenuh hatinya.

"Hhh~ nghh!!"

Meronta pun tak ada gunanya mengingat tenaga sasuke bukanlah tandingannya, kini sakura hanya bisa melampiaskan kenikmatannya dengan membebaskan orgasmenya sedikit demi sedikit kucuran campuran cairan membasahi area celana yang sasuke kenakan, roknya yang tersingkap di pinggangnya dicengkram kuat oleh tangan lebar sasuke, sampai dimana sasuke melepaskan penyatuan intim mereka, air maninya yang mengucur di pintu toilet. Namun itu belum selesai.

Dalam satu tarikan sasuke langsung bisa membawa si manis pada gendongan koala, tentu saja pergerakan yang sangat cepat membuat kedua tangan lentik sakura langsung melingkarkan posesif ke leher tegas pria tampan itu, tubuhnya yang masih lemas mau tak mau harus berpegang kuat pada tubuh kekar sasuke, sekiranya telah sampai di pintu kamar mandi tanpa menahan lebih lama, sakura langsung mengeluarkan cairan putihnya meskipun masih dalam gendongan, selama kenikmatan sudah keluar tubuhnya terus bergetar hebat tanpa henti. Begituhalnya dengan sasuke yang menyemprotkan spermanya dipintu.