S2 - Madumu

13.3K 365 43
                                    


Seprei yang sudah tak terpasang sempurna, ditandai dengan noda merah yang masih nampak segar. Selimut yang menggantung di ujung kasur serta pakaian yang berceceran dimana-mana. Nampaknya pengantin baru itu melakukan hal yang cukup brutal. Apagi dengan aroma khas dari percocokan tanam itu tercium pekat.

Sakura dengan tangan yang gemetar membantu suaminya, mengancing kemeja hitam yang membungkus tubuh kekarnya. Pria dewasa yang masih menggunakan bokser putih dengan tulisan calvin klein di pinggirannya, memegangi pinggang ramping sakura.

Setelah mandi, sasuke meminta istrinya untuk mengancingkan pakaiannya. Sengaja. Agar ia bisa melihat istrinya yang pemalu berjalan tertatih-tatih dengan kaos kebesaran miliknya.

Saat wanita itu berjalan. Paha terlihat merah. Banyak bekas gigitannya. Bahkan beberapa sudah membiru.

Sasuke menunduk, mengendus pucuk kepala sakura, semalam sudah melakukannya. Sakura masih harum, padahal sudah bermandikan keringat.

Istrinya yang terlihat galak itu ternyata berbanding terbalik dengan wajah galaknya. Dia sangat pemalu. Terbukti dari rona merah yang menghias wajah seputih kapas itu.

"Kau sengaja melakukannya."

"Melakukan apa?"

Sakura berpaling mengedarkan pandangannya, dikala sasuke mencium bagian belakang telinganya. Kecupan-kecupan basah yang sasuke tempelkan.

"Mengancingnya dengan lambat."

"Lubang kancingnya terlalu kecil."

Wajah datar sasuke berubah menyerigai. Garis miring dibibirnya berubah menjadi senyuman miring yang membuat sakura gelagapan.

"Apa itu sekecil lubangmu?"

Sakura mengigit bibirnya. Wajahnya memerah dan tersipu malu. Lalu memukul dada bidang sasuke. Sasuke mengelus sepanjang gadis punggung sakura yang masih berusaha mengaitkan kancing kemejanya.

"Dasar mesum."

"Aku berkata yang sebenarnya. Lubangmu sangat kecil. Kau hampir mematahkan kejantananku."

"Hentikan."

"Hn? Kenapa aku harus berhenti saat lubangmu menghisapku. Ahh itu sangat nikmat."

"Hentikan!!"

"Lubangmu yang kecil. Lubangmu yang sempit. Sempit sekali. Lezat sekali. Terasa segar. Lebih segar dari tomat merah yang matang sempurna. Lubangmu-"

"Ahh hentikan itu!"

Sasuke tertawa terbahak-bahak. Menggoda sakura begitu menghiburnya. Ia berterimakasih pada ibunya yang menjodohkan dirinya dengan gadis selucu sakura. Mungkin saja jika ia tidak dijodohkan, di luar sana ia masih sibuk mencari pasangan yang sesuai kriterianya. Dan ia harus merasakan pengalaman buruk dengan gadis-gadis dengan tingkat kegilaan yang membuatnya muak. Ia tidak suka dengan gadis-gadis stres.

"Sakura, mau mendengar satu rahasia?"

Sakura mendegus tetapi matanya menatap malu-malu pada sasuke. Tidak mau dengar, ia tau bahwa ucapan sasuke itu tidak jauh dari kata-kata mesum. Cabul yang sangat vulgar.

"Aku sampai ditahap tergila-gila padamu. Kau sadar itu?"

Sakura memukuli sasuke bertubi-tubi. Dengan lengan kurus yang tidak bertenaga. Sedangkah sasuke merasa tubuhnya membara setelah menggoda istrinya.

Sasuke terkekeh. Menarik kaos kebesaran yang dipakai sakura ke atas pantatnya yang montok. Lalu mengelus lubang kemerahan sakura yang membengkak. Semalam sasuke sangat puas mengagahinya. Sampai rasanya ia seperti sedang disurga. Nikmat tiada dua.

S2 Sasusaku oneshoot MatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang