Richy mendapatkan sebuah kesempatan untuk memiliki kembali sosok yang paling dia inginkan, Alena.
Hanya saja, kesempatan itu diperoleh dengan cara yang terlalu menyakitkan sehingga Richy mempertimbangkan untuk tidak mengambil kesempatan itu.
Di sis...
Ririii : murahan ama terlalu laku kayaknya beda tipis yak :')
Truereal : berita yang sangat berfaedah, nyai
Tasha : she needs psychologist, instead of a boyfriend.
Dara : gue jatohnya kasian sama nih cewek. Hampir tiap bulan ganti cowok, kayaknya emang dia yang bermasalah
Putri : nyai, artis Indonesia banyak lho yang bisa lo jadiin konten. Napa ni cewek mulu sih yang muncul. Artis juga bukan
Ajengg : poor Tiana, lo percaya sama closefriend yang salah. Wkwk
Mirabell : ya udah sih, hak dia. Selama yang dia gebet bukan lakik lo pada!
Farel : gue lebih menyayangkan bakatnya sih. Dia bisa jadi top model kalau aja gak mutusin berhenti
Alena menghela nafas panjang seraya meletakkan ponselnya di meja makan. Fian yang kebetulan melintas langsung menyadari perubahan raut wajah istrinya. Setelah mengambil segelas air, Fian duduk di sebelah Alena.
"Kenapa, Len?" tanya Fian.
"Si Tia viral lagi," jawab Alena dengan enggan.
Fian mengernyitkan kening. "Bukannya dia emang doyan viral ya?" selorohnya.
"Ya gak gini juga. Yang ini kayaknya dia gak rencanain deh karena postingan closefriend-nya discreenshoot terus disebar sama entah siapa. Komentar-komentar di akun gosip itu lho, nyakitin banget bacanya," ungkap Alena.
Fian meneguk airnya kemudian kembali menatap Alena. "Aku sebenarnya agak heran. Tia kan dulu karirnya cukup cemerlang sebagai model. Gak jarang dia ditawarin jadi model brand-brand ternama, padahal dulu masih tergolong baru. Kok milih pensiun terus jadi selebgram?"
Tatapan Alena mulai menerawang, sepertinya mengingat-ingat kembali masa-masa kejayaan Tiana kala itu. Semua orang tahu, menjadi model adalah impian Tiana sejak kecil. Dulu saja pas di SMA, tiap ada lomba modeling entah itu hanya antar sekolah sampai antar provinsi, pasti Tiana ikut dan berhasil membawa pulang gelar juara.
Sayangnya, Alena sendiri juga tidak tahu apa yang membuat Tiana tiba-tiba memilih hengkang dari dunia modeling. Tiap ditanya, cewek itu hanya akan memberi jawaban-jawaban yang tidak jelas.
"Gak tau, Mas. Dia cuma bilang capek. Aku bisa ngerti karena kalau dilihat gimana pola hidupnya selama jadi model, emang lumayan nyiksa."
Fian mengelus punggung tangan Alena. "Coba kamu hubungi Tiana, siapa tau dia lagi butuh temen cerita sekarang," ucapnya pengertian.
