Setelah acara debat tadi, Naura memilih menyerahkan boneka panda tersebut kepada gadis tak tau malu menurut Naura.
Lalu mereka pun langsung pergi ke salah satu restoran yang berada disana, untuk makan siang.
Naura hanya memesan nasi goreng dan es teh, sedangkan Aarav hanya memesan es teh. Karena ia sedang tidak nafsu makan.
"Kakak tidak makan?" tanya Naura heran, karena Aarav hanya memesan es teh saja.
Aarav menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, kakak sedang tidak nafsu makan," jawab Aarav lembut.
Naura menggelengkan kepalanya. "Kakak harus makan, nanti kalau kakak sakit siapa yang bakal nemenin Naura jalan-jalan lagi? Soalnya mami sama papi suka sibuk sama pekerjaannya," curhat Naura dengan wajah polosnya, membuat Aarav gemas dengan tingkah gadisnya.
Tapi entah mengapa saat mendengar ucapan Naura, jantung Aarav langsung berdetak dua kali lipat lebih kencang dari pada biasanya. Ia sangat senang saat Naura memperhatikan dirinya.
Tanpa disangka Naura langsung menyodorkan se sendok nasi goreng kepada Aarav membuat lelaki itu terkejut, tapi juga senang. Dengan senang hati Aarav menerima suapan dari Naura, membuat mereka makan sepiring berdua dengan sendok yang sama.
Para pengunjung cafe yg melihat itu dibuat baper, melihat adegan romantis tersebut.
Setelah selesai, makan siang mereka langsung pergi dari mall itu dan menuju ketempat lain.
"Naura mau kemana lagi?" tanya Aarav lembut tanpa menolehkan pandangannya, karena saat ini ia sedang menyetir mobil takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Naura terdiam sejenak, memikirkan ia ingin kemana, hingga akhirnya senyuman manis terpatri diwajah cantiknya. "Naura ingin ke taman kak," jawab Naura antusias, membuat Aarav gemas dan ingin mengurung gadisnya hanya untuk dirinya sendiri.
"Baiklah, apapun yang baby mau. Akan kakak turuti," ujar Aarav membuat Naura senang bukan main.
Tak lama, mereka tiba di taman dan Naura langsung mengajak Aarav untuk ber jalan-jalan disekitar sana.
Naura langsung menghentikan langkahnya, lalu meminta tolong kepada Aarav untuk memfoto kan dirinya bersama bunga-bunga cantik yang berada disana.
"Kak boleh tolong fotoin Naura ga?" tanya Naura pelan.
Aarav tersenyum, lalu mengeluarkan ponselnya. "Tentu baby, apa sih yang engga buat Naura," jawab Aarav sambil mengacak-acak pelan rambut Naura.
Naura mencebikan bibirnya kesal. "Ish, jangan diacak-acak kak," gemas Naura kesal, yang justru sangat imut dimata Aarav.
Aarav membenarkan kembali tatanan rambut gadisnya tersebut. "Pake ponsel Naura saja kak," ujar Naura.
"Pake ponsel kakak saja dulu, nanti kakak kirim foto nya ke kamu," kata Aarav, padahal mah ia sengaja memakai ponsel miliknya agar bisa menyimpan foto Naura.
(𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘶𝘤𝘪𝘯 𝘸𝘬𝘸𝘬)Mendengar itu Naura hanya pasrah, lalu berjalan mendekati bunga-bunga itu berada. Dan mulai bergaya dengan Aarav yang menjadi fotografer nya.
Setelah beberapa kali jepretan, mereka memutuskan untuk kembali berjalan-jalan disekitar taman tersebut.
"Kak, Naura mau es krim," pinta Naura saat tak sengaja melihat penjual eskrim disana.
Aarav langsung mengikuti arah pandang Naura, lalu menarik lengan gadisnya lembut, dan berjalan kearah si penjual eskrim tersebut.
"Bang eskrim nya dua ya, rasa coklat sama rasa," Naura langsung menghentikan ucapan nya lalu menatap Aarav. Membuat lelaki tersebut mengkerutkan dahinya binggung.
"Kakak mau rasa apa?" tanya Naura dengan tatapan polosnya membuat Aarav gemas.
"Terserah kamu saja baby," jawab Aarav. Naura mengangguk kan kepalanya, "rasa coklat satu sama rasa strawberry nya satu, ya bang," ucap Naura kepada si abang penjual eskrim tersebut.
"Siap neng," jawab si abang penjual eskrim tersebut.
Aarav dan Naura langsung duduk di bangku yang sudah tersedia disana.
Tak lama eskrim pesanan mereka datang. "Nih neng, A eskrim nya," ujar kang eskrim itu. Sambil menaruh eskrim pesanan Naura di meja itu.
Naura menyerahkan eskrim rasa coklat itu kepada Aarav. "Ini punya kakak, dan yang strawberry punya Naura," ujar Naura sambil menatap eskrim tersebut dengan pandang binar nya.
"Terimakasih baby,"
"Sama-sama kak,"
Beberapa menit kemudian, mereka langsung kembali menelusuri taman itu. Setelah selesai memakan habis eskrim milik mereka masing-masing.
Saat sedang asik berjalan sambil diselingi dengan candaan yang keduanya lontarkan, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghampiri mereka berdua, Ralat hanya Naura.
Lelaki tersebut menyapa Naura ramah, membuat Aarav kepanasan melihat nya.
"Hai Naura," sapa lelaki itu.
"Hai juga, kamu siapa ya?" tanya Naura bingung kepada lelaki dihadapan nya itu.
"Masa kamu ga ingat aku sih, aku Revin teman sekelas kamu waktu SMP," jelas Revin yang mendapat anggukan kecil dari Naura.
"𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘪𝘩 𝘯𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨-𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘴𝘰𝘬 𝘢𝘬𝘳𝘢𝘣," batin Aarav menatap Revin penuh permusuhan. Sedangkan yang di tatap hanya menampilkan ekspresi biasa saja.
"Kamu Revin yang sering buat ulah itu kan?" tanya Naura memastikan.
Revin mengangguk semangat. "Iya itu aku, ternyata kamu masih ingat ya," ujar Revin sambil terkekeh geli. Saat mengingat tingkahnya dulu saat SMP.
"Ingat dong, kamu kan suka buat ulah dengan tingkah konyol mu itu. Bahkan menurutku hampir semua orang disekolah pasti kenal pada mu, bahkan kamu mendapat julukan si lelaki gila, oleh satu sekolah," cerita Naura dengan antusias, saat mengingat kembali kelakukan Revin yang diluar akal sehat.
Berbeda dengan Naura yang begitu antusias, justru Aarav malah di buat kepanasan mendengar obrolan mereka berdua.
"Sayang kita pulang yuk, udah mau sore nih nanti kalau di cariin sama orang rumah gimana," alibi Aarav agar gadisnya berhenti mengobrol dengan lelaki itu, karena Aarav sangat tidak menyukai jika gadisnya harus dekat dengan lelaki lain selain dirinya.
Tapi emang dasarnya Naura yang tidak peka, jadi is tidak menyadari itu.
"Sebentar kak, lagi seru nih ngobrolnya," ujar Naura tanpa mengalihkan pandangannya dari Revin, membuat Aarav langsung tersulut emosi.
Dengan emosi yang membuncah Aarav langsung menarik kasar lengan Naura tanpa mempedulikan gadisnya yang sedang kesakitan.
Naura meringis merasa ngilu di lengannya yang Aarav genggam sangat kuat. Sedangkan Revin, tadinya lelaki itu ingin menahan Naura tapi karena sudah terlanjur dibawa Aarav jadi tidak bisa.
"Kak lepasin, tangan Nau sakit," cicit Naura takut, saat melihat wajah menyeramkan Aarav.
Aarav tidak mengindahkan kata-kata Naura, lalu menyuruh gadis itu agar masuk mobil, dan tanpa banyak bertanya Naura langsung masuk kesana. Begitupun dengan Aarav yang langsung masuk mobil setelah Naura masuk.
"Kak kita mau kemana?" tanya Naura saat melihat, bahwa itu bukan jalan kerumahnya.
Aarav hanya diam seakan menulikan pendengaran nya.
"Kak kita mau kemana?" tanya Naura sekali lagi.
"BISA DIAM GA! GAUSAH BANYAK TANYA!"

KAMU SEDANG MEMBACA
gadis boneka? (END)
RomanceIG: Kanaravlla "BISA GA SIH GAUSAH NGIKUTIN GUE TERUS!" teriak marah seorang pemuda kepada seorang gadis nerd yang sedari tadi selalu mengikutinya. "Gue risih lo ikutin terus bangs*t! Mending lo ngejauh sana. Lagian gue gamau sama cewek culun kaya...