bab 19

3.2K 83 0
                                    

Terlihat seorang pemuda tampan yang sedang duduk berdua disofa bersama sang kekasih sambil menonton televisi menghilangkan rasa bosan.

Namun tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi. "Siapa yang datang yang?" Tanya sang kekasih kepada pemuda tersebut.

"Ga tau, aku juga ga ngerasa ngundang tamu deh," ujar pemuda tersebut.

"Lah terus siapa? Aku juga ga ngerasa ada ngundang tamu," ujar gadis itu.

"Yaudah aku buka dulu pintunya siapa tau penting," ujar pemuda itu lalu beranjak dari tempat duduknya, menuju pintu apartemen nya.

Lalu membukanya secara perlahan. "Siapa y_" mata pemuda tersebut langsung membola kaget saat melihat kedatangan orang-orang tersebut.

"Ka-kalian," pemuda itu sudah tak sanggup lagi untuk berkata-kata saat melihat kedatangan mereka.

"Yang, siapa yang dat- k-alian," gadis yang tadi bersama pemuda tersebut pun ikut terkejut saat melihat tamu yang berkunjung.

"R-revza, ka-mu kemana ajah s-selama ini? Mommy kangen banget sama kamu sayang," pecah sudah tangis Lena yang sedari tadi ia tahan.

Ia sangat merindukan putra yang yang sudah beberapa tahun menghilang, bahkan mereka tidak dapat menemukan jejak Revza sedikitpun.

Akhirnya setelah penantian nya selama beberapa tahun terakhir ini jadi juga.

Revza yang melihat itu pun ikut menangis bahagia, ia sangat rindu dengan keluarga nya.

"Ma-afin Revza Mom, gara-gara Revza mommy jadi keguguran. Revza minta maaf Mom,"  sesal Revza. Sedangkan kekasih dari Revza hanya terdiam sambil menyaksikan acara bahagia tersebut.

"Engga sayang, i-itu  bukan salah kamu sepenuhnya. Mommy juga salah karena tidak melihat lantainya saat berjalan, jadi ini bukan salah kamu sepenuhnya," ujar Lena memberi pengertian kepada putranya agar tidak terlalu merasa bersalah.

"Sudah boy, tidak perlu terlalu dipikirkan. Yang mommy mu bilang itu benar, itu bukan sepenuhnya salah kamu," ujar Damian, ia juga tidak tega dengan sang Putra yang terus dibayangin rasa bersalah.

"Emm maaf sebelumnya menyela, Om, Tan, Rav, tapi agar lebih enak bagaimana kalau kita mengobrol didalam saja?" Usul Adel.

Mereka mengalihkan perhatiannya kearah Adel, lalu mengangguk setuju.

Setelah berada didalam apart Revza, mereka langsung duduk di sofa yang berada disana. Suasana yang begitu hening dan canggung, tapi tak lama Aarav membuka suara.

"Kenapa lo lakuin itu sama Naura?" Tanya Aarav menatap Revza datar, sedangkan Adel merasa canggung karena ia turut membantu Revza.

Revza menatap sang adik. Lalu menghela nafas pelan. "Sorry Rav, bukan maksud gue buat lakuin itu. Niat gue cuman mau nguji Naura doang, dia bener-bener suka sama lo atau hanya mau mempermainkan lo. Tapi ternyata Naura begitu tulus mencinta lo dan gue seneng pas tau itu, gue lakuin itu cuman takut sesuatu yang pernah gue alamin itu lo alamin juga Rav. Gue minta maaf karena udah keterlaluan sama lo dan Naura," ujar Revza tulus.

Mendengar itu entah mengapa Aarav merasa sangat senang, saat Revza masih memperhatikan dan selalu melindunginya. Tapi ia tidak bisa membenarkan perlakukan Revza pada Naura sewaktu itu.

"Thanks kak, gue juga mau minta maaf karena waktu itu udah pernah buat lo babak belur di hari pertemuan pertama kita setelah sekian lama," ujar Aarav sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia merasa tak enak pada kakak nya itu.

Revza terkekeh geli saat melihat tingkah adiknya yang selalu menggemaskan dimatanya. "Hhh santai ajah kali dek, gue anggap itu sebagai salam pertemuan kita," ujar Revza membuat senyum Aarav mengembang.

Mereka yang melihatnya pun dibuat tersenyum, saat melihat keharmonisan hubungan kakak beradik ini.

Lalu Revza beralih menatap kedua orang tua nya yang tengah tersenyum kepada dirinya.

"Mom, Dad!" Panggil Revza menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya sayang, sini Nak. Mommy pengen peluk kamu," ujar Lena, menatap penuh rindu akan sang anak.

"Mom," Revza langsung beranjak dari duduknya lalu berjalan mendekati sang mommy dan memeluknya sangat erat seakan takut kehilangan lagi.

Lena menangis haru, akhirnya penantiannya selama beberapa tahun ini terwujud juga. Lena mengusap pelan kepala sang Putra dengan lembut.

"Sekali lagi Rev minta maaf Mom," ujar Revza menyesal.

Lena tersenyum tipis. "It's okay sayang, yang lalu biarlah berlalu, sekarang saatnya kita untuk membuka lembaran baru yang lebih baik dari sebelumnya," ujar Lena lembut.

Revza tersenyum mendengar itu, mommy nya memang tidak pernah berubah. Selalu perhatian kepadanya, Revza melepas lepas pelukan dengan sang mommy lalu beralih memeluk Damian yang berada disamping Lena, yang sedari tadi hanya memperhatikan anak dan istrinya.

"Dad Rev minta maaf karena udah ngecewain daddy," ujar Revza dalam pelukan Damian.

Damian tersenyum tipis mengusap punggung sang anak. "Iya sayang tak apa, tapi daddy minta sama kamu jangan mengulangi hal yang sama seperti dulu. Kamu ngerti boy?" Tanya Damian.

"Iya Dad, Rev ngerti," ujar Revza dan melepas pelukannya dengan sang daddy, lalu kembali duduk disebelah kekasihnya.

Lena menatap Adel, membuat gadis tersebut jadi gugup dan menundukkan kepalanya dalam. "Kamu kekasihnya Rev ya?" Suara lembut itu mengalun indah ditelinga Adel.

Lantas gadis itu mendongak dan menatap ibu dari kekasihnya, dengan gugup Adel pun menjawab. "I-iya Tan, Saya Adel kekasihnya Revza,"

Lena tersenyum melihat Adel yang gugup saat berhadapan dengan nya. "Nama kamu siapa?" Tanya Lena kembali.

"Nama saya Radelina jessica Putri, Tante bisa panggil saya Adel," jawab Adel sopan.

Lena menganggukkan kepalanya mengerti. "Perkenalkan nama Tante Alena Crasazia Dharmendra, kamu bisa panggil tante Lena. Owh iya karena kamu bakal jadi mantu tante jadi kamu harus manggil tante dengan sebutan mommy okey," jelas Lena panjang lebar.

Mendengar itu Adel tersenyum senang, karena calon ibu mertuanya sangat baik dan hangat.

"Perkenalkan nama saya Damian Crezava Dharmendra, kamu bisa panggil saya Daddy Damian sama seperti Revza dan Aarav," jelas Damian yang juga menerima keberadaan calon menantunya itu.

"Baik Mom, Dad, terimakasih karena kalian sudah mau menerima Adel," ujar Adel tulus.

"Sama-sama sayang, sekarang kamu jangan sungkan ya sama mommy, kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi kami. Karena kami pasti akan selalu bersedia membantu kamu apa pun itu," jelas Lena membuat Adel terharu.

Ia terharu karena keluarga Revza bisa menerimanya dengan baik dan tidak memandang kasta.


•••

Jangan lupa kasih vote sebanyak-banyaknya ya, dan juga komen biar author nambah semangat nulisnya.

gadis boneka? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang